Sesuai dengan pilar keempat model literasi informasi seven pillars, seorang mahasiswa dikatakan literat informasi apabila memiliki kemampuan
dalam menemukan dan mengakses informasi. Mesin pencari search engine merupakan salah satu sarana dalam penelusuran informasi, bahkan setiap orang
bisa menemukan banyak hal melalui search engine, seperti informasi mengenai pendidikan, berbagai artikel lepas, informasi mengenai suatu organisasi, biografi
ahlipakar, katalog belanja, dan sebagainya. Salah satu yang tidak bisa ditemukan dengan menggunakan search engine adalah nomor panggil buku di perpustakaan.
Berdasarkan hasil tabulasi jawaban dari ketiga sub indikator di atas mengindikasikan bahwa kemampuan responden untuk menemukan dan
mengakses informasi masih sangat rendah. Data memperlihatkan bahwa mayoritas responden 65 tidak memiliki kemampuan dalam mengakses
informasi dengan tepat. Data ini sinkron dengan data lain yang memperlihatkan bahwa mayoritas responden 74 tidak memiliki kemampuan dalam menemukan
bahan pustaka di perpustakaan dan mayoritas responden 65 tidak memiliki kemampuan mengetahui alat bantu untuk mengakses dan menemukan informasi
seperti search engine.
4.2. Rangkuman Analisis Data
Tingkat literasi informasi mahasiswa baru pengguna perpustakaan Universitas Negeri Medan tahun akademik 20142015 dapat dilihat pada gambar
di bawah ini. Dimana pada sumbu x menandakan pilar literasi informasi yang dibatasi pada pada himpunan keterampilan pertama yang terdiri dari empat pilar
identify, scope, plan, dan gather dengan masing-masing 3 sub indikator dan sumbu y menandakan persentase tingkat literasi informasi mahasiswa baru
sebagai responden. Hasil yang diperoleh seperti terlihat pada gambar 4.1. berikut.
Gambar 4.1. Grafik Persentase Kemampuan Responden berdasarkan Indikator Literasi Informasi
Grafik di atas memperlihatkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam penentuan hal yang akan dilakukan dalam mencari jawaban terhadap kebutuhan
informasi sekitar 87, namun dalam merumuskan topik mengalami penurunan menjadi 82, dan mengalami penurunan kembali pada tahap penentuan kata
kunci menjadi 62. Dalam penentuan sarana penelusuran bahan pustaka di perpustakaan,
grafik menunjukkan persentase sebesar 53 yang berarti hanya terdapat sedikit lebih banyak dari mahasiswa yang tidak memiliki kemampuan tersebut.
Selanjutnya, terjadi penuruan tingkat persentase yaitu hanya sekitar 29 mahasiswa memiliki kemampuan dalam menentukan sumber informasi untuk
menemukan informasi mutakhir dan terpercaya. Tingkat persentase kembali naik menjadi 42 untuk hasil penghitungan kemampuan mahasiswa dalam
menentukan sumber informasi pada subjek tertentu. Persentase kemampuan mahasiswa dalam menentukan fitur penelusuran
sebesar 42 atau 41 responden. Selanjutnya, kemampuan dalam mengidentifikasi istilah dalam penelusuran cukup buruk yakni hanya sebesar 14 yang berarti
hanya 14 mahasiswa yang memiliki kemampuan tersebut. Selanjutnya, terdapat
sekitar 47 mahasiswa memiliki kemampuan dalam menentukan istilah penelusuran query.
Pada grafik, kemampuan dalam menemukan bahan pustaka di perpustakaan menunjukkan persentase sebesar 26 atau sekitar 25 responden.
Untuk persentase kemampuan mengetahui alat bantu untuk mengakses dan menemukan informasi seperti search engine, mengalami kenaikan menjadi 35
yang berarti terdapat sekitar 35 mahasiswa memiliki kemampuan tersebut. Sub indikator terakhir menunjukkan bahwa hanya sekitar 35 mahasiswa yang
memiliki kemampuan dalam mengakses informasi. Rata-rata kemampuan pengguna Perpustakaan Universitas Negeri Medan
yang berstatus sebagai mahasiswa dapat dilihat dari jawaban pada seluruh sub indikator yang diberikan. Hasilnya terlihat pada Tabel 4.14. berikut.
Tabel 4.13. Persentase Tingkat Literasi Informasi berdasarkan Sub Indikator Kemampuan
Indikator Sub Indikator
Persentase
Identify : Kemampuan
mengidentifikasi kebutuhan informasi
Kemampuan penentuan kebutuhan informasi
87 Kemampuan perumusan topik
82 Kemampuan penentuan kata kunci
62 Scope
: Kemampuan membedakan cara
mengatasi kesenjangan dan mengetahui sumber
informasi mana yang paling besar peluangnya
memuaskan kebutuhan Kemampuan penentuan sarana
penelusuran di perpustakaan 53
Kemampuan penentuan sumber informasi
29 Kemampuan penentuan sumber
informasi pada subjek tertentu 42
Plan : Kemampuan
membangun strategi penelusuran
Kemampuan penentuan fitur penelusuran
42 Kemampuan identifikasi istilah
dalam penelusuran 14
Kemampuan penentuan istilah penelusuran query
47
Indikator Sub Indikator
Persentase
Gather : Kemampuan
menemukan dan mengakses informasi
Kemampuan menemukan bahan pustaka di perpustakaan
26 Kemampuan pengetahuan mengenai
mesin pencari 35
Kemampuan mengakses informasi 35
Rata-rata
46 Tabel 4.13. di atas menunjukkan data hasil penghitungan 12 dua belas
sub indikator yang diberikan kepada responden untuk mengukur tingkat literasi informasi. Selanjutnya, tingkat literasi informasi responden berdasarkan keempat
pilar pada model literasi informasi seven pillars dapat dilihat pada grafik berikut.
Gambar 4.2. Grafik Persentase Tingkat Literasi Informasi Mahasiswa
Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki kemampuan mengidentifikasi kebutuhan informasi sebanyak 77. Selanjutnya,
terdapat 41 mahasiswa yang memiliki kemampuan membedakan cara mengatasi kesenjangan dan mengetahui sumber informasi mana yang paling besar
peluangnya memuaskan kebutuhan. Untuk kemampuan membangun strategi penelusuran terhitung sebanyak 34 mahasiswa yang memilikinya. Terdapat
sebanyak 32 mahasiswa memiliki kemampuaan menemukan dan mengakses informasi. Sehingga, jumlah rata-rata literasi informasi mahasiswa baru pengguna
Perpustakaan Universitas Negeri Medan, yaitu 46
.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, disimpulkan bahwa rata-rata literasi informasi mahasiswa baru pengguna
Perpustakaan Universitas Negeri Medan tahun akademik 20142015 adalah sebesar 46. Hasil analisis data menunjukkan bahwa literasi informasi tertinggi
berada pada pilar pertama, yaitu identify: kemampuan mengidentifikasi kebutuhan informasi sebesar 77 dan literasi informasi terendah berada pada pilar keempat,
yaitu gather: kemampuan menemukan dan mengakses informasi sebesar 32. Kondisi ini mengindikasikan bahwa hampir setengah mahasiswa baru sebagai
pengguna Perpustakaan Universitas Negeri Medan tahun akademik 20142015 memiliki literasi informasi yang memadai. Adapun rincian hasil penelitian,
sebagai berikut: 1. Kemampuan dalam mengidentifikasi kebutuhan informasi sebesar 77
dari total responden. Dimana mayoritas responden 87 memiliki kemampuan dalam menentukan hal yang akan dilakukan dalam
mencari jawaban terhadap kebutuhan informasi, selanjutnya mayoritas responden 82 memiliki kemampuan dalam merumuskan topik, dan
sebagian besar responden 62 memiliki kemampuan dalam menentukan kata kunci.
2. Kemampuan membedakan cara mengatasi kesenjangan dan mengetahui sumber informasi sebesar 41 dari total responden.
Dimana sebagian besar responden 53 memiliki kemampuan penentuan sarana penelusuran bahan pustaka di perpustakaan, hampir
setengah responden 29 memiliki kemampuan dalam menentukan sumber informasi untuk menemukan informasi mutakhir dan
terpercaya, serta hampir setengah responden 42 memiliki kemampuan dalam menentukan sumber informasi pada subjek tertentu.