37
3 Pendapat-pendapat yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.
d. Bahan Hukum Tersier
Bahan hukum yang berperan sebagai penjelas dan atau petunjuk terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, antaranya:
1 Kamus Hukum; 2
Kamus Bahasa; 3
jurnal.
3. Analisis Data
Data terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum skunder dilakukan langkah-langkah:
1 Pengumpulan Data;
2 Tabulasi Data;
3 Sistematisasi Data;
4 Analisis data secara kualitatif;
5 Penarikan kesimpulan dengan menggunakan logika berfikir deduktif, yaitu
dimulai dari hal yang bersifat umum menuju kepada hal yang bersifat khusus.
37
37
A. Hadi Nafiah, Anda Ingin Jadi Pengarang, Surabaya: Usaha Nasional, 1981, hlm. 54.
Universitas Sumatera Utara
38
BAB II KEPASTIAN HUKUM HAK ATAS TANAH YANG TELAH DITERBITKAN
SERTIFIKAT HAK MILIK A.
Pengaturan Tentang Pendaftaran Atas Tanah Hak Milik
Pada tanggal 8 Juli 1997 ditetapkan dan diundangkannya Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah Lembaran negara
Republik Indonesia No. 97 tahun 1997 sedangkan penjelasannya terdapat dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.3696. Sebelumnya telah ada
Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961, yang sejak tahun 1961 mengatur pelaksanaan pendaftaran tanah sebagaimana diatur dalam Pasal 19 Undang-undang
Pokok Agraria UUPA No. 5 tahun 1960. Masalah tanah di Indonesia telah mendapat perhatian yang sangat luas dan
mendalam dikalangan masyarakat. Pasal 19 Undang-undang Pokok Agraria UUPA memerintahkan diselenggarakannya pendaftaran tanah dalam rangka menjamin
kepastian hukum. Pendaftaran tanah tersebut kemudian diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah di seluruh
Indonesia. Kondisi masyarakat Indonesia hingga saat ini masih sangat tergantung pada
kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha sebagian besar yang bersifat agraris sehingga tanah merupakan tumpuan harapan bagi masyarakat guna dapat melangsungkan asas
dan tata kehidupan.
24
Universitas Sumatera Utara
39
Asas pendaftaran tanah yang dianut dalam Undantg-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria yaitu berdasarkan asas
sederhana, aman, terjangkau, mutakhir dan terbuka. Untuk objek pendaftaran tanah diatur dalam Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah, yaitu sebagai berikut:
38
1. Objek Pendaftaran Tanah meliputi:
a. Bidang-bidang tanah yang dipunyai dengan milik, hak guna usaha, hak
guna bangunan dan hak pakai; b.
Tanah hak pengelolaan; c.
Tanah wakaf; d.
Hak milik atas satuan rumah susun; e.
Hak tanggungan; f.
Tanah Negara. 2.
Dalam hal tanah Negara sebagai objek pendaftaran tanah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf f, pendaftarannya dilakukan dengan cara
membukukan sebidang tanah yang merupakan tanah Negara dalam daftar tanah.
1. Dasar Hukum Pendaftaran Atas Tanah Hak Milik