pihak pihak dalam perjanjian kredit
perjanjian pinjam uang, maka debitur yang tidak dapat membayar lunas utangnya setelah jangka waktunya habis, adalah wanprestasi.
21
Dalam kredit macet ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, antara lain :
1. Berasal dari nasabah
a. Nasabah menyalahgunakan kredit yang diperolehnya.
Dimana nasabah memperjanjikan tujuan kreditnya namun nasabah menyimpang. Misalnya kredit nasabah diperuntukan untuk jasa
pengangkutan, tetapi dipergunakan untuk usaha pertanian. b.
Nasabah kurang mampu mengelola usahanya. Hal ini terjadi kepada nasabah yang tidak memiliki cukup
kemampuan dibidang usahanya namun nasabah mampu meyakinkan pihak bank untuk memberikan kredit. Oleh karena itu usaha yang
dijalankan menghasilkan produksi yang kualitasnya rendah sehingga tidak mampu bersaing.
c. Nasabah tidak beritikad baik.
Dimana nasabah ini dari awal sudah mempunyai itikad buruk, dengan menghindari pembayaran kredit sebelum jatuh tempo dengan
cara melarikan diri atau menghindari tanggung jawab dengan segala daya dan upaya.
2. Berasal dari bank
a. Persaingan antar bank.
21
Supramono, Gatot “Perbankan dan Masalah Kredit” Jakarta:Djambatan, 1996
hal.131
Jumlah bank yang beroperasi terus meningkat menyebabkan persaingan antar bank kian ketat. Dalam melakukan persaingan
tersebut bank selalu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat agar mendapatkan nasabah yang banyak dan nasabah
yang sudah ada tidak berpaling ke bank lainnya. Dalam kondisi seperti ini banyak bank yang bertindak spekulatip, dengan
memberikan fasilitas yang mudah untuk nasabahnya dengan mengabaikan prinsip-prinsip perbankan yang sehat.
b. Hubungan ke dalam.
Hubungan ini banyak terjadi dilingkungan bank swasta. Hubungan yang dimaksud adalah hubungan bank dengan perusahaan
perusahaan yang tergabung dalam kelompoknya dan juga hubungan dengan para pengurus serta pemegang saham. Dari hubungan
tersebut bank cenderung setia melayani nasabah yang mempunyai hubungan dalam ini dengan segala kemudahan walaupun proyek
yang dibiayai kurang menguntungkan. Itulah yang menjadi salah satu faktor jatuhnya usaha bank.
c. Pengawasan.
Pengawasan dilakukan baik oleh bank itu sendiri melalui bagian pengawasan kredit maupun oleh Bank Indonesia. Terlepas dari
pengawasan yang dilakukan, apabila pengawasan lemah maka prinsip-prinsip perbankan tidak dapat dijalankan dengan baik.