signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Tetapi apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 4.20 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
-1,553 4,102
-,379 ,706
LOCE -,031
,064 -,066
-,482 ,631
TI ,190
,153 ,167
1,238 ,221
KO ,119
,068 ,228
1,749 ,085
a. Dependent Variable: AbsUt
Sumber: Data Primer diolah, 2016 Hasil uji glejser pada Tabel 4.20 diketahui bahwa tidak ada variabel
independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen AbsUt. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi pada tiap-tiap variabel independen
seluruhnya diatas 0,05. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
3. Pengujian Hipotesis
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi Simultan R
2
Uji koefisien determinasi R
2
digunakan untuk menunjukkan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependennya Ghozali,
2013. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi R
2
berarti semakin tinggi kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi perubahan terhadap
variabel dependen. Berikut hasil uji koefisien determinasi R
2
dapat dilihat pada Tabel 4.24.
Tabel 4.21 Hasil Uji Koefisien Determinan Simultan
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,659
a
,434 ,405
4,10 a. Predictors: Constant, KO, TI, LOCE
b. Dependent Variable: PDA
Sumber: Data Primer diolah, 2016 Hasil analisis regresi dari Tabel 4.21 dapat diketahui koefisien determinasi
Adjusted R Square R
2
sebesar 0,405. Hal ini berarti 40,5 perilaku disfungsional audit dapat dijelaskan oleh ketiga variabel independen yaitu locus of
control eksternal, turnover intention, dan komitmen organisasi. Sedangkan
perilaku disfungsional audit sebesar 59,5 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diuji dalam penelitian ini.
b. Hasil Uji Simultan Uji F
Uji statistik F ini pada dasarnya untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen Ghozali, 2013:98. Uji ini dilihat dari F
hitung
F
tabel,
maka Ha diterima artinya ada pengaruh yang signifikan antara locus of control
eksternal, turnover intention, dan komitmen organisasi terhadap penerimaan perilaku disfungsional audit di KAP Kota Semarang. Berikut
disajikan hasil uji statistik F pada Tabel 4.22.
Tabel 4.22 Hasil Uji Signifikansi Simultan
ANOVA
a
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
750,333 3
250,111 14,845
,000
b
Residual 977,167
58 16,848
Total 1727,500
61 a. Dependent Variable: PDA
b. Predictors: Constant, KO, TI, LOCE
Sumber: Data Primer diolah, 2016 Hasil uji statistik F pada Tabel 4.22 memperoleh F
hitung
sebesar 14,845 dengan nilai signifikansi 0.000. hal ini dapat di interpretasikan dengan tingkat
signifikansi dibawah 5 =0,05 dan F
hitung
sebesar 14,845 F
tabel
sebesar 3,15 yang artinya locus of control eksternal, turnover intention, dan komitmen
organisasi secara bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan perilaku disfungsional audit auditor.
c. Hasil Uji Koefisien Determinasi Parsial r