33
Pelayanan kesehatan yang lokasinya terlalu jauh dari tempat tinggal tentu tidak mudah dicapai sehingga tidak memuaskan pasien.
e. Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan Affordable
Pelayanan kesehatan yang terlalu mahal tidak akan dapat dijangkau oleh masyarakat sebagai pengguna jasa maka akan membuat pasien enggan
kembali sehingga pasien tidak akan meras puas. f.
Efisiensi Pelayanan Kesehatan Efficient Efisiensi pelayanan telah diketahui mempunyai hubungan yang erat dengan
kepuasan pemakai jasa pelayanan. Dengan demikian untuk dapat menimbulkan kepuasan tersebut perlu diupayakan peningkatan efisiensi
pelayanan. g. Mutu Pelayanan Kesehatan Quality
Mutu pelayanan kesehatan yang dimaksud disini adalah yang menunjuk pada kesembuhan penyakit serta keamanan tindakan.
2.3.3. Kualitas Pelayanan Rawat Inap
Rawat inap merupakan salah satu jenis perawatan yang pasiennya dirawat di rumah sakit untuk jangka waktu tertentu dan pasien tinggal di rumah sakit untuk
mendapat perawatan. Pasien sejak masuk ruang perawatan hingga pasien dinyatakan boleh pulang pasien mendapat pelayanan antara lain:
1. Pelayanan penerimaan atau administrasi,
2. Pelayanan dokter,
3. Pelayanan perawat,
Universitas Sumatera Utara
34
4. Pelayanan makanan dan gizi,
5. Pelayanan penunjang medik dan non medik.
Menurut Revas dalam Anjaryani 2009, bahwa pasien yang masuk pada pelayanan rawat inap mengalami tingkat proses tranformasi yaitu:
1. Tahap admission, yaitu pasien dengan penuh kesabaran dan keyakinan dirawat
tinggal di rumah sakit. 2.
Tahap diagnosis, yaitu pasien diperiksa dan ditegakkan diagnosisnya. 3.
Tahap treatment, yaitu berdasarkan diagnosis pasien dimasukkan dalam program perawatan dan terapi.
4. Tahap inspection, yaitu secara terus menerus diobservasi dan dibandingkan
pengaruh serta respon pasien atas pengobatan. 5.
Tahap control, yaitu setelah dianalisa kondisinya, pasien dipulangkan. Jacobalis dalam Anjaryani 2009, menyampaikan bahwa kualitas pelayanan
kesehatan di ruang rawat inap dapat diuraikan dari beberapa aspek, yaitu: 1.
Penampilan keprofesian atau aspek klinis Aspek ini menyangkut pengetahuan, sikap, perilaku dokter, perawat dan tenaga
profesi lainnya. 2.
Efisiensi dan efektivitas Aspek ini menyangkut pemanfaatan semua sumber daya di rumah sakit agar
dapat berdaya guna dan berhasil guna. 3.
Keselamatan pasien Aspek ini menyangkut keselamatan dan keamanan pasien.
Universitas Sumatera Utara
35
4. Kepuasan pasien
Aspek ini menyangkut kepuasan pisik, mental dan sosial terhadap lingkungan rumah sakit, kebersihan, kenyamanan, kecepatan pelayanan, keramahan,
perhatian, biaya yang diperlukan dan sebagainya. Selanjutnya Muslihuddin dalam Anjaryani 2009, mutu asuhan pelayanan
rawat inap dikatakan baik, apabila : 1.
Memberikan rasa tentram kepada pasiennya yang biasanya orang sakit. 2.
Menyediakan pelayanan yang benar-benar professional dari setiap strata pengelola rumah sakit. Pelayanan bermula sejak masuknya pasien ke rumah sakit
sampai pulangnya pasien.
2.4. Kerangka Konsep