17
II.3.4 Bundaran
Bundaran roundabout dapat dianggap sebagai kasus istimewa dari kanalisasi yang pulau di tengahnya dapat bertindak sebagai pengontrol pembagi dan
pengarah bagi sistem lalu lintas berputar satu arah. Pada cara ini gerakan penyilangan hilang dan digantikan dengan gerakan menyiap berpindah-pindah jalur. Dengan
sebuah pulau lalu lintas berdiameter kurang dari 15 meter gerakan menyilang yang bukan tegak lurus akan dilakukan pada kecepatan relatif tinggi dan pada bundaran itu
tidak menyediakan gerakan menyiap yang biasa lagi. Bundaran dengan diameter lebih besar dari 20 meter, gerakan menyiap biasanya terbentuk pada jalur masuk,
jalur gerakan dan divergensi arus yang terletak pada titik keluar Alik Ansyori,2005. Sejak tahun 1964 berbagai eksperimen menunjukkan bahwa bundaran,
dengan aturan prioritas samping, dapat melayani lalu lintas yang lebih banyak dengan bundaran yang lebih kecil dibandingkan dengan yang ada sekarang ini. Hal
ini membawa pengenalan terhadap bundaran kecil dengan pulau ditengah berdiameter antara 5 dan 15 meter dan membesar dibagian pendekatan dan jalur
keluar.
II.4 Karakteristik Arus Lalu Lintas
Arus lalu lintas adalah jumlah kendaraan bermotor yang melewati suatu titik pada jalan per satuan waktu, dinyatakan dalam kendaraanjam Q
kend
, smpjam Q
smp
atau LHRT Lalu lintas harian rata-rata tahunan. MKJI, 1997. Menurut Morlock, 1985 karakteristik dasar arus lalu lintas digolongkan
menjadi dua kategori, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
18
1. Makroskopis Karakteristik arus lalu lintas secara makroskopis dapat digambarkan dalam 4
parameter yaitu : a. Karakteristik volume lalu lintas flow volume
Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melalui suatu titik tiap satuan waktu. Kebutuhan pemakaian jalan akan selalu berubah berdasarkan
waktu dan ruang. b. Kecepatan
Kecepatan menentukan jarak yang dijalani pengemudi kendaraan dalam waktu tertentu. Pemakai jalan dapat menaikkan kecepatan untuk
memperpendek waktu perjalanan. c. Kerapatan
Kerapatan adalah jumlah kendaraan yang menempati panjang ruas jalan tertentu atau lajur yang umumnya dinyatakan sebagai jumlah kendaraan tiap
kilometer. d. Derajat kejenuhan
Derajat kejenuhan adalah perbandingan dari volume nilai arus lalu lintas terhadap kapasitasnya atau rasio dari arus lalu lintas terhadap kapasitas
untuk suatu pendekat. 2. Mikroskopis
Arus lalu lintas secara mikroskopis merupakan suatu karakteristik secara individual dari kendaraan yang meliputi headway dan spacing.
a. Time headway adalah interval waktu antara dua kendaraan yang melintasi suatu titik pengamatan pada jalan raya secara berurutan dalam arus lalu
Universitas Sumatera Utara
19
lintas. Pengukuran dilakukan dari bumper depan ke bumper depan kendaraan yang berurutan. Data headway diukur dengan memakai
stopwatch. b. Spacing adalah jarak antara kendaraan yang berurutan didalam arus lalu
lintas, yang dihitung dari muka kendaraan yang satu dengan muka kendaraan dibelakangnya meterkendaraan. Data spacing diperoleh
dengan survei dari foto udara. Volume lalu lintas tergantung pada time headway, demikian berlaku pula
sebaliknya. Jika arus lalu lintas mencapai maksimum, maka Time Headway akan mencapai minimum dan jika volume mengecil, time headway akan mencapai
maksimum.
II.5 Karakteristik Kendaraan