Muamalah dengan Dinar dan Dirham

a. Tujuan penggunaan kembali dinar dirham adalah bagian dari akidah muslim yang berkaitan erat dengan rukun Islam, yaitu rukun zakat maal yang telah ditetapkan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam sebesar 20 dinar dan 200 dirham atau 88,8 gram emas murni dan 622 gram perak murni. b. Dinar dan dirham bukanlah untuk ditimbun, proteksi nilai dan spekulasi. Dinar dan dirham bukan untuk mencari keuntungan sesaat, ketika harga emas atau perak turun beli dan ketika harga naik dijual. Umat Islam dilarang menimbun dinar, dirham atau emas dan perak. c. Umat Islam dilarang melebur, merusak atau mengurangi berat dan kadar debasement dari dinar dan dirham yang telah ditetapkan oleh syariat dan telah diamalkan oleh umat Islam terdahulu as-shadiqunal awwalun, dari generasi sahabat maupun tabi’in dan tabi’it tabi’in karena hal yang demikian termasuk berbuat kerusakan fasad dan kezaliman. d. Pembelian kembali buyback yang dilakukan adalah karena kondisi terdesak atau terpaksa. e. Untuk menghindari buyback carilah penyedia komoditas, barang dan jasa yang menerima dinar dan dirham untuk kebutuhan primer anda tanpa harus kembali kepada Dollar, Rupiah ataupun Ringgit kertas, sehingga dinar dan dirham bersirkulasi dalam muamalah. f. Buyback bukanlah suatu kewajiban dan bukan bagian dari after sales services, tapi bersifat saling membantu dan sukarela. g. Untuk nilai tukar dinar dan dirham salah satu pertimbangan gunakan yang rendah. Semakin rendah ongkos cetak premium terhadap bahan murni emas dan perak digunakan dalam muamalah. Gunakan dinar dan dirham yang murni, lebih mendekati kepada apa yang diminta syariah.

2. Jual Beli Dinar dan Dirham

Dalam jual beli dinar dan dirham harus menerapkan beberapa transaksi di dalamnya, diantaranya: a. Transaksi Jual Beli atau Pertukaran mata uang ash-sharf. b. Transaksi penyimpanan mata uang dinar dan dirham al-wadi’ah. c. Transaksi transfer koin dinar dan dirham al-wakalah. Dalam makalah “Meneropong Jejak Dinar dan Dirham”, Alvien Septian Haerisma menjelaskan bahwa Transaksi jual beli atau pertukaran mata uang merupakan hal terpenting urgent atau sebagai ruh dari perjalanan wakala dan gerai yang memiliki visi dan misi yakni salah satunya mensosialisasikan dan menerapkan transaksi berbasis dinar dan dirham. transaksi ini diperuntungkan pada kalangan umum, bukan saja muslim yang memiliki keyakinan yang sama disebabkan apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW. Pada zamannya melainkan juga nonmuslim apabila mempunyai keinginan yang sama guna memberikan salah satu solusi krisis moneter berkepanjangan yang kita rasakan bersama sampai saat ini. Transaksi penyimpanan mata uang dinar dan dirham atau disebut Tabung Dinar merupakan bentuk layanan jasa service bagi para pengguna mata uang dinar emas dan dirham perak. Layanan ini diperuntungkan bagi siapa saja yang membutuhkannya, baik orang yang memiliki banyak koin dinar dan dirham ataupun sedikit.Wakala dan gerai siap melayani siapapun dan kapanpun bagi para konsumen yang memiliki koin dinar dan dirham. 74 Transaksi transfer koin dinar dan dirham adalah perwujudan dari komitmen wakala dan gerai yang tersebar di Indonesia. Layanan transfer belum terakses secara online di berbagai tempat, hal ini disebabkan produk yang ditawarkan baru di munculkan launching sehingga sistem yang digunakan dengan cara sederhana manual methode. 75 Untuk muamalah dalam jual beli kita mengetahui harga yaitu kadar dan berat, sebagai contoh, kita bisa membagikan harga yang kita ketahui dengan harga rupiah yang telah kita sebagai penjual tentukan sebelumnya seperti disebutkan di atas. Dengan contoh sebagai berikut : “Harga barang Rp.200.000 dan harga dirham kurang lebih Rp.36.000. maka dapat menetapkannya dengan 210.000 : 36.000 = 5,8 dirham, bisa dibayarkan 5 dirham 3.11 gram dan 1 daniq atau uang kertas. Dan dengan cara yang 74 Ibid,.h.10. 75 Ibid.h.11. sama dapat dihitung menggunakan dirham lain yang beratnya kurang dari 710 mistqal standar Nabawi. ” 76 Dengan adanya perbedaan berat dan kadar dinar dan dirham yang beredar perlu dibuat semacam tata cara pertukaran agar semua jenis koin dinar emas dan dirham perak dapat digunakan oleh muslim dan umum dalam muammalah. Perlu diperhatikan bahwa daya beli dinar dan dirham bukanlah dilihat dari harga rupiah, tapi dari berat dan kadar dari masing-masing dinar dan dirham setiap pengedar. Karena jika kita berpatokan pada harga rupiah yang berubah-ubah setiap hari, maka penentuan harga akan menjadi sulit dalam pertukaran. Selain itu pengedar dinar dan dirham dengan berat dan kadar yang sama belum tentu mempunyai nilai tukar dengan rupiah yang sama. 77

D. Dinar dan Dirham di Tengah Masyarakat Modern

1. Perkembangan Dinar dan Dirham di Luar Negeri

Dalam laporan perkembangan dinar emas dan dirham perak di Indoensia yang disusun oleh wakala induk nusantara menyebutkan bahwa Berakhirnya Daulah Utsmani, dinar dan dirham serta fulus, turut hilang dari perdaran. Akibatnya, berbagai ketentuan syariat seperti kewajiban berzakat, ketentuan diyat dan hudud, maupun ketentuan dalam muamalat tidak dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Kendati demikian dengan dicetaknya 76 Buku Catatan Dinar dan Dirham 2013update 04-08-2014Panduan Praktis Untuk UmumAbbas Firman. h.24. 77 Ibid.,h. 25.