Uji T Pengujian Hipotesis

84 Pada tabel menunjukkan angka hasil uji F menghasilkan F hitung sebesar 13,772. Sementara itu nilai pada tabel distribusi nilai F pada taraf signifikansi adalah sebesar 0,00. Dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya antara WCTO, CR dan CTR memiliki pengaruh linear dan sangat kuat terhadap ROI. Dengan kata lain, variabel- variabel independen ini secara simultan dan signifikan memengaruhi variabel dependen. Hal ini sekaligus menjawab hipotesis, dimana ada pengaruh secara simultan antara variabel Working Capital Turnover, Current Ratio dan Cash to Revenue Ratio terhadap ROI dan dari hasil yang diperoleh didapatkan pengaruh yang sangat besar dan signifikan yaitu taraf signifikasi sebesar 0,000 dengan F hitung sebesar 13,772.

4.5.3 Uji T

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen yang terdiri atas WCTO, CR, dan CTR terhadap Return on Investment ROI. Jika sig ά 0,05, maka H0 diterima H1 ditolak. Jika sig ά 0,05, maka H0 ditolak H1 diterima. H0 : tidak ada pengaruh perubahan CR, CTR dan WCTO terhadap ROI. H1 : minimal ada satu pengaruh pada perubahan proporsi WCTO, CTR dan CR terhadap ROI. Berikut ditunjukkan hasil olah data menggunakan SPSS untuk uji t dari ketiga perusahaan rokok di Indonesia : Universitas Sumatera Utara 85 Tabel 4.23 Uji T pada Perusahaan Rokok di Indonesia Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -7.342 8.809 -.833 .415 WCTO 4.138 .705 .890 5.867 .000 CR .002 .033 .007 .050 .960 CTR .477 .296 .226 1.612 .123 a. Dependent Variable: ROI Sumber : Data diolah, 2013 Berdasarkan data hasil olahan SPSS pada perusahaan rokok Indonesia di atas, maka diperoleh penjelasan sebagai berikut: 1. Variabel Working Capital Turn Over WCTO mendapatkan statistik uji t = 5,867 dengan signifikansi 0,048. Koefisien hasil uji t dari WCTO menunjukkan tingkat signifikansi 0,000 yaitu lebih kecil dibandingkan dengan 0,05 5, maka dapat disimpulkan bahwa WCTO berpengaruh positif dan signifikan mempengaruhi Return on Investment ROI. Artinya, tingkat perputaran modal kerja lebih cepat maka profit yang diterima oleh perusahaan rokok yang go-public di Indonesia akan meningkat dan sebaliknya bila tingkat perputaran modal kerja lebih lama maka profit yang diterima oleh perusahaan akan menurun. 2. Variabel Current Ratio CRmenunjukkan statistik uji t = 0,50 dengan signifikansi 0,960. Koefisien hasil uji t dari CR Universitas Sumatera Utara 86 menunjukkan tingkat signifikansi 0,960 yang lebih besar dibandingkan dengan 0,05 5. Maka dapat disimpulkan bahwa Current Ratio CR tidak secara parsial berpengaruh terhadap Return on Investment ROI pada taraf α=5. Hasil ini bertolak belakang dengan teori yang ada, seharusnya semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi pula profitabilitas yang didapatkan.Hal ini disebabkan oleh penambahan hutang lancar yang menyebabkan naiknya nilai kewajiban lancar sehingga dapat menyebabkan turunnya profitabilitas. Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Ekadini 2010, yakni Current Ratio berbanding terbalik dengan Profitabilitas. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yakni saat mencapai tingkat likuiditas yang tinggi, perusahaan terlalu fokus pada kewajiban melunasi hutang dan mengabaikan investasi yang seharusnya menambah keuntungan. Sedang di satu sisi saat berhasil mengurangi kewajibannya, total aktiva bertambah, dan memberi peluang bagi datangnya profitabilitas yang lebih besar karena digunakan sebagai penambah dana investasi dan deposito perusahaan. 3. Variabel Cash to Revenue Ratio CTR mendapatkan statistik uji t = 1,612 dengan signifikansi 0,123. Koefisien hasil uji t dari CTR menunjukkan tingkat signifikansi 0,123 yaitu lebih besar dibandingkan dengan 0,05 5, maka dapat disimpulkan Universitas Sumatera Utara 87 bahwa CTR tidak berpengaruh secara parsial terhadap Return on Investment ROI pada taraf α=5. Hasil ini bertentangan dengan teori, dimana seharusnya semakin tinggi rasio kecukupan kas maka perusahaan tidak memiliki hambatan dalam memperoleh profit.Penelitian mengenai kas perusahaan dilakukan oleh Yuyun Nuril Laila 2009 yang membahas tentang perputaran kas perusahaan terhadap profitabilitas.

4.6 Hasil Analisis Regresi Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Efisiensi Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Rokok Di Indonesia (Studi Kasus Pada Industri Rokok Go-Public Yang Listing Dibursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2004-2011

1 92 100

Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

27 255 82

Pengaruh Efisiensi Modal Kerja Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia Periode 2007-2009

2 63 76

Analisis Hubungan Rasio Modal Kerja Dan Hutang Dengan Rentabilitas Ekonomi Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia

0 21 95

Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Rokok Yang Go-Publik di Indonesia

0 31 103

Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Return On Investment Pada Industri Rokok Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 38 88

Pengaruh Rasio Leverage Dan Rasio Intensitas Modal Terhadap Profitabilitas Perusahaan Automotive Yang Go-Public Di Bursa Efek Indonesia

2 29 114

Pengaruh Modal Kerja dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 33 60

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Konseptual 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan - Pengaruh Efisiensi Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Rokok Di Indonesia (Studi Kasus Pada Industri Rokok Go-Public Yang Listing Dibursa Efek Indonesia

0 0 18

KATA PENGANTAR - Pengaruh Efisiensi Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Rokok Di Indonesia (Studi Kasus Pada Industri Rokok Go-Public Yang Listing Dibursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2004-2011

0 0 14