Perkembangan Nilai Dinar dan Dirham
harga satu zak semen sekitar Rp 20.000,- zak. Maka 1 dinar emas dapat dibelikan 20 zak semen.
90
Sementara pada tahun 2011 januari harga satu zak semen menjadi sekitar Rp 50.000zak, sedangkan nilai tukar dinar emas Rp 1.690.000. maka
satu dinar emas pada awal 2011 dapat dibelikan 32 zak semen. Artinya, harga semenzak dalam kurun 2000-2010 dalam rupiah mengalami kenaikan sebesar
150, tetapi dalam dinar emas justru mengalami penurunan sebesar - 40.
91
Berdasarkan statistik 10 tahun terakhir biaya haji dalam dinar ternyata terus menerus mengalami penurunan. Pasalnya, bila ONH biasa pada tahun
2000 sekitar 70 dinar maka tahun ini hanya sekitar 21 dinar saja atau mengalami penurunan rata-rata 12 per tahun. Apabila tren ini terus berlanjut
untuk pergi haji cukup dengan 10 dinar saja pada tahun 2015 atau ONH plus hanya dengan sekitar 20 dinar saja.
92
Mata uang emas dan perak merupakan alat yang sudah popular dan yang paling banyak digunakan pada masa itu, mata uang tersebut digunakan
sejak abad ke tujuh sebelum masehi sampai dengan permulaan abad ke Sembilan belas.
93
Kemajuan teknologi yang sudah berkembang memandang
90
Laporan Perkembangan Dinar Emas dan Dirham Perak di Indonesia Wakala Induk Nusantara, h. 3.
91
Ibid., h. 4.
92
Muhaimin Iqbal, Dinar Nomic ; Membangun Keberkahan Usaha dengan Uang yang Adil, h 260.
93
Muhammad Bahrul ilmi, “Analisis Kelayakan Dinar dan Dirham Sebagai Mata Uang
Terhadap Transaksi di Indonesia ”, h. 5.
bahwa emas dan perak merupakan alat transaksi yang stabil untuk digunakan sebagai transaksi, namun disisi lain muncul beberapa kesulitan-kesulitan yang
timbul dari mata uang emas dan perak. Penyebab utama kesulitan dari emas dan perak adalah sebagai berikut
94
: a.
Menyediakan tempat penyimpanan yang cukup besar. b.
Merupakan benda yang cukup berat. c.
Jumlah penukaran yang rumit. Sedangkan konsep uang dalam Islam berbeda dengan konsep uang
konvensional. Dalam konsep Islam uang merupakan alat untuk bertransaksi dan alat tukar, bukan sebagai komoditas barang .
95
Beberapa buku sejarah tentang dinar dan dirham mengungkapkan, bahwa dinar dan dirham berangsur
hilang pada masa pemerintahan kesultanan turki ottoman runtuh. Dimana pada masa itu negara eropa menerbitkan satuan alat tukar berupa uang dengan
nila i “Flat”, namun nilai uang tersebut tidak didukung ketersediaan emas atau
komoditi sejenis.
96
Saat satuan alat tukar tidak didukung dengan ketersediaan emas, maka alat tukar tersebut nilainnya tidak pasti dan bergantung pada
penerbitan uang tersebut. Hal ini juga memeberikan peluang besar bagi pemain di pasar uang memanipulasi yang dapat menyebabkan krisis moneter
berkepanjangan.
97
94
Ibid.,h.5.
95
Ibid.,h.6.
96
Ibid.,h.6.
97
Ibid,.h.6.
Penggunaan dinar dan dirham yang memiliki nilai seperti emas dan perak, membuat harga atau nilai dinar dan dirham ditetapkan berdasarkan
permintaan logam tersebut. Nilai dinar dan dirham akan dikendalikan akan harga emas dan perak dunia. Walaupun terkadang terjadi kenaikan dan
penurunan nilai mata uang, akan tetapi naik dan turunnya relative kecil dan tetap meiliki nilai instristik yang jelas dan pasti.
98
Dalam menetukan kelayakan suatu entitas untuk digunakan sebagai mata uang, maka diperlukan adanya uji kelayakan dengan menilai syarat dan
ciri-ciri khusus dari entitas tersebut. Sadono Sukirno juga menyampaikan bahwa emas dan perak dapat digunakan sebagai mata uang, harus memiliki
ciri-ciri khusus, yaitu
99
: a.
Banyak orang menyukai benda tersebut karena dapat digunakan sebagai perhiasan.
b. Emas dan perak memiliki kualitas yang sama.
c. Emas dan perak tidak mudah pudar atau rusak dan dapat dibagi dengan
mudah. d.
Secara kuantitas, emas dan perak sangat terbatas, maka untuk mendapatkannya diperlukan pengorbanan dan biaya.
e. Mempunyai nilai yang stabil, karena kualitasnya tidak berubah dalam
jangka panjang.
98
Ibid.,h. 6.
99
Ibid.,h. 9.
Dari beberapa uraian di atas menyatakan bahwa emas dan perak memiliki kelayakan untuk digunakan sebagai mata uang karena entitas dan
zatnya memiliki kriteria sebagai uang. Namun, pengkultusan dinar dan dirham sebagai mata uang mutlak bisa dilakukan oleh pemerintah. Namun masih
diperlukan uji kelayakan dinar dan dirham untuk dapat digunakan sebagai alat transaksi. Secara garis besar dinar dan dirham memiliki peran dan fungsi
sangat penting di Indonesia, diantaranya
100
: a.
Menjaga kestabilan ekonomi secara mikro dan makro. b.
Menjaga aset dan sektor riil terhadap sistem moneter. c.
Menjadi fungsi perekonomian modern dengan standar emas. d.
Mengatasi masalah sosial ekonomi di masyarakat. Maka dari itu, apabila dinar dan dirham ditinjau dari syarat dan ciri-
ciri uang, sudah memenuhi standar untuk dapat dijadikan sebagai mata uang. Pada saat dinar dan dirham telah memenuhi standar mata uang, maka saat itu
dinar dan dirham layak untuk dijadikan sebagai mata uang. Karena secara nilai dari dinar dan dirham yang berasal dari emas dan perak, sehingga sangat
stabil untuk standar mata uang. Namun dari hasil uji kelayakan tersebut negara mencetak dinar dan dirham masih dalam jumlah sedikit, karena
kebutuhan dinar dan dirham belum banyak dan peredaran uang fiat masih sangat tinggi.
100
Ibid.,h. 12.
Dinar dan dirham asalnya bukan untuk dimanfaatkan zatnya. Tujuannya adalah sebagai alat ukur untuk mengetahui nilai suatu barang .
Keduanya hanyalah sebagai media untuk melakukan transaksi. Oleh karena itu fungsi mata uang tersebut hanyalah sebagai alat tukar, berbeda halnya
dengan komoditi lainnya yang dimanfaatkan zatnya.
101
Dinar dan dirham diciptakan hanya sebagai media dan bukan sebagai tujuan. Maka bila mata
uang tersebut diperdagangkan, maka ia akan menjadi komoditi dan tujuan. Hal ini bertentangan dengan tujuan semula uang diciptakan. Oleh karena itu,
tidak dibolehkan menjual dirham dan dengan dirham yang berbeda nominalnya dan tidak dibolehkan menjualnya secara berjangka.
102
Maksud dari hal ini adalah agar mencegah orang-orang yang ingin menjadikan mata
uang tersebut sebagai komoditi. Syarat ini jelas mendesak para pedagang untuk tidak meraup keuntungan.
Menukar mata uang sejenis, seperti menukar uang rupiah dengan pecahan rupiah yang lebih kecil, syaratnya ada dua :
103
a. Jumlah nominalnya harus sama.
b. Serah terima dilakukan secara tunai.
Menukar emas dengan mata uang, artinya membeli emas harus memenuhi dua syarat yang dikemukakan di atas karena emas dan mata uang
101
“Syarat Penjualan Valuta Asing”, artikel diakses pada 19 februari 2015 dari http:Rumaysho.com
102
Ibid
103
Ibid
adalah barang yang sejenis. Menukar mata uang yang berlainan jenis, seperti menukar mata uang rupiah dengan riyal atau dinar dan dirham, syaratnya
hanya satu, yaitu serah terima harus dilakukan secara tunai. Artinya berlangsung sebelum berpisah dari majelis akad dan tidak disyaratkan
jumlahnya sama. Maka dibolehkan jumlah nominal keduanya berbeda sesuai dengan kurs pasar di hari itu atau keduanya sepakat dengan kurs sendiri.
Syarat di atas sudah jelas harus dipenuhi karena jika kita melakukan transaksi pembelian dan penjualan valuta asing valas untuk penyerahan
pada saat itu over the counter atau penyelesaiannya paling lambat dalam jangka waktu dua hari, maka yang terjadi adalah transaksi jual beli valuta
asing tidak tunai tidak berlangsung sebelum berpisah dari majlis akad .
64
BAB III GAMBARAN UMUM KOPERASI BMT DAARUL MUTTAQIIN DEPOK