kehadiran bank sebagai salah satu badan usaha tidak semata-mata bertujuan bisnis, namun juga untuk menunjang pelaksanaan pembangunan
nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berkenaan dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan,
maka fungsi bank mengalami perluasan guna memenuhi keperluan masyarakat. Bank selaku finance company, akhirnya juga berperan sebagai
supporting financial yang mengarah kepada fee based income dan jasa konsultasi keuangan.
8
Tujuan bank menurut Pasal 4 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 disebutkan, bahwa perbankan Indonesia bertujuan menunjang
pelaksanaan pembangunan
nasional dalam
rangka peningkatan
pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan masyarakat.
2. Kerangka Konseptual
Usaha Perbankan
Sesuai dengan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan, maka usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh bank meliputi:
9
8
Sentosa Sembiring, Hukum Perbankan, Bandung : Mandar Maju Jaya, 2000, hal 2
9
Widjanarto, Hukum dan Ketentuan Perbankan Di Indonesia, Jakarta : Pustaka Utama Grafiti, 2003, hal. 62
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
2. Memberikan kredit.
3. Menerbitkan surat pengakuan hutang.
4. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah. 5.
Menempatkan dana pada, meminjam dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain.
6. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan
perhitungan dengan atau antar pihak ketiga. 7.
Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga. 8.
Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak.
9. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya
dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek. 10.
Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitor tidak memenuhi kewajiban-kewajibannya kepada
bank, dengan ketentuan agunan yangdibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya.
11. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit ddan kegiatan
wali amanat. 12.
Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, meyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip
Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
13. Melakukan kegiatan yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak
bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan.
Selain melakukan kegiatan usaha tersebut di atas, bank umum dapat pula:
10
a. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi
ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia. b.
Melakukan kegiatan dalam penyertaan modal. c.
Melakukan kegiatan dalam penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit, dengan syarat harus menarik
kembali penyertaannya dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
d. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun,
sesuai dengan ketentuan dalam perundang-undangan dana pension yang berlaku.
10
Widjanarto, Hukum dan Ketentuan Perbankan Di Indonesia, Jakarta : Pustaka Utama Grafiti, 2003, hal. 62