Nabi Ayyub a.s. Sembuh dari Penyakitnya Masa Kecil Nabi Musa a.s.

Pendidikan Agama Islam 5 2 5 2 5 2 5 2 5 2 5 dimiliki oleh Nabi Ayyub. Para malaikat pun ikut memuji kemurahan hati Nabi Ayyub. Oleh karena itu, sikap pemurah yang dimiliki Nabi Ayyub tersebut mendapat banyak pujian dari semua manusia dan para malaikat. Akan tetapi, ada salah satu makhluk Allah swt. yang merasa iri. Makhluk Allah swt. yang memiliki sifat iri tersebut bernama iblis. Kemudian iblis merencanakan tipu muslihat terhadap Nabi Ayyub agar tidak rajin beribadah kepada Allah swt. dan menjadi kafir.

2. Allah swt. Menguji Nabi Ayyub a.s.

Nabi Ayyub a.s. diuji oleh Allah swt. dengan tiga hal atas permohonan iblis yang iri terhadap Nabi Ayyub a.s. yang senantiasa taat beribadah kepada Allah swt.. Tiga hal tersebut adalah: a. Allah swt. menguji Nabi Ayyub a.s. dengan mematikan semua hewan ternak miliknya. Semua kekayaan yang dimiliki Nabi Ayyub a.s. musnah dan beliau jatuh miskin. Akan tetapi, Nabi Ayyub a.s. tetap taat kepada Allah swt. dan rajin beribadah. b. Kemudian Nabi Ayyub a.s. menerima ujian Allah swt. yang kedua, yang berupa kematian seluruh putra-putrinya karena tertimpa reruntuhan rumah yang roboh. Akan tetapi, dengan datangnya ujian yang kedua tersebut, Nabi Ayyub a.s. juga masih taat dan rajin beribadah kepada Allah swt.. c. Selanjutnya, ujian yang ketiga yang ditimpakan Allah swt. kepada Nabi Ayyub a.s. berupa penyakit cacar yang sangat ganas, sehingga tubuh beliau mengalirkan darah bercampur nanah dan dipenuhi ulat. Tentu saja orang yang melihatnya akan merasa jijik dan menjauhinya, bahkan mengusirnya karena takut tertular penyakit tersebut. Akan tetapi, Nabi Ayyub a.s. tetap tabah dan sabar menerima semua cobaan itu. Beliau tetap taat dan rajin beribadah kepada Allah swt..

3. Nabi Ayyub a.s. Sembuh dari Penyakitnya

Akhirnya, setelah lebih kurang 18 tahun, Nabi Ayyub a.s. menderita penyakit cacar yang sangat ganas. Dengan izin Allah swt., penyakit itu sembuh lantaran memakan dua buah delima dari surga yang dibawa oleh malaikat Jibril. Selain itu, Nabi Ayyub a.s. juga diperintahkan mandi dan minum air yang memancar dari bumi, sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. Pendidikan Agama Islam 5 2 6 2 6 2 6 2 6 2 6 Sad 38 ayat 42 berikut ini. Urkud birijlika haza mugtasalum bariduw wa syarab un. Artinya:Allah berfirman: “Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.” Q.S. Sad 38 : 42 B . B . B . B . B . Ki s ah Nab i Mu s a a.s . Ki s ah Nab i Mu s a a.s . Ki s ah Nab i Mu s a a.s . Ki s ah Nab i Mu s a a.s . Ki s ah Nab i Mu s a a.s . Nabi Musa a.s. merupakan Nabi dan Rasul yang diutus kepada kaum bani Israil. Beliau diutus oleh Allah swt. sebagai Rasul di negeri Mesir. Pada saat itu, Mesir dipimpin oleh seorang raja yang bergelar Fir’aun. Ramses II adalah raja yang bergelar Fir’aun tersebut. Nabi Musa a.s. diutus oleh Allah swt. untuk melawan kezaliman raja tersebut.

1. Masa Kecil Nabi Musa a.s.

Nabi Musa a.s. adalah putra Imran bin Yasar. Ibunya bernama Yuqabad binti Qahad dari keturunan bani Israil. Nabi Musa a.s. hidup pada zaman Raja Fir’aun. Pada masa itu, Raja Fir’aun memerintahkan bahwa setiap bayi laki-laki yang baru lahir wajib dibunuh karena Raja Fir’aun bermimpi bahwa mahkota kerajaan dilempar oleh anak laki-laki yang masih kecil dan Negeri Mesir hangus terbakar. Oleh karena adanya perintah Raja Fir’aun tersebut, Yuqabad binti Qahad ibu Nabi Musa yang sedang hamil tua merasa cemas dan takut jika nantinya anak yang dikandungnya menjadi korban kekejaman Raja Fir’aun. Setelah melahirkan bayi yang diberi nama Musa, Yuqabad memperoleh ilham dari Allah swt. agar bayi Nabi Musa a.s. dimasukkan dalam peti dan dihanyutkan ke sungai Nil. Atas izin Allah swt., bayi Nabi Musa a.s. tersebut ditemukan oleh istri Raja Fir’aun yang bernama Asiyah dan dibawa ke istana. Sejak saat itu, Nabi Musa a.s. hidup di istana Raja Fir’aun. Tu g a s Tu g a s Tu g a s Tu g a s Tu g a s Sebutkan ujian-ujian dari Allah swt. yang diterima oleh Nabi Ayyub a.s. - - . . - - . - - . Pendidikan Agama Islam 5 2 7 2 7 2 7 2 7 2 7

2. Masa Dewasa Nabi Musa a.s.