Memerangi Nabi Palsu dan Kaum Murtad Pembukuan Al-Qur’an menjadi Satu Mushaf

Pendidikan Agama Islam 5 9 3 9 3 9 3 9 3 9 3

a. Memerangi Nabi Palsu dan Kaum Murtad

Setelah Rasulullah saw. wafat, banyak di antara umat Islam dari suku- suku bangsa Arab yang tidak mau tunduk lagi kepada Pemerintahan Madinah. Mereka menganggap bahwa perjanjian yang dibuat dengan Nabi Muhammad saw. batal setelah beliau wafat. Oleh sebab itu, mereka menentang Khalifah Abu Bakar dan menolak membayar zakat. Mereka itulah yang dihukumi murtad, artinya orang yang keluar dari agama Islam. Pergerakan mereka dinamakan “riddah” yang berarti “Gerakan Pemurtadan Agama.” Bersamaan dengan adanya gerakan riddah, muncul empat tokoh yang mendakwakan dirinya sebagai seorang Nabi nabi palsu, di antaranya: 1 Musailamah al-Kazzab w. 663 M dari bani Hanifah di Yamamah. 2 Sajah Tamimiyah w. 663 M dari bani Tamim. Ia merupakan istri dari Musailamah al-Kazzab. 3 Al-Aswad al-Ansi w. 632 M dari Yaman. 4 Tulaihah bin Khuwailid w.632 M dari bani Asad. Gerakan riddah dan kemunculan nabi-nabi palsu dapat ditumpas oleh Khalifah Abu Bakar r.a.. Sebelumnya, Khalifah Abu Bakar telah mengirim surat kepada mereka agar mau bertobat dan kembali ke jalan Islam. Akan tetapi, mereka tetap memberontak dan tidak mau kembali kepada ajaran Islam. Oleh karena itu, Khalifah Abu Bakar mengirim pasukan yang dipimpin Khalid bin Walid untuk menumpas gerakan riddah dan nabi-nabi palsu. Adanya gerakan riddah dan nabi-nabi palsu tersebut dapat ditumpas oleh Khalifah Abu Bakar. Peperangan dalam rangka menumpas gerakan riddah dan nabi-nabi palsu tersebut dalam sejarah Islam dikenal dengan sebutan “Perang Riddah” perang melawan kemurtadan.

b. Pembukuan Al-Qur’an menjadi Satu Mushaf

Pada masa Rasulullah saw., Al-Qur’an ditulis pada lembaran- lembaran, baik daun-daun, kulit kayu atau binatang, pelepah kurma maupun batu-batu. Selain itu, banyak sahabat Nabi saw. yang hafal Al-Qur’an secara utuh, sebanyak 30 juz hafiz Al-Qur’an. Namun, pada saat terjadi Perang Riddah untuk menumpas kaum murtad dan nabi-nabi palsu, banyak sahabat Nabi saw. yang hafiz Al-Qur’an 30 juz gugur dalam peperangan tersebut. Pendidikan Agama Islam 5 9 4 9 4 9 4 9 4 9 4 Atas kejadian tersebut, kaum muslimin merasa khawatir jika nanti Al- Qur’an akan hilang. Berkat saran dari Umar bin Khattab, pembukuan Al- Qur’an mulai dilakukan. Selanjutnya, Khalifah Abu Bakar membentuk kepanitiaan untuk membukukan Al-Qur’an. Zaid bin Sabit ditunjuk menjadi ketua panitia tersebut. Selama dua tahun, kepanitiaan tersebut bekerja dan berhasil menghimpun ayat-ayat Al-Qur’an tersebut dengan sempurna sesuai urutan ayat dan surah, sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah saw.. Kumpulan ayat-ayat Al-Qur’an tersebut selanjutnya disebut “mushaf.” Hasil pengumpulan mushaf tersebut diserahkan Zaid bin Sabit kepada Khalifah Abu Bakar, yang selanjutnya disimpan di rumah Hafsah binti Umar bin Khattab, janda Rasulullah saw., untuk dirawat dengan baik.

c. Perluasan Wilayah Islam ke Irak dan Syiria