Pengertian Iman kepada Nabi dan Rasul Allah

Pendidikan Agama Islam 5 7 4 7 4 7 4 7 4 7 4 A . A . A . A . A . Nam a-n am a Ras u l Al l ah s w t Nam a-n am a Ras u l Al l ah s w t Nam a-n am a Ras u l Al l ah s w t Nam a-n am a Ras u l Al l ah s w t Nam a-n am a Ras u l Al l ah s w t ..... Nama-nama Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah swt. berjumlah sangat banyak. Para Nabi dan Rasul tersebut merupakan manusia pilihan Allah swt. sebagai utusan-Nya di bumi.

1. Pengertian Iman kepada Nabi dan Rasul Allah

Wahyu Allah disampaikan kepada manusia melalui orang-orang pilihan-Nya yang disebut dengan Rasul. Rasul adalah manusia yang dipilih Allah untuk menyampaikan ajaran-Nya kepada umat manusia. Jadi, rasul juga seorang manusia seperti kaum yang dipimpinnya. Rasul tidak hanya bertugas untuk menyampaikan masalah ilahiyyah ketu- hanan, tetapi juga mempunyai tugas untuk memberikan bimbingan dan menjadi teladan bagi umatnya. Diutusnya rasul adalah untuk memperbaiki keadaan suatu umat dan bangsa yang telah rusak. Allah swt. berfirman: Wa ma arsalna min qablika mir rasulin illa nuhi ilaihi annahu la ilaha illa ana fa‘budun i. Artinya:“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau Muhammad, melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Aku, maka sembahlah Aku.” Q.S. al-Anbiya’ [21]: 25. Depag RI,2006: 450 Iman kepada Nabi dan Rasul Allah berarti percaya bahwa Nabi dan Rasul adalah utusan Allah swt. yang bertugas untuk membimbing manusia agar selamat di dunia dan akhirat. Beriman kepada Nabi dan Rasul termasuk bagian dari rukun iman, yaitu rukun iman yang keempat. - - - - - - - - - - . - - - Sumber: http 4.bp.blogspot.com Gambar 7.2 Rasul bertugas untuk memberikan bimbingan dan menjadi teladan bagi umatnya Pendidikan Agama Islam 5 7 5 7 5 7 5 7 5 7 5 Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah swt. yang disebutkan dalam Al- Qur’an sebanyak 25 orang, tetapi ada pula yang tidak disebutkan dalam Al-Qur’an, sebagaimana firman Allah dalam Q.S. al-Mu’min 40 ayat 78. Wa laqad arsalna rusulam mim qablika minhum man qasasna ‘alaika wa minhum man lam naqsus ‘alaik a, wa ma kana lirasulin ay ya’tiya biayatin illa bi iznillah i, fa iza ja’a amrullahi qudiya bil-haqqi wa khasira hunalikal-mubtilun a. Artinya:“Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau Muhammad, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada pula yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, untuk semua perkara diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.” Q.S. al-Mu’min 40: 78. Depag RI, 2006: 685.

2. Sifat Wajib bagi Rasul