Koefisien Determinasi R Koefisien Determinasi Parsial r Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Signifikansi-t

signifikansi simultan uji statistik F, dan uji signifikan parameter individual uji statistik t akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Koefisien Determinasi R

2 Simultan Koefisien determinan R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen Goodness of Fit . Nilai dependen Goodness of Fit. Nilai koefisien determinan adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2013. 2. Uji Signifikansi Simultan Uji Signifikansi-F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependenterikat Ghozali, 2013:98. Uji ini dilakukan dengan membandingkan antara tingkat signifikansi F dari hasil pengujian dengan nilai alpha α yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebesar 5 0,05. Kriteria pengujian sebagai berikut: 1. Membandingkan antara F hitung dengan F tabel . Bila F hitung F tabel , variabel independen secara serentak berpengaruh terhadap variabel dependen. 2. Berdasarkan Probabilitas. Jika probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05 , maka variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

3. Koefisien Determinasi Parsial r

2 Selain melakukan uji t maka perlu juga mencari besarnya koefisien determinasi parsialnya untuk masing-masing variabel bebas. Uji determinasi parsial ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari masing- masing variabel bebas terhadap variabel terikat.

4. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Signifikansi-t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2013:98. Uji ini dilakukan dengan membandingkan antara tingkat signifikansi t dari hasil pengujian dengan nilai alpha α yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebesar 5 0,05. Adapun kriteria pengujiannya sebagai berikut: 1. Membandingkan antara t hitung dengan t tabel Bila t hitung t tabel , variabel independen secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 2. Berdasarkan Probabilitas Jika probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05  , maka variabel independen secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen. 74

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik KAP yang berlokasi di Kota Semarang. KAP merupakan bentuk organisasi dari akuntan publik yang izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berusaha di bidang pemberian jasa profesional dalam praktik sebagai seorang akuntan publik. Akuntan publik sendiri merupakan akuntan yang memperoleh izin dari Menteri Keuangan untuk menjalankan praktik akuntan. Auditor yang menjadi responden tidak terbatas pada jabatan tertentu, melainkan semua tingkatan jabatan mulai dari auditor junior, auditor senior, manajer maupun partner. Berikut struktur keorganisasian dari KAP yang menjadi objek penelitian. 1. Akuntan junior atau asisten akuntan, yaitu pelaksana prosedur pemeriksaan secara rinci sesuai dengan pengarahan akuntan senior. Tugasnya adalah membuat kertas kerja. 2. Akuntan senior atau koordinator akuntan junior, yaitu akuntan perencanaan dan bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap pelaksanaan pemeriksaan dan mengarahkan serta mereview pekerjaan akuntan junior. 3. Manajer, yaitu pengawas pemeriksa, koordinator dari akuntan senior. Tugasnya mereview kertas kerja, laporan audit dan manajemen letter.

Dokumen yang terkait

Pengaruh profesionalisme, karakteristik personal auditor. dan batasan waktu audit terhadap kualitas audit : studi empiris pada kantor akuntan publik di dki jakarta

3 10 134

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP PENERIMAAN PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta dan Semarang)

0 6 139

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PROSEDUR PENGHENTIAN AUDIT PREMATUR (STUDI PADA Pengaruh Karakteristik Personal Auditor Terhadap Prosedur Penghentian Audit Prematur (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta Dan Yogyakarta).

0 0 18

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT.

0 1 7

PENGARUH KOMPLEKSITAS AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR PADA PENERIMAAN PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK PROVINSI BALI.

0 0 8

PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT DENGAN VARIABEL INTERVENING KOMITMEN ORGANISASI (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta dan Yogyakarta)

0 1 103

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR DAN KUALITAS AUDIT (STUDI PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA)

0 0 19

TEKANAN ANGGARAN WAKTU DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR DAN KUALITAS AUDIT (STUDI PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA)

0 0 19

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR DAN KUALITAS AUDIT (STUDI PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA)

0 0 19

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR, PENERIMAAN PERILAKU DISFUNGSIONAL, DAN KUALITAS AUDIT

0 0 14