Tugas Badan Pertanahan Nasional Dalam Lingkungan Wilayah Kota

63 yang timbul dibidang pertanahan yang tentu dapat mengganggu tercapainya tanah untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sesuai dengan tujuan Agragrian Reform.

2. Tugas Badan Pertanahan Nasional Dalam Lingkungan Wilayah Kota

Pekanbaru dalam Sistem Perlindungan Hukum Pertanahan Sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia nomor 5 Tahun 2008, bahwa Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Badan Pertanahan Nasional dalam lingkungan wilayah Kota Pekanbaru. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru mempunyai fungsi: 58 a. Menyiapkan kegiatan dibidang Penatagunaan Tanah, Pengturan Penguasaan Tanah, Hak-hak Atas Tanah serta Pengukuran dan Pendaftaran Tanah. b. Melaksanakan kegiatan pelayanan dibidang Pengaturan Penguasaan Tanah, Penatagunaan Tanah, Pengurusaan Hak Atas Tanah serta Pengukuran dan Pendaftaran Tanah. c. Melaksanakan tata usaha dan rumah tangga. Adapun Visi, Misi dan Motto Kantor Pertanahan Kota pekanbaru, sebagai berikut: 59 58 Ibid. 59 http: www. pekanbaru bicara.com.html., diakses Selasa 24 Agusrus 2010. Universitas Sumatera Utara 64 Tabel II.1 VISI, MISI, DAN MOTTO KANTOR PERTANAHAN KOTA PEKANBARU VISI MISI MOTTO Terwujudnya Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru yang cepat dan transparan. 1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia; 2. Meningkatkan Administrasi Pelayanan Pertnahan; 3. Meningkatkan peran aktif dalam penyelesaian sengketa pertanahan. 1. Ramah; 2. Cepat; 3. Tepat. Sumber: Data Olahan BPN Kota Pekanbaru Tahun 2010 Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau. Sehubungan dengan hal tersebut, Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru berkewajiban untuk membuat laporan kepada Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Riau. Dalam pembangunan jangka panjang peranan tanah bagi pemenuhan berbagai keperluan akan meningkat, baik sebagai tempat bermukim maupun untuk kegiatan usaha. Sehubungan dengan itu akan meningkat pula kebutuhan akan dukungan berupa jaminan kepastian hukum di bidang pertanahan. 60 Pemberian jaminan kepastian hukum di bidang pertanahan, pertama-tama memerlukan tersedianya perangkat hukum yang tertulis, lengkap dan jelas yang dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan jiwa dan isi ketentuan-ketentuannya. 60 Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah. Universitas Sumatera Utara 65 Selain itu dalam menghadapi kasus-kasus konkret diperlukan juga terselenggaranya pendaftaran tanah yang memungkinkan bagi para pemegang hak atas tanah untuk dengan mudah membuktikan haknya atas tanah yang dikuasinya, dan bagi para pihak yang berkepentingan, seperti calon pembeli dan calon kreditur, untuk memperoleh keterangan yang diperlukan mengenai tanah yang menjadi obyek perbuatan hukum yang akan dilakukan, serta bagi Pemerintah untuk melaksanakan kebijaksanaan pertanahan. Sehubungan dengan itu, Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria, dalam Pasal 19 memerintahkan diselenggarakannya pendaftaran tanah dalam rangka menjamin kepastian hukum dimaksud di atas. Pendaftaran tanah tersebut kemudian diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah yang sampai saat ini menjadi dasar kegiatan pendaftaran tanah di seluruh Indonesia. Dalam kenyataannya pendaftaran tanah yang diselenggarakan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 tersebut selama lebih dari 35 tahun belum cukup memberikan hasil yang memuaskan. Oleh sebab itu, maka ditertibkan dengan PP No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.

3. Kepemilikan Atas Tanah Bersertifikat

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Hak – Hak Masyarakat Hukum Adat Atas Tanah Berdasarkan Ketentuan Pmna/Kepala Bpn Nomor 5 Tahun 1999 Dikaitkan Dengan Putusan Mk Nomor 35/Puu-X/2012

7 185 136

Perlindungan Hukum Terhadap Kreditur atas Pembatalan Sertifikat Hak Milik Atas Tanah yang Sedang Dibebani Hak Tanggungan.(Studi Putusan Mahkamah Agung, No.140 K/TUN/2011)

5 64 118

Efektivitas Penerapan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 179/K/SIP/1961 Di Dalam Persamaan Hak Mewaris Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Pada Masyarakat Suku Batak Toba Perkotaan (Studi Di Kecamatan Medan Baru)

2 68 122

Kajian Yuridis Peralihan Hak Atas Tanah Warisan Yang Sedang Dibebani Hak Tanggungan

6 97 129

Analisis Yuridis Atas Akta Notaris Terkait Dengan Pengikatan Jual Beli Hak Atas Tanah Dengan Cicilan

1 60 117

Analisis Hukum Terjadinya Pengalihan Hak Atas Tanah Atas Dasar Penguasaan Fisik (Analisis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No.475//Pk/Pdt.2010).

5 41 132

Analisis Hukum Putusan Pengadilan Agama Yang Memutuskan Sertipikat Hak Milik Atas Tanah Tidak Berkekuatan Hukum (Studi Kasus : Putusan Pengadilan Agama Tebing Tinggi No. 52/Pdt.G/2008/PA-TTD jo. Putusan Pengadilan Tinggi Agama Sumatera Utara No. 145/Pdt.G

3 62 135

Hak Pengasuhan Anak Yang Belum Mumayyiz Atas Ibu Yang Telah Murtad Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 382 K/AG/2012.

0 0 1

BAB II FAKTOR YANG MENYEBABKAN SERTIPIKAT HAK MILIK ATAS TANAH YANG SEDANG DIBEBANI HAK TANGGUNGAN DIBATALKAN PENGADILAN PADA PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 140KTUN2011 - Perlindungan Hukum Terhadap Kreditur atas Pembatalan Sertifikat Hak Milik Atas Tanah y

0 0 36

KEPASTIAN HUKUM KEPEMILIKAN HAK MILIK ATAS TANAH BERSERTIFIKAT DIHADAPKAN DENGAN HUKUM ADAT DALAM SISTEM HUKUM PERTANAHAN DI INDONESIA Oleh: Saim Aksinudin NPM. 129313019 Abstrak - KEPASTIAN HUKUM KEPEMILIKAN HAK MILIK ATAS TANAH BERSERTIFIKAT DIHADAPKAN

0 0 44