Dinar dan Dirham Setelah Kedatangan Islam
Adapun rujukan yang acapkali digunakan untuk membedakan antara dinar yang dicetak masa Khulafaurrasyidin dengan Bizantium adalah
ornament kaligrafi Arab yang mencolokkan ukuran beratnya. Namun, pada umumnya gold dinar adalah koin emas 22 karat dengan ukuran setara 1
mistqal atau sama dengan 4,25 gram.
40
Sedangkan dirham adalah koin perak yang beratnya mencapai tiga gram perak.
41
Sementara model dirham Persia masih dicetak hingga masa daulah bani Muawiyah hanya saja dibedakan dengan gambar dan pedang
gubernurnya di Iraq, dan oleh Ziyad dicantumkan nama khalifah. Pencantuman gambar dan nama kepala pemerintah pada mata uang oleh
Muawiyah dan Ziyad masih dipertahankan sampai saat ini, termasuk di Indonesia.
42
Meskipun demikian mata uang yang beredar pada waktu itu belum berbentuk bulat seperti uang logam sekarang ini. Barulah ketika zaman Ibnu
Zubair uang berbentuk bulat, namun peredaranya terbatas di Hijaz. Pada tahun 76 H Abdul Malik mendirikan percetakan yang di Daar Idjrard, Suq Ahwaj,
Sus, Jay, Manadar, Maysan, Ray, dan Abarqudabh. Kemudian dirham dicetak dengan lafaz-lafaz islam yang bergaya tulisan Kufi, namun dirham Persia
tidak digunakan lagi. Selang dua tahun kemudian 77 H697M Abdul Malik
40
Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-Tuwaijiri, Ensiklopedia Islam Al-Kamil, Penerjemah Ahmad Badjeber, dkk Jakarta : Darus Sunnah, 2013, Cet. 18, h.781.
41
M. Luthfi Hamidi, Gold Dinar; Sistem Moneter Global yang Stabil dan Berkeadilan, h.81- 82.
42
Mustafa Edwin N, dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, cet.2. Jakarta : Kencana, 2006, h.246.
mencetak dinar Islami dan meninggalkan pola dinar Romawi. Gambar- gambar dinar lama diubah dengan tulisan Islam, seperti Allahu Ahad, Allah
Baqa. Sejak itulah umat islam memiliki dinar dan dirham islam yang secara resmi digunakan sebagai mata uangnya.
43
Nilai tukar dinar dan dirham itu relative stabil dalam jangka waktu yang panjang dengan kurs dinar dan dirham 1 : 10. Pada saat itu pula
perbandingan emas – perak 1 : 7, sehingga 1 dinar 20 karat setara dengan 10
dinar 44 karat. Reformasi moneter pernah terjadi di masa Abdul Malik yaitu merubah dirham menjadi 15 karat dan pada saat yang sama dinar dikurangi
berat emasnya dari 4,25 gram. Setelah reformasi moneter Abdul Malik ukuran-ukuran nilai adalah satu dinar 4,25 gram, satu dirham 3,98 gram, satu
uqiyya 40 dirham, satu mistqal 22 karat, satu liter 12 uqiyya setara dengan 90 mistqal, satu qist 8 liter setara dengan setengah
sha’, satu qafiz 6 sha’ setara seperempat artaba, satu wasq 60
sha’ satu jarib 4 qafiz. Kemudian, di zaman Ibnu Fakih 298 H, nilai dinar menguat menjadi 1:17, namun kemudian stabil
pada kurs 1:15.
44
Pada tahun 1972-1834 M kurs 1 : 15 ini berlaku di Amerika. Berbeda dengan langkah yang diambil Abdul Malik dengan reformasi moneternya
Amerika yang tetap mempertahankan kurs ini walaupun di Negara-negara Eropa nilai mata uang emas menguat pada kisaran kurs 1 : 15,5 sampai 1 :
43
Ibid.,h. 247.
44
Ibid.,h. 248.
16,6 Walhasil mata uang emas mengalir keluar dan mata uang perak mengalir masuk ke Amerika. Kejadian ini dikatakan oleh Thomas Gresham 1519-
1579M sebagai “bad money drives out good money” atau uang kualitas buruk akan menggantikan uang kualitas baik Izhar, 2002 dalam Mustafa, 2006.
45
Sampai pertengahan abad ke 13 baik di negeri Islam maupun di negeri non Islam, sejarah menunjukkan bahwa mata uang emas secara luas
digunakan. Karena sejak awal perkembangannya kaum muslimin banyak melakukan perjalanan perdagangan ke negeri yang jauh. Keanekaragaman
mata uang di Eropa kemudian dimulai ketika Republik Florence di Italy pada tahun 1252 mencetak uangnya sendiri yang disebut emas Florin, kemudian
diikuti oleh Republik Venesia dengan uangnya disebut Ducat.
46
Pada akhirnya abad ke 13 Islam mulia merambah Eropa dengan berdirinya kekhalifahan Usmaniyah dan tonggak tercapai pada tahun 1453
ketika Muhammad Al Fatih menaklukan Konstantinopel dan terjadilah penyatuan dari seluruh kekuasaan Kekhalifahan Usmaniyah. Selama tujuh
abad dari abad ke 13 sampai awal abad 20, penggunaan dinar dan dirham meliputi seluruh wilayah kekuasaaan Usmaniyah yang meliputi tiga benua
yaitu Eropa bagian selatan dan timur, Afrika bagian utara dan sebagian Asia.
47
45
Ibid.,h. 248.
46
Ibid.,h. 248.
47
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h. 85.
Pada puncak kejayaannya kekuasaan Usmaniyah abad 16 dan 17 membentang mulai dari Selat Gibraltar di bagian barat pada tahun 1553
mencapai di bagian Atlantik di Afrika Utara sampai sebagian kepulauan nusantara di bagian timur, kemudian dari sebagian Autria, Slovakia dan
Ukraine di bagian utara sampai Sudan dan Yemen di bagian selatan. Apabila ditambah dengan masa kejayaan Islam sebelumnya yaitu mulai dari awal
kenabian Rasulullah SAW 610 maka secara keseluruhan dinar dan dirham adalah mata uang modern yang dipakai paling lama 14 abad dalam sejarah
manusia.
48
Adapun standar berat dinar dan dirham yang menjadi acuan adalah m
engikuti Hadist Rasulullah SAW riwayat Abu Daud …. “Timbangan adalah timbangan penduduk Makkah, dan takaran adalah takaran penduduk
Madinah. ” Sehingga dalam hukum islam, dinar yang dipergunakan adalah
setara 4,25 gram emas 22 karat dengan diameter 23 milimeter. Sedangkan dirham setara dengan 2,975 gram perak murni. Standar ini telah ditetapkan
pada masa Rasulullah dan telah dpergunakan oleh World Islamic Trading Organizaion WITO hingga saat ini.
49