4.2.9. Kepuasan Pasien Rawat Inap
Tanggapan responden tentang kepuasan pasien rawat inap, sebagai berikut :
Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Tanggapan Pasien Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap
No Pernyataan
Jawaban Total
STP TP
KP P
SP n
n n
n n
n
1 Tanggapan BapakIbu
mengenai fasilitas dimiliki RS ini?
11 13,8 31 38,8 27 33,8 9 11,3
2 2,5 80 100,0
2 Tanggapan BapakIbu
mengenai pelayanan rumah sakit ini?
5 6,3 18 22,5 12 15,0 24 30,0 21 26,3 80 100,0
3 Tanggapan BapakIbu
mengenai respon yang diberikan oleh pihak
RS dalam menanggapi dan mendengarkan
keluhan-keluhan selama dalam
perawatan? 0 17 21,3 23 28,8 18 22,5 22 27,5 80 100,0
4 Tanggapan mengenai
kemampuan dan keterampilan tenaga
medis RS? 2
2,5 6
7,5 34 42,5 28 35,0 10 12,5 80 100,0 5
Tanggapan BapakIbu mengenai pelayanan
yang diberikan oleh dokter?
3 3,8 16 20,0 31 38,8 18 22,5 12 15,0 80 100,0
6 Tanggapan BapakIbu
mengenai pelayanan yang diberikan oleh
perawat? 11 13,8 15 18,8 25 31,3 18 22,5 11 13,8 80 100,0
Kepuasan pasien tentang kualitas pelayanan sebagian besar menunjukkan bahwa tanggapan responden mengenai pelayanan rumah sakit ini diketahui hasilnya
sebesar 30 yang menyatakan puas dan sebesar 26,3 menyatakan sangat puas pernyataan no 2. Tanggapan mengenai kemampuan dan keterampilan tenaga medis
rumah sakit sebesar 42,5 yang menyatakan kurang puas pernyataan no 4. Dan
Universitas Sumatera Utara
tanggapan mengenai fasilitas dimiliki rumah sakit sebesar 38,8 yang menyatakan tidak puas dan sebesar 13,8 yang menyatakan sangat tidak puas pernyataan no 1.
4.4. Analisis Bivariat
Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel bebas bukti langsung, kehandalan, daya tanggap, jaminan, kepedulian terhadap variabel terikat
kepuasan pasien. Dikatakan ada hubungan dan bermakna secara statistik jika diperoleh hasil uji lebih kecil dari nilai āpā signifikan yang ditentukan yaitu p0,05
dengan menggunakan uji statistik korelasi Pearson Product Moment. Secara rinci dapat di lihat pada Tabel 4.13 berikut:
Tabel 4.13. Hubungan Kualitas Pelayanan Bukti Langsung, Kehandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Kepedulian dengan Kepuasan Pasien Rawat
Inap pada Rumah Sakit Columbia Asia Medan
Variabel p
r
Bukti langsung 0,004
0,316 Kehandalan
0,422 -0,091
Daya Tanggap 0,159
0,159 Jaminan
0,098 0,186
Kepedulian 0,017
0,266 Keterangan : signifikan
Berdasarkan acuan Calton dalam Hastono 2001, mengenai tingkat keeratan hubungan, dapat ditarik kesimpulan dari hasil Korelasi Pearson sebagai berikut:
4.3.1. Hubungan Antara Bukti Langsung Responden dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap pada Rumah Sakit Columbia Asia Medan
Berdasarkan hasil analisis Korelasi Pearson diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara bukti langsung responden dengan kepuasan pasien
rawat inap, di mana nilai p = 0,004 0,05. Hubungan yang terbentuk antara 2 dua
Universitas Sumatera Utara
variabel ini menunjukkan hubungan yang kuat r = 0,316 dan berpola positif, artinya semakin baik bukti langsung responden maka semakin baik kepuasan pasien rawat
inap.
4.3.2. Hubungan Antara Kehandalan Responden dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap pada Rumah Sakit Columbia Asia Medan
Berdasarkan hasil analisis Korelasi Pearson diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kehandalan responden dengan kepuasan pasien
rawat inap, di mana nilai p = 0,422 0,05. Hubungan yang terbentuk antara 2 variabel ini menunjukkan hubungan yang lemah r = -0,091 dan berpola negatif,
artinya semakin buruk kehandalan responden maka semakin buruk kepuasan pasien rawat inap.
4.3.3. Hubungan Antara Daya Tanggap Responden dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap pada Rumah Sakit Columbia Asia Medan
Berdasarkan hasil analisis Korelasi Pearson diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara daya tanggap responden dengan kepuasan pasien
rawat inap, di mana nilai p = 0,159 0,05. Hubungan yang terbentuk antara 2 dua variabel ini menunjukkan hubungan yang lemah r = 0,159 dan berpola positif,
artinya semakin baik daya tanggap responden maka semakin baik kepuasan pasien rawat inap.
4.3.4. Hubungan Antara Jaminan Responden dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap pada Rumah Sakit Columbia Asia Medan
Berdasarkan hasil analisis Korelasi Pearson diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jaminan responden dengan kepuasan pasien rawat
Universitas Sumatera Utara
inap, di mana nilai p = 0,098 0,05. Hubungan yang terbentuk antara 2 dua variabel ini menunjukkan hubungan yang kuat r = 0,186 dan berpola positif, artinya
semakin baik jaminan responden maka semakin baik kepuasan pasien rawat inap.
4.3.5. Hubungan Antara Kepedulian Responden dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap pada Rumah Sakit Columbia Asia Medan
Berdasarkan hasil analisis Korelasi Pearson diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepedulian responden dengan kepuasan pasien
rawat inap, di mana nilai p = 0,017 0,05. Hubungan yang terbentuk antara 2 variabel ini menunjukkan hubungan yang kuat r = 0,266 dan berpola positif, artinya
semakin baik kepedulian responden maka semakin baik kepuasan pasien rawat inap.
4.4. Analisa Multivariat