Tingkat Literasi Informasi Pengguna Kelompok Mahasiswa Kemampuan Mengidentifikasi Kebutuhan Informasi Pilar Pertama

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Deskriptif

4.1.1. Tingkat Literasi Informasi Pengguna Kelompok Mahasiswa

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat literasi informasi mahasiswa baru tahun akademik 20142015 yang menjadi pengguna Perpustakaan Universitas Negeri Medan dengan menggunakan Model Seven Pillars. Model Literasi Informasi Seven Pillars terdiri dari 7 tujuh tahapan, tetapi dalam penelitian ini dibatasi pada himpunan keterampilan pertama yakni how to find and how to access the information , yaitu sampai pada pilar keempat diantaranya identify , scope, plan, dan gather. Adapun penjelasan dari keempat pilar tersebut sebagai berikut: 1. Identify; Kemampuan mengidentifikasi kebutuhan informasi Pilar Pertama. 2. Scope; Kemampuan membedakan cara mengatasi kesenjangan dan mengetahui sumber informasi mana yang paling besar peluangnya memuaskan kebutuhan Pilar Kedua. 3. Plan; Kemampuan membangun strategi penelusuran Pilar Ketiga. 4. Gather; Kemampuan menemukan dan mengakses informasi Pilar Keempat.

4.1.2. Kemampuan Mengidentifikasi Kebutuhan Informasi Pilar Pertama

Pilar pertama pada Model Seven Pillars adalah kemampuan mengidentifikasi kebutuhan informasi. Kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi kebutuhan informasinya sebelum melakukan penelusuran informasi dapat diukur melalui pertanyaan kuesioner nomor 1, 2, dan 3. Hasil pengumpulan data untuk mengukur kemampuan di atas dapat dilihat pada Tabel 4.1., Tabel 4.2., dan Tabel 4.3. berikut: Tabel 4.1. Kemampuan Penentuan Kebutuhan Informasi Tabel 4.1. di atas menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan sub indikator nomor 1 satu adalah sebagian besar 87 mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian kecil 13 mahasiswa salah dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 85 responden 87 mengetahui dengan tepat apa yang harus dilakukannya untuk menyelesaikan tugas, yakni dengan mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan sesuai dengan topik dari tugas yang ditujukan padanya. Sekalipun persentasenya kecil 13 ternyata masih ada mahasiswa yang tidak mampu untuk mendefinisikan dengan jelas kebutuhan informasinya terlebih dahulu sebelum melakukan penelusuran informasi pada sumber yang relevan dengan topik atau subjek penelusuran. Sehingga, kecil kemungkinan untuk dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Tabel 4.2. Kemampuan Perumusan Topik Tabel 4.2. di atas menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan sub indikator nomor 2 dua adalah sebagian besar 82 mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian kecil 18 mahasiswa salah Sub Indikator 1 Jawaban Responden Benar Salah Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Kemampuan penentuan kebutuhan informasi 85 87 13 13 Sub Indikator 2 Jawaban Responden Benar Salah Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Kemampuan perumusan topik 80 82 18 18 dalam menjawab. Artinya, terdapat sebanyak 80 responden 82 mampu untuk merumuskan topik dengan tepat, kondisi ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa mengerti langkah untuk memenuhi kebutuhan informasinya, yakni terlebih dahulu merumuskan topik permasalahan sebelum melakukan penelusuran informasi. Data di atas menunjukkan bahwa sekalipun persentasenya kecil 18 ternyata masih ada mahasiswa yang tidak mampu merumuskan topik, hal tersebut akan menghambat kegiatan penelusuran informasi dimana informasi relevan akan sulit diperoleh dan kecil kemungkinan untuk memenuhi kebutuhan akan suatu informasi. Tabel 4.3. Kemampuan Penentuan Kata Kunci Tabel 4.3. di atas menunjukkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan sub indikator nomor 3 tiga adalah sebagian besar 62 mahasiswa menjawab dengan benar dan sebagian kecil 38 mahasiswa salah dalam menjawab. Hal ini menunjukkan kondisi yang cukup baik karena lebih dari setengah responden mampu untuk menentukan kata kunci dengan tepat yakni sebanyak 61 responden 62, artinya lebih dari setengah responden akan memperoleh temuan dokumen recall yang relevan. Sedangkan sebanyak 37 responden 38 sepertinya masih membutuhkan bantuan dalam hal menetapkan kata kunci penelusuran informasi. Sesuai dengan pilar pertama model literasi informasi seven pillars, seorang mahasiswa dikatakan literat informasi apabila mengetahui informasi apa yang menjadi kebutuhannya. Untuk mengetahui informasi yang dibutuhkan dalam penelitian suatu topik, maka dapat dilakukan dengan merumuskan topik tersebut Sub Indikator 3 Jawaban Responden Benar Salah Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Kemampuan penentuan kata kunci 61 62 37 38 ke dalam suatu kata kunci. Kemudian berdasarkan kata kunci yang tepat dapat dibangun query penelusuran. Berdasarkan hasil tabulasi jawaban dari ketiga sub indikator di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden mahasiswa sudah cukup baik dalam mengidentifikasi kebutuhan informasi. Data memperlihatkan bahwa mayoritas responden 62 memiliki kemampuan dalam menentukan kata kunci. Data ini sinkron dengan data lainnya yang memperlihatkan bahwa mayoritas responden 87 memiliki kemampuan dalam menentukan hal yang akan dilakukan dalam mencari jawaban terhadap kebutuhan informasi dan mayoritas responden 82 memiliki kemampuan dalam merumuskan topik.

4.1.3. Kemampuan Membedakan Cara Mengatasi Kesenjangan dan