mengambil keputusan-keputusan ketika menghadapi berbagai masalah maupun ketika membuat suatu kebijakan, membantu setiap individu maupun organisasi
untuk tetap bertahan dalam persaingan di era globalisasi informasi, dan literasi informasi juga memungkinkan terciptanya sebuah pengetahuan baru yang akan
berguna untuk kehidupan di masa mendatang.
2.3. Model Literasi Informasi
Dalam perkembangannya, literasi informasi memunculkan berbagai jenis model literasi informasi yang dapat diterapkan pada pelajar, masyarakat umum,
dan pegawai kantoran. Beberapa model literasi informasi yang sudah banyak diterapkan di perguruan tinggi, yaitu:
1. The Big6™ The Big 6
dikembangkan di AS oleh dua pustakawan, Mike Eisdenberg dan Bob Berkowitz. The Big 6 menggunakan pendekatan
pemecahan masalah untuk mengajar informasi dan keterampilan informasi serta teknologi. Model The Big 6 terdiri dari 6 tahap
pemecahan masalah, pada masing-masing tahap dikelompokkan dua sub langkah atau komponen.
2. Seven Pillars model SCONUL Standing Conference of National and University Libraries
di Inggris mengembangkan model konseptual yang disebut Seven Pillars of Information Literacy
. Keterampilan dasar literasi informasi pilar 1 sampai 4 merupakan dasar bagi semua isu dan topik, dapat
diajarkan pada semua tingkat pendidikan. Keterampilan tersebut juga diperkuat dan diperkaya melalui penggunaan berkala serta
pembelajaran sepanjang hayat, umumnya melalui program dan sumber yang disediakan oleh perpustakaan. Untuk mencapai pilar 5 sampai 7,
tantangan yang dihadapi lebih besar karena keanekaragaman orang. Model Seven Pillar terdiri dari 2 himpunan keterampilan dan 7 pilar,
yaitu:
a. How to find and how to access the information. a Identify; Kemampuan mengidentifikasi kebutuhan
informasi Pilar Pertama. b Scope; Kemampuan membedakan cara mengatasi
kesenjangan dan mengetahui sumber informasi mana yang paling besar peluangnya memuaskan kebutuhan
Pilar Kedua.
c Plan; Kemampuan membangun strategi penelusuran Pilar Ketiga.
d Gather; Kemampuan menemukan dan mengakses informasi Pilar Keempat.
b. How to understand and use the information. a Evaluate;
Kemampuan membandingkan dan mengevaluasi, mengetahui bagaimana mengakses
relevansi dan kualitas informasi yang ditemukan Pilar Kelima.
b Manage; Kemampuan mengorganisasi, menerapkan dan mengkomunikasikan, mengetahui bagaimana
merangkaikan informasi baru dengan informasi lama, mengambil tindakan atau membuat keputusan dan
akhirnya bagaimana berbagi hasil temuan informasi tersebut dengan orang lain Pilar Keenam.
c Present; Kemampuan menerapkan pengetahuan yang diperoleh, mengetahui bagaimana mengasimilasikan
informasi dari berbagai jenis sumber informasi untuk keperluan menciptakan pengetahuan baru Pilar Ketujuh.
3. Empowering 8 Model literasi Empowering 8 menggunakan pendekatan pemecahan
masalah berupa resource-based learning yaitu suatu kemampuan untuk belajar berdasarkan sumber datanya. Model literasi ini
dihasilkan dari dua workshop yaitu di Kolombo tahun 2004 dan di Patiala-India tahun 2005. Sulistyo-Basuki 2013.
Model The Big6, Seven Pillars, dan Emporering 8 mempunyai persamaan, bahwa model literasi informasi adalah mengidentifikasi topik, strategi pencarian
informasi, menemukan dan akses informasi, mengorganisasikan informasi dan mengevaluasi informasi. Sedangkan perbedaannya terletak pada kemampuan
menciptakan informasi, dan menilai informasi. Beberapa komponen dari ketiga model literasi di atas dapat dilihat pada lampiran 2.
Dari ketiga model literasi informasi di atas, pembahasan dalam penelitian ini menggunakan model seven pillars, tetapi dibatasi pada himpunan keterampilan
pertama yakni how to find and how to access the information, yaitu sampai pilar keempat diantaranya identify, scope, plan, dan gather. lihat lampiran 2.
2.4. Literasi Informasi dalam Pendidikan Tinggi