Karya-Karya Hazrat Inayat Khan.

bernyanyi. Inayat Khan banyak mengungkapan tentang seputar ajaran sufinya ke dalam karya-karyanya, di antaranya adalah: 1. The Complete Sayings of Hazrat Inayat Khan New Lebanon, Omega, 1979 dan 1991 2. The Heart of Sufism: Esensial writing of Hazrat Inayat khan Boston-London: Shambala, 1999 3. The Sufi of Message of Hazrat Inayat Khan London and Service, Katwitjk, Barrie and Jenkins, 1960-1982. Karya ini terdiri dari 14 volume, antara lain: Volume I. The Way of Illumination. Dalam volume ini, Hazrat Inayat Khan berupaya mengekspresikan kembali pandangan pandangan tradisioanal sufi tentang nilai dan tujuan hidup dalam pengertian yang bersifat universal dan kontemporer. Volume ini membawahi beberapa judul; The Way of Illumination; The Inner Life; The Soul; Whence and whither; dan The Purpose of Life. Volume II. The Mysticism of Music, sound and World. Secara tradisional, tidak jarang sufisme mempergunakan musik sebagai alat untuk mentransmisikan esensi dari pengetahuan mistik mystical insight. Dalam volume ini, Hazrat Inayat Khan mengintergrasikan peran musik dengan sejumlah elemen lain seperti suara dan keheningan sound and silence, geteran dan perkataan vibration and the words, pemikiran dan inspirasi thoughts and inspiration, mengkreasikan dimensi baru bagi kehiduan, dengan cara demikian Inayat Khan mengkomposisikan kembali konsep musik yang memlampaui batasan ruang dan waktu. Volume III. The Art of Personality. Volume ini mengandung sejumlah isi dari ajaran Hazrat Inayat Khan mengenai warisan yang maha agung dan relasi manusia, termasuk pengetahuan mengenai daya-daya hidup. Inayat Khan menegaskan bahwa seni kepribadian adalah kontemplasi tentang alam raya dan pencapaian puncak keturunan. Penciptaan kepribadian yang baik dilakukan sebelum kelahiran dengan menggunakan aspek-aspek kesadaran. Volume ini membawahi sejumlah judul; Education; Rasa Shastra; Character-Building and The Art of Personality; Moral Culture. Volume IV. Mental Purification and Healing. Dalam volume ini, prinsip-prinsip sufi dijelaskan berkaitan dengan pengaruh akal pikiran mind yang boleh jadi menekan tubuh body, terutama dalam kaitannya dengan kekuatan spiritual dalam diri manusia. Di samping itu, penjelasan ini juga berkaitan dengan sains modern. Volume ini terdiri dari; Health Purification, The Mind World. Volume V. Spiritual Liberty. Volume ini memuat banyak informasi mengenai aspek-aspek berbeda dalam mistisisme sufi. Beberapa judul termuat antara lain; A Sufi Message of Spiritual Liberty; Akibat; Live After Death; The Phenomenon of The Soul; Love, Human and Divine; Pearls from the Ocean Unseen. Volume VI. The Alchemy of Happiness. Hazrat Inayat Khan senantiasa menekankan bahwa cita-cita spiritual atau mistik adalah tidak akan menghasilkan manfaat apapun selama seseorang tidak hidup dalam jalan kehidupan yang dituntut spiritualitas. Volume ini terdiri dari empat belas ceramah yang disampaikan oleh Hazrat Inayat Khan. Volume VII. In an Eastern Rose Garden. Volume ini dalam edisi bahasa Indonesia berjudul “Taman Mawar dari Timur” dan diterjemahkan oleh Nizamuddin Sadiq Yogyakarta: Putra Langit, 2001. Volume ini merupakan kumpulan ceramah yang diberikan oleh Hazrat Inayat Khan tentang berbagai persoalan. Kemampuannya untuk mengkomunikasikan kesatuan dan relativitas pandangan- pandangannya tentang berbagai persoalan yang sekaligus mengilustrasikan esensi persepsi mistiknya tentang kehidupan. Volume VIII. Sufi Teachings. Volume ini merupakan kumpulan ceramah Hazrat Inayat Khan di dalamnya berisi mengenai beragam praktek dan aspek esoterik ajaran- ajaran sufi tradisional yang diproyeksikan dalam konteks yang bersifat universal dan modern. Volume IX. The Unity of Religious Ideals. Volume ini merupakan kumpulan-kumpulan pemikiran Hazrat Inayat Khan yang disusun secara sistematis. Volume ini menunjukkan bagian paling penting dari ajaran sufistiknya, yaitu pendasaran kesatuan seluruh pengalaman dan pemikiran ke agamaan. Volume X. Sufi Mysticism. Dalam volume ini Hazrat Inayat Khan meletakkan konsep tradisional mengenai inisiasi initiation; bay’at, kemuridan discipleship, ajaran spiritual dan aspek-aspek sufisme dalam dunia saat ini. Titik tekan volume ini adalah membawahi beberapa judul; Sufi Poetry; Art; Yesterday, Today and Tomorrow; The Problem of the Day. Volume XI. Philosophy, Psychology and Mysticism. Volume ini adalah ceramah terakhir Hazrat Inayat Khan yang disampaikan dua tahun sebelum meninggal dunia. Memuat ulasannya yang lebih jelas mengenai persoalan-persoalan psikologi, filsafat dan mistisisme dalam konstruksi pandangan sufistiknya. Sering tulisan ini dapat dianggap sebagai magnum opas dari keseluruhan karya Hazrat Inayat Khan. Pada bagian terakhir , dimuat aphorisma-aphorisma yang diucapkannya dalam berbagai tempat dan kesempatan dan dikumpulkan oleh sejumlah muridnya. Volume XII. The Divinity of The Human Soul. Bagian pertama volume ini menguraikan relasi manusia dengan Tuhan. Bagian ke dua memuat autobiografi Inayat Khan. Adapun bagian ke tiga memuat empat lakon sandiwara pendek yang ditulis untuk murid- muridnya. Volume ini membawahi judul; The Vision of God and Man; Confessions; Four Plays. Volume XIII. Sacred Readings: The Gatha’s. Volume ini memuat ajaran-ajaran Hazrat Inayat Khan yang disampaikannya dalam bebagai kelas kepada murid-muridnya yang masih berada dalam tahap awal pelatihan spiritual. Volume XIV. Index to volume I- XIII. Volume ini diterbitkan untuk memenuhi kepentingan para pemula yang ingin belajar sufi. 41 4. Spiritual Dimensions of Psychology Omega Publications, New York, 1981. 5. Education: from Before Birth to Maturity Hunter House Ins, USA, 1989. 6. Rass Shastra; Inayat Khan on The Mysteries of Love, Sex, and Marriage, by Hazrat Inayat Khan. 7. Art Of Being and Becoming. 8. The Music of Life. 9. Mistery: Developing Inner strength for Life’s Challenges, by Hazrat Inayat khan. 10. Complete Sayings by Hazrat Inayat Khan. 11. Awakening of the Human Spirit. 12. Creating The Person: A Practical Guide to The Development of Self. 13. Notes from the Unstruck Music from the Gayan. Selain menghasilkan karya-karya tulis yang ke dalam bentuk buku dan lain-lainnya, Hazrat Inayat Khan juga meninggalkan karya lainnya berupa; rekaman suaranya yang sedang menyanyikan sejumlah raga lagu tradisional India. The Voice of Inayat Khan yang dipublikasikan pada 1909. 41 Keterangan inii disadurkan sepenuhnya untuk memberi gambaran yang cukup mengenai kompleksitas pemikiran spiritual Hazrat Inayat Khan. Lihat Hazrat Inayat khan, Index to Volume I-XIII Delhi: Motilal banarsidass Publishers, 1995, p. 129-131. 31

BAB III KAITAN MUSIK DAN TASAWUF

A. Konsep Musik.

1. Musik Secara Umum.

Musik dalam bahasa Yunani diambil dari kata “Muse” yang memiliki makna Dewa. Pengertian musik dalam Kamus Ilmiah Populer dapat dikatakan sebagai panduan bunyi dari beberapa alat atau instrumen musik yang bernada secara teratur dan berkesesuaian atau seni susun padu nada. 42 Budilinggo dalam pandangannya, mengatakan bahwa musik adalah perwujudan ide-ide atau emosi-emosi yang tidak hanya tersusun atas nada, ritme, tempo, dinamik, warna suara, dan unsur-unsur lainnya. Bahkan Budilinggo yakinkan diri bahwa musik; adanya musik itu sendiri pada akhirnya memiliki suatu makna. 43 Sehingga musik dapat diketahui dari suatu paduan suara atau juga yang terdiri dari susunan nada yang diatur oleh ritme, tempo, warna suara dan sebagainya. Musik dapat dikatakan suatu hasil kreatifitas dari manusia, lahirnya musik keluar atas dorongan dari ide-ide atau emosi-emosi yang ada di dalamnya, kemudian dituangkan dalam bentuk usaha menyusunkan nada, ritme, lagu, dan 42 M. Dahlan Yakub Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Penerbit Arkola, 1994 , hal. 501. 43 I. Budilinggono, Bentuk dan Analisis Musik, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993 , hal. 1 keharmonisan secara bersamaan sehingga dapat melahirkan keindahan dan kesenangan. Menurut Sidi Gazalba, “Seni secara sederhana dan biasanya dita‟rifkan sebagai usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan”. 44 Hal ini mewujudkan sebuah kelebihan manusia bila dibandingkan dengan makhluk lainnya seperti hewan. Dengan keharmonisan akal dan hati manusia dapat berkreasi sedemikian rupa dengan menciptakan bentuk- bentuk atau hal-hal yang menyenangkan, baik itu yang berbentuk nyata ataupun abstrak. Musik adalah suatu kreasi seni yang ditujukan untuk memperoleh nilai estetika, 45 dengan nilai estetika tersebut orang dapat merasakan keindahan serta merasakan apa yang telah dirasakan oleh penciptannya melalui pesan dalam bentuk musik. Keindahan merupakan naluri manusia, dengan aspek intuisi yang digunakan sebagai landasan penilaian estetika atau keindahan yang datang melaui indera-indera yang terdapat dalam diri manusia. Baik dalam indera pendengaran, indera penglihatan, dan indera-indera lainnya. Musik dalam indera pendengaran, melaluinya musik dapat dirasakan, yang kemudian melanjutan ke dalam hati. Dengan indera pendengaran, manusia merasakan unsur-unsurnya ke dalam hati, perenungan di dalamnya dapat melahirkan rasa yang berbeda-beda dalam diri manusia, baik itu rasa yang 44 Sidi Gazalba, Pandangan Islam Tentang Kesenian, Jakarta: Bulan Bintang, 1977 , hal. 20. 45 Nilai estetika adalah nilai yang mengandung kapasitas untuk menimbulkan tanggapan estetik atau pengalaman estetik, yang mengartikan pengalaman yang berkaitan dengan keindahan. Lihat Sidi Gazalba, Islam dan Kesenian; Relevansi Islam dan Seni Budaya, Jakarta: Pustaka Alhusna, 1988 , hal. 75.