Tabel 3.12 Kategori Variabel Komitmen Organisasi
No Interval
Kategori
1. 9-16
Komitmen Organisasi sangat rendah 2.
17-24 Komitmen Organisasi rendah
3. 25-32
Cukup berkomitmen 4.
33-40 Komitmen Organisasi tinggi
5. 41-48
Komitmen Organisasi sangat tinggi Sumber: Data primer diolah, 2016.
3.6.2 Analisis Statistik Inferensial
A. Uji Prasyarat
Uji prasyarat terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat gangguan-gangguan sebelum regresi
dilakukan.
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak Ghozali, 2013:160. Model regresi yang baik adalah jika distribusi datanya normal atau mendekati normal. Uji ini dilakukan dengan
menggunakan statistic non parametric dengan memakai metode One-Sample Kalmogorov Smirnov
dengan pedoman pengambilan keputusan sebagai berikut: a. Jika nilai Sig atau Probabilitas dari
= 0,05 maka sebaran data tidak berdistribusi normal.
b. Jika nilai signifikan atau probabilitas dari = 0,05 maka sebaran data
berdistribusi normal.
Cara lain untuk pengujian normalitas dengan melakukan analisis persebaran titik-titik pada grafik P-Plot, variabel dapat dikatakan terdistribusi normal apabila
titik-titik pada grafik P-Plot tersebar disekitar garis diagonal dan arahnya mengikuti garis diagonal tersebut.
2. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah terdapat hubungan yang linear antara variabel dependen Y dengan variabel independen X. Ghozali
2013:166 mengemukakan bahwa uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang
digunakan dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat atau kubik.
Ada 2 hal yang perlu dilihat yaitu kolom F-linearity dan kolom F-deviation from linearity
. F-linearity menunjukkan sejauh mana variabel dependen diprediksi berbaring persis di garis lurus. Jika hasilnya signifikan p0,05 maka model
linier cocok diterapkan pada hubungan model tersebut. F-deviation from linearity menunjukkan semakin signifikan nilai Fnya maka semakin besar kasus devian.
Jika p0,05 pada kolom deviation from linearity maka data dapat dikatakan berhubungan secara linier.
B. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji kelayakan atas model regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Pengujian ini
juga dimaksudkan untuk memastikan bahwa di dalam model regresi yang
digunakan tidak terdapat multikolonieritas, autokorelasi, dan heterokedastisitas. Pengujian asumsi klasik dilakukan agar nilai parameter model penduga yang
digunakan dinyatakan valid. Uji penyimpangan asumsi klasik terdiri dari uji multikolonieritas, autokorelasi, dan heterokedastisitas.
1. Uji Multikolonieritas