Kemampuan Menemukan dan Mengakses Informasi Pilar Keempat

responden 47 memahami cara membangun strategi penelusuran. Selanjutnya 52 responden 53 tidak memahaminya. Kondisi ini mengindikasikan bahwa kurangnya pengetahuan mahasiswa mengenai strategi penelusuran, yang berarti jumlah temuan dokumen recall yang relevan pada saat penelusuran tidak maksimal dan memungkinkan adanya jumlah cantuman yang terlalu banyak, serta mungkin saja tidak ditemukannya cantuman sama sekali. Sesuai dengan pilar ketiga model literasi informasi seven pillars, seorang mahasiswa dikatakan literat informasi apabila memiliki kemampuan membangun strategi penelusuran. Strategi penelusuran merupakan penelusuran yang dilakukan secara sistematis systematic searching, yang meliputi cara penggunaan kata kunci keyword, frase, subjek dokumen, menggunakan logika Boolean Boolean logic serta fasilitas penelusuran lainnya. Berdasarkan hasil tabulasi jawaban dari ketiga sub indikator di atas mengindikasikan bahwa kemampuan responden untuk melakukan penelusuran atau pencarian informasi dengan menggunakan strategi penelusuran masih sangat rendah. Data memperlihatkan bahwa mayoritas responden 53 tidak bisa membangun strategi penelusuran dengan tepat. Data ini sinkron dengan data lainnya yang memperlihatkan bahwa mayoritas responden 58 tidak memahami fitur penelusuran dengan baik dan mayoritas responden 86 tidak memahami caraalat untuk mengidentifikasi istilah penelusuran.

4.1.5. Kemampuan Menemukan dan Mengakses Informasi Pilar Keempat

Pilar keempat pada Model Literasi Informasi Seven Pillars adalah kemampuan menemukan dan mengakses informasi. Untuk mengetahui kemampuan responden dalam menemukan dan mengakses informasi dapat diukur melalui pertanyaan kuesioner nomor 10, 11, dan 12. Hasil pengumpulan data untuk mengukur kemampuan di atas dapat dilihat pada Tabel 4.10., Tabel 4.11., dan Tabel 4.12. berikut: Tabel 4.10. Kemampuan Penemuan Bahan Pustaka di Perpustakaan Data pada tabel di atas memperlihatkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan sub indikator nomor 10 sepuluh adalah sebagian besar 74 mahasiswa salah dalam menjawab dan sebagian kecil 26 mahasiswa menjawab dengan benar. Artinya, hanya terdapat sebanyak 25 responden 26 mengetahui cara menemukan bahan pustaka di perpustakaan. Selanjutnya 73 responden 74 tidak mengetahuinya. Data ini mengindikasikan bahwa kebanyakan responden masih belum memiliki pengetahuan yang memadai mengenai perpustakaan, sehingga pendidikan atau bimbingan untuk pengenalan perpustakaan masih dipandang perlu diberikan kepada mereka agar bisa menggunakan perpustakaan dengan baik. Tabel 4.11. Kemampuan Pengetahuan mengenai Mesin Pencari Data pada tabel di atas memperlihatkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan sub indikator nomor 11 sebelas adalah sebagian besar 65 mahasiswa salah dalam menjawab dan sebagian kecil 35 mahasiswa menjawab dengan benar. Sub Indikator 10 Jawaban Responden Benar Salah Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Kemampuan penemuan bahan pustaka di perpustakaan 25 26 73 74 Sub Indikator 11 Jawaban Responden Benar Salah Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Kemampuan pengetahuan mengenai mesin pencari 34 35 64 65 Tabel 4.11. di atas mengindikasikan bahwa kebanyakan responden masih belum dapat membedakan mana yang termasuk jenis dari search engine dan mana yang bukan. Kondisi seperti ini menandakan bahwa hanya sedikit nama search engine yang familiar bagi mereka. Itu berarti dalam melakukan penelusuran, kemungkinan mereka hanya menggunakan satu macam search engine saja. Padahal terdapat banyak macam search engine yang memberikan informasi ilmiah untuk suatu subjek tertentu. Dari semua pilihan jawaban yang diberikan, hanya scribd yang bukan merupakan search engine. Tabel 4.12. Kemampuan Akses Informasi Data pada tabel di atas memperlihatkan bahwa jawaban dari mahasiswa sebagai responden berdasarkan sub indikator nomor 12 dua belas adalah sebagian besar 65 mahasiswa salah dalam menjawab dan sebagian kecil 35 mahasiswa menjawab dengan benar. Artinya, hanya terdapat sekitar 34 responden 35 yang menjawab dengan benar. Kondisi ini mengindikasikan bahwa kurangnya pengetahuan mahasiswa mengenai mesin pencari, yang berarti mereka juga belum bisa membedakan kegunaan mesin pencari dengan katalog perpustakaan. Katalog perpustakaan memang telah terhubung menggunakan jaringan internet, tetapi untuk mendapatkan informasi mengenai nomor panggil call number pada bahan pustaka di perpustakaan, harus melalui katalog perpustakaan. Sedangkan, search engine hanya memberikan akses untuk menuju website katalog perpustakaan tersebut. Sub Indikator 12 Jawaban Responden Benar Salah Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Kemampuan akses informasi 34 35 64 65 Sesuai dengan pilar keempat model literasi informasi seven pillars, seorang mahasiswa dikatakan literat informasi apabila memiliki kemampuan dalam menemukan dan mengakses informasi. Mesin pencari search engine merupakan salah satu sarana dalam penelusuran informasi, bahkan setiap orang bisa menemukan banyak hal melalui search engine, seperti informasi mengenai pendidikan, berbagai artikel lepas, informasi mengenai suatu organisasi, biografi ahlipakar, katalog belanja, dan sebagainya. Salah satu yang tidak bisa ditemukan dengan menggunakan search engine adalah nomor panggil buku di perpustakaan. Berdasarkan hasil tabulasi jawaban dari ketiga sub indikator di atas mengindikasikan bahwa kemampuan responden untuk menemukan dan mengakses informasi masih sangat rendah. Data memperlihatkan bahwa mayoritas responden 65 tidak memiliki kemampuan dalam mengakses informasi dengan tepat. Data ini sinkron dengan data lain yang memperlihatkan bahwa mayoritas responden 74 tidak memiliki kemampuan dalam menemukan bahan pustaka di perpustakaan dan mayoritas responden 65 tidak memiliki kemampuan mengetahui alat bantu untuk mengakses dan menemukan informasi seperti search engine.

4.2. Rangkuman Analisis Data