Kekhalifahan Umar bin Khattab r.a. 634-644 M13-23 H

Pendidikan Agama Islam 5 9 8 9 8 9 8 9 8 9 8 aku cenderung kepada kesenangan duniawi? Sesungguhnya aku takut kalau aku berbuat salah, tetapi dari kalian tidak ada seorang pun yang menentangku karena hormat kalian kepadaku. Maka kalau aku berbuat baik, bantulah aku, tetapi kalau aku berbuat jahat harap kalian perbaiki”. Pada saat itu tiba-tiba berdirilah seorang di antara hadirin dan berkata: “Demi Allah, wahai Amirul Mukminin, kalau kami melihat Anda membengkok, maka kami luruskan kembali dengan pedang-pedang kami”. Dengan tenang Umar bin Khattab menjawab: “Semoga Allah sayang kepada kalian, dan segala puji bagi Allah bahwa di antara kalian terdapat orang yang berani mengoreksi Umar dengan pedangnya.”

4. Kekhalifahan Umar bin Khattab r.a. 634-644 M13-23 H

Masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab berlangsung selama sepuluh tahun enam bulan, yaitu dari tahun 13 H634 M – 23 H644 M. Masa pemerintahannya yang berlangsung selama sepuluh tahun itu tercatat sebagai pemerintahan yang paling menentukan bagi kelangsungan masa depan Islam. Pada masa pemerintahannya, impe- rium Romawi Timur Bizantium kehilangan bagian terbesar dari wilayah kekuasaannya yang berada di pesisir barat Asia dan pesisir utara Afrika. Pada masa pemerintahannya pula, kekuasaan Islam dapat menghancurkan dan meruntuhkan imperium Persia serta mengambil alih seluruh wilayah kekuasaannya. Pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, gelombang perluasan daerah kekuasaan Islam untuk pertama kalinya dilakukan. Ibu kota Syiria Damaskus dapat dikuasai pada tahun 635 M. Setahun kemudian, setelah tentara Bizantium Romawi dikalahkan dalam pertempuran Yarmuk, seluruh wilayah Syiria berada di bawah kekuasaan Islam. Dengan memakai Syiria sebagai basisnya, perluasan kekuasaan diteruskan ke Mesir di bawah pimpinan Amr bin Ash, dan ke Irak di bawah pimpinan Sa’ad bin Abi Waqas. Iskandariah, ibu kota Mesir, dapat ditaklukkan pada tahun 641 M. Al-Qadisiah, sebuah kota dekat Hirah di Irak, dapat dikuasai pada tahun 637 M. Dari sana serangan dilanjutkan ke ibu kota Persia, al-Madain, dan dapat ditaklukkan pada tahun itu pula. Pada tahun 641 M, wilayah Mosul dapat dikuasai. Dengan demikian, pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, wilayah Islam sudah meliputi Jazirah Arabia, Palestina, Syiria, sebagian besar wilayah Persia, dan Mesir. Pendidikan Agama Islam 5 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 Dari sekian banyak penaklukan pada masa Umar bin Khattab, penaklukan atas Kota Yerussalem adalah yang paling menarik. Penaklukan kota yang dipandang suci ini tidak dilakukan dengan menumpahkan darah. Uskup Agung Kota Yerussalem lebih suka menyerahkan kota itu dengan cara damai untuk menghindarkan akibat-akibat perang setelah beberapa lama dikepung oleh pasukan kaum Muslimin. Uskup Agung akan menyerahkan Kota Yerussalem dengan syarat diadakan gencatan senjata dan kota suci ini hanya akan diserahkan kepada penguasa tertinggi, yaitu Khalifah Umar bin Khattab. Panglima perang ketika itu, Abu Ubaidah, setelah berunding dengan panglima lainnya, dapat menerima persyaratan itu. Akhirnya, berangkatlah Umar bin Khattab ke Yerussalem untuk menerima penyerahan kota suci tersebut. Penyerahan kota suci itu berjalan dengan damai. Khalifah Umar bin Khattab beserta para panglimanya disambut baik oleh para penduduk. Mereka pun dipandu untuk mengunjungi tempat-tempat suci. Peristiwa menarik terjadi pada saat kunjungan ini berlangsung. Ketika Umar dan rombongan berada di dataran bukit Zion, tibalah saatnya untuk melaksanakan salat Zuhur. Uskup Agung Shoparonius dengan serta merta menawarkan gereja sebagai tempat salat. Tawaran yang ramah itu disambut dengan baik oleh Umar bin Khattab, tetapi kemudian ia berkata: “Kalau saya salat di gereja, saya khawatir orang-orang yang datang kemudian akan merampas gereja Tuan dan menjadikannya sebagai Sumber: http:politikana.com Gambar 8.4 Kota Yerussalem Pendidikan Agama Islam 5 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 masjid.” Kemudian Khalifah Umar pun membuat garis untuk membangun masjid di sisi gereja. Di tempat itulah Khalifah Umar bin Khattab melaksanakan shalat Zuhur beserta para panglimanya. Di tempat itu kemudian didirikan masjid dan dikenal dengan sebutan Masjid Umar. Masjid itu diperbarui menjadi sangat megah pada masa Khalifah Abdul Malik dari dinasti Bani Umayyah. Jasa Umar bin Khattab yang sangat monumental dan tak terlupakan adalah membuat penanggalan Islam yang dikenal dengan Kalender Hijriah. Khalifah Umar bin Khattab r.a. menetapkan perhitungan tahun baru Islam tahun Hijriah dimulai dari hijrahnya Rasulullah saw. ke Madinah al- Munawwarah. Pada waktu itu, para sahabat Nabi saw. bermusyawarah untuk menentukan kalender Islam. Di antara mereka ada yang mengusulkan mengikuti kalender bangsa Romawi, ada juga yang mengusulkan agar memulai dari kelahiran Nabi Muhammad saw., kemudian Ali bin Abi Talib mengusulkan dimulai dari hijrahnya Nabi Muhammad saw. ke Madinah Yasrib. Usulan tersebut berkenan di hati Khalifah Umar bin Khattab. Kemudian Khalifah Umar bin Khattab r.a. menetapkan perhitungan tahun Islam berdasarkan peristiwa hijrah Rasulullah saw. ke Madinah. Nama-nama bulan yang digunakan dalam kelender Islam tahun Hijriah sebagai berikut. a. Muharam g. Rajab b. Safar h. Syakban c. Rabiulawal i. Ramadan d. Rabiulakhir j. Syawal e. Jumadil Ula k. Zulkaidah f. Jumadil Sani l. Zulhijah Sumber: http:images.google.com Gambar 8.5 Masjid Umar Pendidikan Agama Islam 5 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 Perhitungan tahun Hijriah berdasarkan peredaran bulan mengelilingi matahari. Hal tersebut berbeda dengan perhitungan tahun Masehi yang mendasarkan pada peredaran matahari.

5. Akhir Hayat Khalifah Umar bin Khattab r.a.