digunakan oleh para akademisi di seluruh dunia untuk mendukung pembelajaran yang interaktif Joyce B. White: 2015
“Sparkol videoscribe is a great for creating short whiteboard style animations to explain certain concepts, either by instructor or
student.” Joyce B. White: 2015
2.9 Hakikat IPA
IPA merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena alam. IPA didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan
fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan
menggunakan metode ilmiah. Definisi ini memberi pengertian bahwa IPA merupakan cabang pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengamatan
dan klasifikasi data, dan biasanya disusun dan diverifikasi dalam hukum- hukum yang bersifat kuantitatif, yang melibatkan aplikasi penalaran
matematis dan analisis data terhadap gejala- gejala alam. Dengan demikian, pada hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang
dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah.
Ilmu Pengetahuan Alam sebagai disiplin ilmu memiliki ciri-ciri sebagaimana disiplin ilmu lainnya. Setiap disiplin ilmu selain mempunyai
ciri umum, juga mempunyai ciri khususkarakteristik. Adapun ciri umum dari suatu ilmu pengetahuan adalah merupakan himpunan fakta serta aturan
yang yang menyatakan hubungan antara satu dengan lainnya. Fakta-fakta
tersebut disusun secara sistematis serta dinyatakan dengan bahasa yang tepat dan pasti sehingga mudah dicari kembali dan dimengerti untuk komunikasi.
Sebagai ilmu, IPA memiliki karakteristik yang membedakannya dengan bidang ilmu lain. Ciri-ciri khusus tersebut dipaparkan berikut ini
Djojosoediro 2.9.1
IPA mempunyai nilai ilmiah artinya kebenaran dalam IPA dapat dibuktikan lagi oleh semua orang dengan menggunakan metode
ilmiah dan prosedur seperti yang dilakukan terdahulu oleh penemunya.
2.9.2 IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara
sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangan IPA selanjutnya tidak hanya
ditandai oleh adanya kumpulan fakta saja, tetapi juga ditandai oleh munculnya “metode ilmiah” scientific methods yang terwujud
melalui suatu rangkaian “kerja ilmiah” working scientifically, nilai dan “sikapi lmiah” scientific attitudes Depdiknas, 2006
2.9.3 IPA merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun
dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi,
eksperimentasi, penyimpulan,
penyusunan teori,
eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya saling berkaitan antara cara yang satu dengan cara yang lain
2.9.4 IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan
dengan bagan- bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu
hasil eksperimen
dan observasi,
yang bermanfaat
untuk eksperimentasi dan observasi lebih lanjut Depdiknas, 2006
2.9.5 IPA meliputi empat unsur, yaitu produk, proses, aplikasi dan sikap.
Produk dapat berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum. Proses merupakan prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah;
metode ilmiah meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen, percobaan atau penyelidikan, pengujian
hipotesis melalui eksperimentasi; evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan. Aplikasi merupakan penerapan metode atau
kerja ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari. Sikap merupakan rasa ingin tahu tentang obyek, fenomena alam, makhluk
hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar.
Cakupan dan proses belajar IPA di sekolah memiliki karakteristik tersendiri. Uraian karakteristik belajar IPA dapat diuraikan sebagi berikut:
2.6.1 Proses belajar IPA melibatkan hampir semua alat indera, seluruh
proses berpikir, dan berbagai macam gerakan otot 2.6.2
Belajar IPA dilakukan dengan menggunakan berbagai macam cara teknik
2.6.3 Belajar IPA memerlukan berbagai macam alat, terutama untuk
membantu pengamatan
2.6.4 Belajar IPA seringkali melibatkan kegiatan-kegiatan temu ilmiah
misal seminar, konferensi atau simposium, studi kepustakaan, mengunjungi suatu objek, penyusunan hipotesis, dan yang lainnya
2.6.5 Belajar IPA merupakan proses aktif.
2.10 Penelitian yang Relevan