Karakteristik Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Columbia Asia Tahun 2013 Analisa Multivariat

Akreditasi pada tanggal 29 Juni 2012 oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit untuk 5 lima bidang pelayanan kesehatan yaitu Administrasi Manajemen, Pelayanan Medis, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Keperawatan dan Rekam Medis terdiri dari 7 tujuh lantai dengan fasilitas 238 kamar yang tersedia mempunyai lebih dari 300 dokter yang telah teregistrasi dari berbagai macam spesialis, 288 staf perawat 125 staf penunjang medis dan memiliki visi dan misi sebagai berikut : a. Visi Rumah Sakit Menjadi Rumah Sakit pilihan utama di Medan b. Misi Rumah Sakit 1. Menjadi rumah sakit yang mewujudkan pelayanan kesehatan yang efektif 2. Menjadi rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan nilai lebih 3. Menjadi rumah sakit spesialis terkemuka di medan dengan mempersiapkan sumber daya manusia maupun fasilitas dan sistem kerja yang efisien.

4.2. Karakteristik Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Columbia Asia Tahun 2013

Pada tabel 4.1 bahwa pasien rawat inap Rumah Sakit Columbia Asia Tahun 2013 berdasarkan umur yang paling banyak adalah umur 0-10 tahun yaitu sebanyak 2.327 orang 29 dan paling sedikit adalah umur 81-93 tahun sebanyak 95 orang 1. Pada tabel 4.2. Pasien rawat inap yang berjenis kelamin pria sebanyak 4.042 orang 50,49 dan jenis kelamin perempuan sebanyak 3.963 orang 49,51. Universitas Sumatera Utara Tabel. 4.1. Distribusi Pasien Rawat Inap RS. Columbia Asia Berdasarkan Umur Pasien Tahun 2013 No Umur Jumlah Presentase 1 0-10 2.327 29 2 11-20 565 7 3 21-30 1.297 16 4 31-40 992 12 5 41-50 963 12 6 51-60 1.008 13 7 61-70 481 6 8 71-80 277 3 9 81-93 95 1 Total 8.005 100 Tabel. 4.2. Distribusi Pasien Rawat Inap RS. Columbia Asia Berdasarkan Jenis Kelamin Pasien Tahun 2013 No Jenis Kelamin Jumlah Presentase 1 Perempuan 3.963 49,51 2 Pria 4.042 50,49 Total 8.005 100 Sumber data : Medikal Rerord Rumah Sakit Columbia Asia Medan

4.3. Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskanmendiskripsikan karakteristik responden, variabel independen dan variabel dependen. Bentuknya tergantung dari jenis data. Untuk data kategori hanya dapat menjelaskan angkanilai jumlah dan persentase masing-masing kelompok. Sedangkan untuk data numerik digunakan nilai mean, median, standar deviasi dan lain-lain. Disamping itu juga digunakan untuk melihat normalitas data. Universitas Sumatera Utara

4.3.1. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini berjumlah 80 orang. Karakteristik pasien rawat inap dalam penelitian ini meliputi umur, pendidikan, pekerjaan dan tempat kamar rawat inap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien lebih banyak berumur ≥30 tahun yaitu sebanyak 44 orang 55 dan lebih sedikit umur 30 tahun sebanyak 36 orang 45,05. Tingkat pendidikan lebih banyak berpendidikan tamat akademidiploma sebanyak 35 orang 43,8, pendidikan tamat sarjana sebanyak 27 orang 33,8 dan tamat SMA sebanyak 18 orang 22,5. Serta pekerjaan pasien rawat inap lebih banyak sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 37 orang 46,2, kemudian sebagai karyawan swasta sebanyak 26 orang 32,5, tidak bekerjaibu rumah tangga sebanyak 11 orang 13,85, sebagai PNS sebanyak 5 orang 6,2 dan buruh pabrik sebanyak 1 orang 1,2. Tempat kamar rawat inap VIP sebanyak 15 orang, kelas I sebanyak 25 orang, kelas II sebanyak 20 orang dan kelas III sebanyak 20 orang. Tabel 4.3. Karakteristik Responden Tempat Ruang Rawat Inap di Rumah Sakit Colombia Asia Medan Ruangan Rawat Inap Jumlah VIP 15 Kelas I 25 Kelas II 20 Kelas III 20 Jumlah 80 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4. Karakteristik Responden di Rumah Sakit Colombia Asia Medan No Karakteristik Responden n 1 Umur 30 tahun 36 45,0 ≥ 30 tahun 44 55,0 Jumlah 80 100,0 2 Pendidikan SMA 18 22,5 AkademiDiploma 35 43,8 Sarjana 27 33,8 Jumlah 80 100,0 3 Pekerjaan Wiraswasta 37 46,2 Tidak bekerjaibu rumah tangga 11 13,8 Karyawan swasta 26 32,5 Buruh pabrik 1 1,2 PNS 5 6,2 Jumlah 80 100,0

4.3.2. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan uji kolmogorov smirnov, yaitu jika nilai p0,05 maka data berdistribusi normal sedangkan p0,05 data tidak berdistribusi normal. Tabel 4.5. Uji Normalitas Kualitas Pelayanan Bukti Langsung, Kehandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Kepedulian dan Kepuasan Pasien Rawat Inap pada Rumah Sakit Columbia Asia Medan Variabel P Keterangan Bukti langsung 0,072 Normal Kehandalan 0,091 Normal Daya tanggap 0,392 Normal Jaminan 0,200 Normal Kepedulian 0,137 Normal Kepuasan pasien 0,245 Normal Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.5 di atas diketahui hasil uji normalitas bahwa seluruh variabel bukti langsung, kehandalan, daya tanggap, jaminan, kepedulian dan kepuasan pasien berdistribusi normal.

4.3.3. Gambaran Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil analisis statistik gambaran variabel bukti langsung, kehandalan, daya tanggap, jaminan, kepedulian dan kepuasan pasien rawat inap pada Rumah Sakit Columbia Asia Medan dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6. Gambaran Kualitas Pelayanan Bukti Langsung, Kehandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Kepedulian dan Kepuasan Pasien Rawat Inap pada Rumah Sakit Columbia Asia Medan Variabel Mean SD Min Max n Bukti langsung 23,81 2,429 18 32 80 Kehandalan 20,71 2,611 14 25 80 Daya tanggap 18,92 2,525 14 25 80 Jaminan 18,26 2,180 13 23 80 Kepedulian 19,58 3,237 13 25 80 Kepuasan pasien 19,30 2,297 14 24 80 Pada Tabel 4.6 terlihat bahwa nilai rata-rata bukti langsung adalah 23,81 dan nilai SD 2,429, nilai rata-rata kehandalan adalah 20,71 dan nilai SD 2,611, nilai rata- daya tanggap adalah 18,92 dan nilai SD 2,180, nilai rata-rata jaminan adalah 18,26 dan SD 2,180, nilai rata-rata kepedulian adalah 19,58 dan nilai SD 3,237 dan nilai rata-rata kepuasan pasien adalah 19,30 dan SD 2,297.

4.2.4. Kualitas Pelayanan Berdasarkan Bukti Langsung

Tanggapan responden terhadap kualitas pelayanan kesehatan berdasarkan bukti langsung, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Tanggapan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Berdasarkan Bukti Langsung No Pernyataan Jawaban Total STB TB KB B SB n n n n n n 1 Tanggapan BapakIbu mengenai kondisi gedung yang dimiliki rumah sakit ini? 7 8,8 17 21,3 26 32,5 30 37,5 80 100,0 2 Tanggapan BapakIbu mengenai ruang tunggu pasien rumah sakit ini? 8 10,0 9 11,3 29 36,3 31 38,8 3 3,8 80 100,0 3 Tanggapan BapakIbu mengenai keadaan kamar rawat inap di rumah sakit ini? 1 1,2 12 15,0 39 48,8 28 35,0 80 100,0 4 Tanggapan BapakIbu mengenai fasilitas pelengkap kamar rawat inap? 1 1,3 5 6,3 29 36,3 23 28,8 22 27,5 80 100,0 5 Tanggapan BapakIbu mengenai alat-alat penunjang pemeriksaan? 1 1,3 17 21,3 36 45,0 19 23,8 7 8,8 80 100,0 6 Tanggapan BapakIbu mengenai penampilankerapi an dokter dan perawat? 7 8,8 10 12,5 43 53,8 15 18,8 5 6,3 80 100,0 7 Tanggapan BapakIbu keamanan dan fasilitas parkir kendaraan rumah sakit ini? 9 11,3 30 37,5 31 38,8 7 8,8 3 3,8 80 100,0 Universitas Sumatera Utara Bukti langsung responden tentang kualitas pelayanan sebagian besar menunjukkan bahwa tanggapan mengenai keadaan kamar rawat inap di rumah sakit diketahui hasilnya yang menyatakan baik sebesar 48,8 dan sangat baik 35 pernyataan no 3. Tanggapan mengenai penampilankerapian dokter dan perawat sebesar 53,8 yang menjawab kurang baik pernyataan no 6. Dan tanggapan responden tentang keamanan dan fasilitas parkir kendaraan rumah sakit lebih banyak menyatakan tidak baik bahwa sebesar 37,5 dan sangat tidak baik sebesar 11,3 pernyataan no 7.

4.2.5. Kualitas Pelayanan Berdasarkan Kehandalan

Tanggapan responden terhadap kualitas pelayanan kesehatan berdasarkan kehandalan, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Tanggapan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Berdasarkan Kehandalan No Pernyataan Jawaban Total STB TB KB B SB n n n n n n 1 Tanggapan BapakIbu mengenai proses pendaftaran pasien di rumah sakit ini? 6 7,5 21 26,3 28 35,0 25 31,3 80 100,0 2 Tanggapan BapakIbu mengenai prosedur pelayanan rumah sakit? 2 2,5 2 2,5 8 10,0 26 32,5 42 52,5 80 100,0 3 Tanggapan BapakIbu mengenai keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki dokter dalam pemeriksaan pasien? 2 2,5 4 5,0 26 32,5 22 27,5 26 32,5 80 100,0 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8. Lanjutan … 4 Tanggapan BapakIbu mengenai ketepatan dan keakuratan diagnosa yang ditetapkan dokter? 16 20,0 27 33,8 37 46,3 80 100,0 5 Tanggapan BapakIbu mengenai penjelasan dokter yang diberikan kepada pasien? 3 3,8 2 2,5 6 7,5 16 20,0 53 66,3 80 100,0 Kehandalan tentang kualitas pelayanan sebagian besar menunjukkan bahwa tanggapan mengenai penjelasan dokter yang diberikan kepada pasien diketahui hasilnya sebesar 66,3 yang menjawab sangat baik dan sebesar 20 yang menjawab baik pernyataan no 5. Tanggapan mengenai keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki dokter dalam pemeriksaan sebesar 32,5 yang menjawab kurang baik pernyataan no 3. Dan tanggapan mengenai proses pendaftaran pasien di rumah sakit sebesar 7,5 yang menjawab tidak baik pernyataan no 1.

4.2.6. Kualitas Pelayanan Berdasarkan Daya Tanggap

Tanggapan responden terhadap kualitas pelayanan kesehatan berdasarkan daya tanggap, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Tanggapan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Berdasarkan Daya Tanggap No Pernyataan Jawaban Total STB TB KB B SB n n n n n n 1 Tanggapan BapakIbu mengenai kesiapan petugas dalam membantu pasien? 5 6,3 3 3,8 15 18,8 28 35,0 29 36,3 80 100,0 2 Tanggapan BapakIbu mengenai kecepatan petugas dalam memberikan pelayanan? 18 22,5 12 15,0 15 18,8 19 23,8 16 20,0 80 100,0 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9. Lanjutan … 3 Tanggapan BapakIbu mengenai ketepatan waktu dalam memberikan pelayananwaktu visit? 3 3,8 9 11,3 21 26,3 31 38,8 16 20,0 80 100,0 4 Tanggapan BapakIbu mengenai ketepatan waktu perawat saat pasien membutuhkan pertolongan? 1 1,3 0 12 15,0 18 22,5 49 61,3 80 100,0 5 Tanggapan BapakIbu mengenai kecepatan petugas administrasi RS? 3 3,8 0 20 25,0 32 40,0 25 31,3 80 100,0 Daya tanggap responden tentang kualitas pelayanan sebagian besar menunjukkan bahwa tanggapan mengenai ketepatan waktu perawat saat pasien membutuhkan pertolongan diketahui hasilnya yang menyatakan sangat baik sebesar 61,3 yang menjawab sangat baik dan yang menyatakan baik sebesar 22,5 pernyataan no 4. Tanggapan mengenai ketepatan waktu dalam memberikan pelayananwaktu visit sebesar 26,3 yang menjawab kurang baik pernyataan no 3. Dan tanggapan mengenai kecepatan petugas dalam memberikan pelayanan sebesar 22,5 menjawab sangat tidak baik dan tidak baik sebesar 15 pernyataan no 2.

4.2.7. Kualitas Pelayanan Berdasarkan Jaminan

Tanggapan responden terhadap kualitas pelayanan kesehatan berdasarkan jaminan, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Tanggapan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Berdasarkan Jaminan No Pernyataan Jawaban Total STB TB KB B SB n n n n n n 1 Tanggapan BapakIbu mengenai kemampuan keterampilan tenaga medis di RS ini? 3 3,8 9 11,3 28 35,0 21 26,3 19 23,8 80 100,0 2 Tanggapan BapakIbu mengenai kemampuan dokter dalam menentukan diagnosa penyakit? 24 30,0 16 20,0 30 37,5 10 12,5 80 100,0 3 Tanggapan BapakIbu mengenai segala tindakan yang diambil dokter dalam mengatasi penyakit? 4 5,0 1 1,2 4 5,0 25 31,2 46 57,5 80 100,0 4 Tanggapan BapakIbu mengenai kesopanan petugas rumah sakit ini? 3 3,8 1 1,2 12 15,0 22 27,5 42 52,5 80 100,0 5 Tanggapan BapakIbu mengenai jaminan kerahasiaan penyakit saudara di RS ini? 5 6,2 3 3,8 21 26,2 25 31,2 26 32,5 80 100,0 Jaminan tentang kualitas pelayanan sebagian besar menunjukkan bahwa tanggapan responden mengenai segala tindakan yang diambil dokter dalam mengatasi penyakit diketahui hasilnya yang menyatakan sangat baik sebesar 57,5 dan menyatakan baik sebesar 31,2 pernyataan no 3. Sedangkan tanggapan responden mengenai kemampuan dokter dalam menentukan diagnosa penyakit sebesar 26,3 yang menjawab sangat tidak baik dan sebesar 20 yang menyatakan tidak baik pernyataan no 2.

4.2.8. Kualitas Pelayanan Berdasarkan Kepedulian

Tanggapan responden terhadap kualitas pelayanan kesehatan berdasarkan kepedulian, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Tanggapan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Berdasarkan Kepedulian No Pernyataan Jawaban Total STB TB KB B SB n n n n n n 1 Tanggapan BapakIbu mengenai sikap peduli petugas kepada pasien? 1 1,3 2 2,5 5 6,3 24 30,0 48 60,0 80 100,0 2 Tanggapan BapakIbu mengenai keramahan petugas rumah sakit dalam memberikan pelayanan? 24 30,0 18 22,5 3 3,8 11 13,8 24 30,0 80 100,0 3 Tanggapan BapakIbu mengenai dokter dalam meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan pasien? 5 6,3 3 3,8 21 26,3 25 31,3 26 32,5 80 100,0 4 Tanggapan BapakIbu mengenai sikap petugas dalam memahami kebutuhan pasien? 2 2,5 0 19 23,8 20 25,0 39 48,8 80 100,0 5 Tanggapan BapakIbu mengenai dokter dan perawat mengenal identitas pasien yang sedang dirawat? 3 3,8 1 1,2 12 15,0 22 27,5 42 52,5 80 100,0 Kepedulian tentang kualitas pelayanan sebagian besar menunjukkan bahwa tanggapan mengenai sikap peduli petugas kepada pasien diketahui hasilnya yang menyatakan sangat baik sebesar 60 dan yang menyatakan baik sebesar 30 pernyataan no 1. Tanggapan responden mengenai dokter dalam meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan pasien diketahui hasilnya yang menyatakan kurang baik sebesar 26,3. Tanggapan mengenai keramahan petugas rumah sakit dalam memberikan pelayanan diketahui hasilnya sebesar 30 yang menjawab sangat tidak baik dan sebesar 22,5 yang menyatakan tidak baik. Universitas Sumatera Utara

4.2.9. Kepuasan Pasien Rawat Inap

Tanggapan responden tentang kepuasan pasien rawat inap, sebagai berikut : Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Tanggapan Pasien Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap No Pernyataan Jawaban Total STP TP KP P SP n n n n n n 1 Tanggapan BapakIbu mengenai fasilitas dimiliki RS ini? 11 13,8 31 38,8 27 33,8 9 11,3 2 2,5 80 100,0 2 Tanggapan BapakIbu mengenai pelayanan rumah sakit ini? 5 6,3 18 22,5 12 15,0 24 30,0 21 26,3 80 100,0 3 Tanggapan BapakIbu mengenai respon yang diberikan oleh pihak RS dalam menanggapi dan mendengarkan keluhan-keluhan selama dalam perawatan? 0 17 21,3 23 28,8 18 22,5 22 27,5 80 100,0 4 Tanggapan mengenai kemampuan dan keterampilan tenaga medis RS? 2 2,5 6 7,5 34 42,5 28 35,0 10 12,5 80 100,0 5 Tanggapan BapakIbu mengenai pelayanan yang diberikan oleh dokter? 3 3,8 16 20,0 31 38,8 18 22,5 12 15,0 80 100,0 6 Tanggapan BapakIbu mengenai pelayanan yang diberikan oleh perawat? 11 13,8 15 18,8 25 31,3 18 22,5 11 13,8 80 100,0 Kepuasan pasien tentang kualitas pelayanan sebagian besar menunjukkan bahwa tanggapan responden mengenai pelayanan rumah sakit ini diketahui hasilnya sebesar 30 yang menyatakan puas dan sebesar 26,3 menyatakan sangat puas pernyataan no 2. Tanggapan mengenai kemampuan dan keterampilan tenaga medis rumah sakit sebesar 42,5 yang menyatakan kurang puas pernyataan no 4. Dan Universitas Sumatera Utara tanggapan mengenai fasilitas dimiliki rumah sakit sebesar 38,8 yang menyatakan tidak puas dan sebesar 13,8 yang menyatakan sangat tidak puas pernyataan no 1. 4.4. Analisis Bivariat Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel bebas bukti langsung, kehandalan, daya tanggap, jaminan, kepedulian terhadap variabel terikat kepuasan pasien. Dikatakan ada hubungan dan bermakna secara statistik jika diperoleh hasil uji lebih kecil dari nilai “p” signifikan yang ditentukan yaitu p0,05 dengan menggunakan uji statistik korelasi Pearson Product Moment. Secara rinci dapat di lihat pada Tabel 4.13 berikut: Tabel 4.13. Hubungan Kualitas Pelayanan Bukti Langsung, Kehandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Kepedulian dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap pada Rumah Sakit Columbia Asia Medan Variabel p r Bukti langsung 0,004 0,316 Kehandalan 0,422 -0,091 Daya Tanggap 0,159 0,159 Jaminan 0,098 0,186 Kepedulian 0,017 0,266 Keterangan : signifikan Berdasarkan acuan Calton dalam Hastono 2001, mengenai tingkat keeratan hubungan, dapat ditarik kesimpulan dari hasil Korelasi Pearson sebagai berikut: 4.3.1. Hubungan Antara Bukti Langsung Responden dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap pada Rumah Sakit Columbia Asia Medan Berdasarkan hasil analisis Korelasi Pearson diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara bukti langsung responden dengan kepuasan pasien rawat inap, di mana nilai p = 0,004 0,05. Hubungan yang terbentuk antara 2 dua Universitas Sumatera Utara variabel ini menunjukkan hubungan yang kuat r = 0,316 dan berpola positif, artinya semakin baik bukti langsung responden maka semakin baik kepuasan pasien rawat inap. 4.3.2. Hubungan Antara Kehandalan Responden dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap pada Rumah Sakit Columbia Asia Medan Berdasarkan hasil analisis Korelasi Pearson diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kehandalan responden dengan kepuasan pasien rawat inap, di mana nilai p = 0,422 0,05. Hubungan yang terbentuk antara 2 variabel ini menunjukkan hubungan yang lemah r = -0,091 dan berpola negatif, artinya semakin buruk kehandalan responden maka semakin buruk kepuasan pasien rawat inap. 4.3.3. Hubungan Antara Daya Tanggap Responden dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap pada Rumah Sakit Columbia Asia Medan Berdasarkan hasil analisis Korelasi Pearson diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara daya tanggap responden dengan kepuasan pasien rawat inap, di mana nilai p = 0,159 0,05. Hubungan yang terbentuk antara 2 dua variabel ini menunjukkan hubungan yang lemah r = 0,159 dan berpola positif, artinya semakin baik daya tanggap responden maka semakin baik kepuasan pasien rawat inap. 4.3.4. Hubungan Antara Jaminan Responden dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap pada Rumah Sakit Columbia Asia Medan Berdasarkan hasil analisis Korelasi Pearson diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jaminan responden dengan kepuasan pasien rawat Universitas Sumatera Utara inap, di mana nilai p = 0,098 0,05. Hubungan yang terbentuk antara 2 dua variabel ini menunjukkan hubungan yang kuat r = 0,186 dan berpola positif, artinya semakin baik jaminan responden maka semakin baik kepuasan pasien rawat inap. 4.3.5. Hubungan Antara Kepedulian Responden dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap pada Rumah Sakit Columbia Asia Medan Berdasarkan hasil analisis Korelasi Pearson diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepedulian responden dengan kepuasan pasien rawat inap, di mana nilai p = 0,017 0,05. Hubungan yang terbentuk antara 2 variabel ini menunjukkan hubungan yang kuat r = 0,266 dan berpola positif, artinya semakin baik kepedulian responden maka semakin baik kepuasan pasien rawat inap.

4.4. Analisa Multivariat

Untuk memperoleh penjelasan dari setiap data, mengenai hubungan antara beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen, yang dimaksudkan untuk dapat memberikan informasi yang lebih banyak bukan sekadar deskripsi dari data yang teramati, tetapi juga dapat menarik inferensi tentang hubungan dari tiap variabel populasi asal sampel diambil, maka analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji regresi linier berganda pada tingkat kepercayaan 95 α = 0,05 dengan metode Backward LR Yasril, 2009. Berdasarkan hasil uji statistik bivariat diperoleh variabel bukti langsung, daya tanggap, jaminan dan kepedulian memiliki nilai probabilitas p lebih kecil dari 0,25. Selanjutnya semua variabel tersebut dimasukkan dalam model, kemudian dianalisis menggunakan uji regresi linier dengan metode Backward LR, yaitu mengeluarkan Universitas Sumatera Utara variabel yang p0,05 tidak berpengaruh secara bertahap dari komputer. Sehingga diperoleh variabel bukti langsung dan kepedulian yang masuk model akhir regresi linier lihat lampiran 2. Hasil uji statistik regresi linier berganda dengan tingkat kepercayaan 95 α = 0,05 menunjukkan bahwa: 1. Terdapat pengaruh yang bermakna antara bukti langsung responden p = 0,004 dan kepedulian p = 0,017 terhadap kepuasan pasien rawat inap karena nilai p0,05. 2. Tidak terdapat pengaruh antara daya tanggap responden p=0,273 dan jaminan p = 0,951 terhadap kepuasan pasien rawat inap karena nilai p0,05 lihat lampiran 2. 3. Koefisien determinan R Square menunjukkan nilai 0,170 ini berarti regresi linier yang digunakan dapat menjelaskan besar pengaruh bukti langsung dan kepedulian terhadap kepuasan pasien rawat inap sekitar 17 dan selebihnya 83 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. 4. Hasil uji Anova memiliki nilai F=7,911 dan p = 0,001 0,05 menunjukkan variabel independen bukti langsung dan kepedulian mampu menjelaskan secara nyata pengaruhnya terhadap variabel dependen kepuasan pasien rawat inap pada tingkat kepercayaan 95. Universitas Sumatera Utara 5. Model persamaan regresi yang terbentuk adalah Y = 8,507 konstanta + 0,299 X 1 + 0,188 X 2 Keterangan : Y = Kepuasan pasien X 1 = Variabel bukti langsung X 2 = Variabel kepedulian 6. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa apabila variabel bukti langsung naik satu poin maka variabel kepuasan pasien akan naik sebesar 0,299 kali, dan apabila variabel kepedulian naik satu poin maka variabel kepuasan pasien akan naik sebesar 0,188 kali. Dari kedua variabel yang memiliki pengaruh terhadap kepuasan pasien ini, variabel bukti langsunng merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya karena koefisien regresi B adalah yang terbesar yakni 0,299. Hasil regresi tersebut sesuai dengan Tabel 4.14 berikut ini: Tabel 4.14 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Kualitas Pelayanan Bukti Langsung dan Kepedulian terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap pada Rumah Sakit Columbia Asia Medan Variabel Taraf signifikan B R R square F P value Bukti langsung 0,003 0,299 Kepedulian 0,003 0,188 0,413 0,170 7,911 0,001 Konstanta 0,013 8,507 Universitas Sumatera Utara 62

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Kualitas Pelayanan Bukti Langsung Responden Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap pada Rumah Sakit Columbia Asia Medan Bukti fisik yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Bukti fisikpenampilan fisik dimaksudkan untuk menarik perhatian konsumen. Penampilan fisik dimaksud seperti gedung, peralatan, perlengkapan, dan pegawai yang dimilikinya. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa terdapat pengaruh bukti langsung responden terhadap kepuasan pasien rawat inap, karena nilai p 0,006 0,05. Bukti langsung responden tentang kualitas pelayanan sebagian besar menunjukkan bahwa keadaan kamar rawat inap di rumah sakit lebih banyak menyatakan puas. Penampilankerapian dokter dan perawat yang masih kurang baik. Sedangkan keamanan dan fasilitas parkir kendaraan rumah sakit lebih banyak menyatakan tidak puas. Hasil ini sejalan dengan pendapat Zithalm dan Bitner 2004, yang menyatakan bahwa bukti fisik merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi kepuasan dan keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan, tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Muninjaya 2004, yang menyatakan bahwa bukti fisik berpengaruh terhadap keputusan pasien memilih perawatan di RS. Sanglah Denpasar, serta penelitian Muli Universitas Sumatera Utara