sedangkan yang tidak sesuai dibuang atau dengan kata lain tidak berlaku lagi.
2. Kewajiban pengusaha.
Kewajiban utama pengusaha dengan adanya hubungan atau perjanjian kerja dengan pekerjanya adalah membayar upah atau gaji
kepada pekerja. Namun selain membayarkan gaji atau upah tersebut perusahaan juga berkewajiban memberikan surat keterangan kepada
pekerjanya yang dengan kemauan sendiri hendak berhendi dari pekerjaan yang ia kerjakan di dalam perusahaan. Dengan begitu
perusahaan mempunyai dua kewajiban yang harus dipenuhi terhadap para pekerjanya, yaitu:
a. Membayar upah.
Dalam melakukan pekerjaan ada beberapa makna yang dapat diperoleh oleh pekerja, antara lain dari segi indidu
merupakan gerak dari badan dan pikiran setiap orang guna memelihara kelangsungan hidup badaniah dan juga rohania
sedangkan ditinjau dari segi sosial adalah melakukan pekerjaan untuk menghasilkanbarang ataupun jasa guna memuaskan
kebutuhan masyarakat luas. Selain itu ditinjau dari segi spiritual merupakan hak dan kewajiban manusia dalam memulihkan dan
mengabdi kepada Tuhan Yang Masa Esa.
Oleh karena itu pembayaran gaji ataupun upah oleh perusahaan sangatlah memegang peranan penting karena untuk
memelihara kelangsungan hidup badaniah dan rohaniah. 1
Pengertian upah. Secara umum upah adalah pembayaran yang di terima
oleh pekerja selama ia melakukan pekerjaan ataupun dipandang melakukan pekerjaan. Namun menurut Pasal 1
angka 30 UU No.13 Tahun 2003 upah adalah “hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai
imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu pejanjian
kerja, kesepakatan, atau perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja dan keluarganya atau suatu
pekerjaan dan atau jasa yang telah atau akan dilakukan”
27
Walaupun demikian, upah bagi masing-masing pihak adalah suatu hal yang berbeda. Bagi pengusaha upah adalah
biaya produksi yang harus dikeluarkan dan ditekan pengeluarannya serendah rendahnya agar harga barang yang
di produksi tidak terlalu tinggi. Namun bagi para pekerja upah adalah sejumlah uang yang mereka terima pada waktu
tertentu, yang lebih pentting lagi adalah jumlah barang
27
Repubik Indonesia. Undang-Undang Tentang Ketenagakerjaan. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. Pasal 1 Anga 30.
kebutuhan hidup yang mereka bisa dapatkan dengan uang upah atau gaji yang telah mereka dapatkan.
2 Jenis jenis upah.
a. Upah nominal.
Upah nominal adalah upah yang diterima oleh para pekerja dengan tunai sesuai dengan pengarahan jasa-jasa
atau pelayanan dalam perjanjian kerja yang telah disepakati.
b. Upah nyata.
Upah nyata adalah uang nyata yang harus benar-benar diterima oleh pekerja yang berhak. Biasanya upah nyata
ditentukan oleh daya belu upah tersebut seperti besar kecilnya uuang tersebut ataupun besar kecilnya biaya
hidup yang diperlukan. c.
Upah hidup. Upah hidup ialah upah yang relatif cukup untuk
memenuhi keperluan hidup secara luas para pekerja yang berhak menerima upah tersebut. Tidak hanya kebutuhan
pokoknya saja, namun juga kebutuhan sosialnya sperti asuransi,rekreasi dan juga pendidikan.
d. Upah minimum.
Upah minimum adalah upah terendah yang dijadikan sebagai standardoleh pengusaha dalam menentukan upah
yang sebenarnya dari pekerja yang bekerja di perusahaanya. Upah minimum ini biasanya ditentukan
oleh pemerintah daerah atau gubernur. Oleh karena itu setiap daerah memiliki upah minimum yang berbeda-
beda sesuai dengan kebutuhan masyarakat daerah tersebut.
b. Memberikan surat keterangan.
Kewajiban perusahaan memberikan surat keterangan ini dapat dikatakan sebagai kewajiban tambahan untuk para
pengusaha.. Surat keterangan ini biasanya dibutuhkan unutuk pekerja yang berhenti bekerja pada suatu perusahaan sebagai
tanda bukti pengalaman kerjanya yang berisi nama pekerja, tanggal mulai bekerjadan tanggal berhenti bekerja serta jenis
pekerjaan yang pekerja lakukan di perusahaan tempat ia bekerja. Oleh karena itu apabila seorang pekerja hendak
berhenti bekerja dan meminta surat keterangan tersebut maka perusahaan wajib memberikan surat keterangan yang diminta.
Apabila perusahaan menolak memberikan surat keterangan yang diminta, maka perusahaan harus bertanggung jawab atas
kerugian yang diderita oleh pekerja tersebut. Hal ini sesuai dengan Pasal 1602 y KUH perdata “pengusaha yang baik
wajib melakukan atau tidak melakukan segala sesuatu yang dalam keadaan yang sama seharusanya dilakukan atau tidak