Landasan Musik Hazrat Inayat Khan.
kesenian, dan pemusik itu sendiri adalah penghibur. Namun sedikit orang yang berpikir dan merasa yang tidak menganggap musik sebagai sesuatu yang paling
sakral dari segala bentuk kesenian. Sebab, faktanya adalah bahwa sesuatu yang tidak bisa dinyatakan oleh seni lukis, akan dijelaskan oleh penyair melalui kata-kata.
Namun bila seorang penyair mengalami kesulitan menyatakannya dalam bentuk puisi, maka akan diekspresikan lewat musik.
Ada lima aspek berbeda dari dari seni musik; Pertama, musik popular, dimana yang mengundang gerak tubuh; Kedua, hal teknis, yang memuaskan intelek;
Ketiga, artistik, yang memiliki keindahan dan keanggunan; Keempat, menghiba, yang meremukkan hati; Kelima, menyemangati, dimana jiwa mendengarkan musik
segala bidang.
78
Adapun dengan harmoni musik, sebenarnya berasal dari harmoni jiwa. Musik sendiri, yang bisa disebut nyata adalah jika ia berasal dari harmoni jiwa,
sumber sejatinya. Ketika ia muncul dari sana, maka segala jiwa pasti tertarik padanya.
Untuk meraih spiritualitas berarti kita harus menyadari bahwa seluruh alam semesta adalah sebuah simfoni di mana setiap individu adalah sebuah nada.
Kebahagiannya terletak dalam keadaan benar-benar harmonis dengan simfoni alam semesta.
78
Inayat Khan, Dimensi Mistik Musik dan Bunyi, hal. 203
Musik adalah miniatur dari segenap harmoni alam semesta, dan manusia, sebagai miniatur alam semesta dan harus menunjukkan harmoni yang sama. Dalam
denyut nadinya, di dalam detak jantungnya, dan di dalam vibrasinya ia menunjukkan irama dan nada, gabungan nada yang harmonis atau tidak harmonis. Kesehatan atau
sakitnya, kebahagiaan atau ketidak nyamanannya, segalanya menunjukkan ada atau tidak adanya musik dalam hidupnya.
79
Selain itu musik dapat mengajarkan kita, di mana musik membantu kita melatih diri sendiri dengan cara tertentu atau cara lainnya dalam harmoni, inilah
yang terdapat keajaiban rahasia di balik musik. Jika ketika kita mendengarkan musik dan lalu menikmatinya, maka ini sebuah menyelaraskan kita dan menempatkan kita
ke dalam harmoni dengan kehidupan. Sebabnya seseorang itu memerlukan musik. Banyak orang yang menyatakan tidak ketertarikannya terhadap musik,
bahkan mereka belum mendengarkan musik. Namun bila mereka benar-benar mendengarkan musik, maka musik akan menyentuh jiwa mereka, dan kemudian
pasti mereka tidak tahan untuk mencintainya. Bila tidak, ini berarti bahwa mereka belum benar-benar mendengarkan musik dengan tepat, dan belum menjadikan
hatinya tenang dan damai untuk bisa mendengarkan musik, menikmati dan memberikan apresiasi pada musik. Di samping itu, musik mengembangkan
kemampuan untuk mengapresiasi semua yang baik dan indah. Dalam bentuk kesenian dan ilmu pengetahuan, dalam bentuk musik dan puisi, dalam segala aspek
keindahan, orang kemudian dapat mengapresiasikannya.
79
Ibid, hal. 139-140
Sesuatu yang mengkagumkan dari musik adalah, musik membantu manusia berkonsentrasi atau bermeditasi dengan melepaskan diri dari pikiran. Karena itu
musik tampaknya menjadi jembatan di atas teluk antara bentuk dan bukan bentuk. Maka jikalau ada sesuatu yang cerdas, efektif dan pada saat yang sama juga tidak
ada bentuk, maka inilah musik. Adapun puisi menyatakan bentuk, garis dan warna menyatakan bentuk, sedangkan musik menyatakan ketiadaan bentuk.
80
Musik juga menghasilkan resonansi yang bervibrasi melalui segenap dirinya. Ia mengangkat pikiran tentang kepadatan materi, dan ia juga hampir mengubah
menjadi ruh, menjadi kondisi aslinya melalui harmoni vibrasi yang menyentuh setiap atom dari segenap diri seseorang.
Inayat Khan mengatakan bahwa musik adalah gambaran kekasih kita, dan kemudian membuat gambar gores demi gores dari setiap sudut dan bidang sampai.
Inayat khan juga menyampaikan sebuah pesan ruhani yang otentik dan mencakup segalanya dari pemahaman musik, Inayat Khan melakukan hal ini dengan cermat,
puitis dan spontan.
81
Keindahan garis dan warna bisa melaju begitu jauh dan tidak bisa lebih jauh lagi. Keindahan wewangian bisa melangkah sedikit lebih jauh. Musik menyentuh
bagian terdalam dari batin kita, dan dengan cara itulah ia menciptakan kehidupan baru, sebuah kehidupan yang memberikan kedudukan tertinggi bagi segenap diri,
mengangkatnya kesempurnaan di mana bersemayam pencapaian kehidupan manusia.
80
Ibid, hal. 143.
81
Ibid.