Teknik Pengumpulan Data Pengujian Instrumen Penelitian

Tabel 3.6 Indikator-Indikator Komitmen Organisasi Kode Indikator KO 1 Kesediaan berusaha lebih keras demi kesuksesan KAP KO 2 kebanggaan bahwa KAP merupakan tempat bekerja yang bagus KO 3 Kesediaan menerima segala bentuk penugasan agar tetap berada di KAP KO 4 Nilai yang berlaku dalam KAP sesuai dengan nilai pribadi KO 5 Kebanggaan menjadi bagian dari KAP KO 6 KAP memberikan inspirasi untuk bekerja lebih baik KO 7 KAP mempunyai nilai yang lebih dari instansi lain KO 8 KAP adalah tempat terbaik untuk bekerja KO 9 Kepedulian terhadap nasib KAP Variabel ini diukur dengan menggunakan 9 indikator pertanyaan yang ada dengan memilih salah satu dari 5 skala likert. Dimana 1 sangat tidak setuju sampai 5 sangat setuju. Respon dengan skala rendah nilai 1 menunjukkan tingkat komitmen organisasi yang rendah, yaitu tingkat komitmen auditor terhadap Kantor Akuntan Publik tempat mereka bekerja. Sedangkan skor nilai 5 menunjukkan tingkat komitmen organisasi yang tinggi dalam setiap tahapan audit.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data primer. Data primer tersebut dikumpulkan melalui jawaban responden atas pertanyaan- pertanyaan pada kuesioner penelitian. Dimana sejumlah kuesioner tersebut akan dibagikan di 17 KAP yang ada di Semarang. Pertanyaan yang diberikan berkaitan dengan data profil responden serta tanggapan mengenai penerimaan atas perilaku disfungsional audit, locus of control Eksternal, turnover intention, dan komitmen organisasi. Kuesioner diberikan secara langsung kepada auditor dengan cara mengantar langsung ke Kantor Akuntan Publik yang ada di Semarang yang merupakan obyek dalam penelitian ini. Selain itu, pengambilan kuesioner dijemput langsung ke kantor akuntan publik tersebut sesuai dengan kesepakatan pengambilan. Kemudian kuesioner ini menggunakan model pertanyaan tertutup, yaitu bentuk pertanyaan yang disertai dengan alternatif jawaban. Responden diminta untuk memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut. Masing-masing kuesioner disertai dengan surat permohonan untuk mengisi kuesioner yang ditujukan pada responden. Surat permohonan tersebut berisi identitas peneliti, maksud penelitian yang dilakukan, dan jaminan kerahasiaan data penelitian. Kuesioner yang digunakan diperoleh dari hasil mengadopsi dari beberapa sumber peneliti terdahulu yang meneliti variebel yang sama, dengan menyesuaikannya kembali sesuai kebutuhan peneliti.

3.5 Pengujian Instrumen Penelitian

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, sehingga kualitas kuesioner, kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan- pertanyaan dan faktor situasional merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian ini. Keabsahan suatu hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat pengukur variabel yang akan diteliti. Jika alat yang digunakan dalam proses pengumpulan data tidak andal atau tidak dapat dipercaya, maka hasil penelitian yang diperoleh tidak akan mampu menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini diperlukan uji reliabilitas dan uji validitas.

3.5.1 Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali, 2013:52. Pengujian ini dapat dilakukan dengan bantuan SPSS 21. Jika r-hitung lebih besar dari r-tabel dan nilainya positif, maka item pertanyaan atau instrumen tersebut dinyatakan valid. Tabel 3.7 Ringkasan Hasil Uji Validitas Var Corrected Item-Total Correlation Var Corrected Item-Total Correlation Var Corrected Item-Total Correlation Var Corrected Item-Total Correlation PDA1 .832 LoCE1 .679 TI1 .679 KO1 .704 PDA2 .933 LoCE2 .450 TI2 .500 KO2 .562 PDA3 .853 LoCE3 .450 TI3 .780 KO3 .471 PDA4 .903 LoCE4 .659 KO4 .609 PDA5 .728 LoCE5 .533 KO5 .474 PDA6 .875 LoCE6 .587 KO6 .791 PDA7 .908 LoCE7 .716 KO7 .702 PDA8 .849 LoCE8 .541 KO8 .559 PDA9 .928 LoCE9 .802 KO9 .600 PDA10 .880 LoCE10 .901 LoCE11 .776 LoCE12 .692 Sumber: Data Primer diolah, 2016 Sebelum kuesioner dibagikan kepada responden penelitian, peneliti telah melakukan uji coba validitas. Uji coba tersebut dilakukan dengan memberikan kuesioner pada sampel kecil yakni 20 orang auditor untuk kemudian hasil kuesioner dari sampel kecil tersebut diuji apakah tiap butir pernyataan yang digunakan sudah valid atau belum, dengan cara membandingkan nilai Correlated Item –Total Correlation dengan hasil perhitungan r tabel. Berdasarkan Tabel 3.7 dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan yang digunakan adalah valid, karena nilai Correlated Item –Total Correlation tiap butir pernyataan lebih besar dari r tabel=0,378 3.5.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2013:48. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan coefficient cronbach alpha . Cronbach alpha merupakan teknik pengujian konsistensi reliabilitas antar item yang paling populer dan merupakan indeks konsistensi reliabilitas yang cukup sempurna. Semakin tinggi koefisien alpha, berarti semakin baik pengukuran suatu instrumen. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha 0,70 Ghozali, 2013. Hasil uji reliabilitas ditunjukkan pada Tabel 3.8 berikut. Tabel 3.8 Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach’s Alpha Based on Standardized Item Keterangan Perilaku Disfungsional Audit 0,972 Reliable Locus of Control Eksternal 0,911 Reliable Turnover Intention 0,790 Reliable Komitmen Organisasi 0,870 Reliable Sumber: Data Primer diolah, 2016 Berdasarkan Tabel 3.7 tersebut dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha Based on Standardized Item masing-masing variabel lebih besar dibandingkan dengan nilai standar yang dibentuk yaitu 0,70 sehingga dapat disimpulkan kelima variabel dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.

3.6 Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh profesionalisme, karakteristik personal auditor. dan batasan waktu audit terhadap kualitas audit : studi empiris pada kantor akuntan publik di dki jakarta

3 10 134

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP PENERIMAAN PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta dan Semarang)

0 6 139

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PROSEDUR PENGHENTIAN AUDIT PREMATUR (STUDI PADA Pengaruh Karakteristik Personal Auditor Terhadap Prosedur Penghentian Audit Prematur (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta Dan Yogyakarta).

0 0 18

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT.

0 1 7

PENGARUH KOMPLEKSITAS AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR PADA PENERIMAAN PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK PROVINSI BALI.

0 0 8

PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT DENGAN VARIABEL INTERVENING KOMITMEN ORGANISASI (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan Yogyakarta)

0 1 103

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR DAN KUALITAS AUDIT (STUDI PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA)

0 0 19

TEKANAN ANGGARAN WAKTU DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR DAN KUALITAS AUDIT (STUDI PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA)

0 0 19

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR DAN KUALITAS AUDIT (STUDI PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA)

0 0 19

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR, PENERIMAAN PERILAKU DISFUNGSIONAL, DAN KUALITAS AUDIT

0 0 14