Metode Regresi Linier .1 Menghitung Koefisien Regresi

77 4,624047 = 4,624047 Kolom 7 : Nilai emp motorcycle Nilai emp motorcycle = � � = 1,299399 3,324647 = 0,390838 Dibawah ini hasil perhitungan nilai emp untuk seluruh pendekat pada jam puncak pagi, siang, dan sore : Tabel 4.3 Nilai Emp Motorcycle dan Heavy vehicle Dengan Rasio Headway Pada Tiap Jalan Pendekat Pada Masing-masing Jam Puncak Lokasi Pengamatan emp MC emp HV Jam Puncak Pagi Jam Puncak Siang Jam Puncak Sore Jam Puncak Pagi Jam Puncak Siang Jam Puncak Sore Jl.Jamin Ginting 0,441325 0,441502 0,390838 1,511272 1,50746 1,42711 Jl.Lau Cih 0,407145 0,382239 0,419909 1,414138 1,419179 1,426067 Jl.Bunga Lau 0,415807 0,37366 0,363983 - - - sumber : hasil perhitungan IV.4 Metode Regresi Linier IV.4.1 Menghitung Koefisien Regresi Volume lalu lintas pada jam sibuk digunakan untuk menghitung nilai emp kendaraan. Syarat dari data untuk perhitungan dengan metode regresi linier adalah data jumlah kendaraan pada saat jam sibuk. Data pada simpang jalan Jamin ginting menuju jalan Bunga Lau pada Jl. Jamin Ginting untuk jam puncak pagi disajikan pada tabel 4.4. Universitas Sumatera Utara 78 Tabel 4.4 Volume lalu lintas Jl. Jamin Ginting jam puncak pagi sumber : hasil perhitungan Satuan jam sibuk yang digunakan untuk menghitung nilai emp pada metode regresi linier adalah smp15 menit. Nilai emp dihitung sesuai dengan persamaan : nbo + b 1 ∑X 1i = ∑Y bo∑X 1i + b1∑X 1i 2 = ∑X 1i Y i Data pada tabel kemudian diolah sesuai dengan rumus di atas, sehingga akan diperoleh persamaan normal untuk mencari koefisien regresi linier yang merupakan nilai emp kendaraan yang dicari. Persamaan untuk mendapatkan persamaan normal disajikan pada tabel 4.5 : Tabel 4.5 Perhitungan regresi linier Jl. Jamin Ginting jam puncak pagi No Light Vehicle Motorcycle Heavy Vehicle LV MC HV 1 157 157 22 2 186 180 26 3 198 204 34 4 206 220 32 5 210 228 29 6 199 200 33 7 187 186 38 8 193 181 40 Jumlah 1536 1556 254 No LV MC HV Waktu x1.x1 x1.x2 x2.x2 x1.y x2.y y.y y x1 x2 menit Kend15 Kend15 Kend15 Kend15 Kend15 Kend15 1 177 157 22 15 24649 3454 484 27789 3894 31329 2 186 180 26 15 32400 4680 676 33480 4836 34596 3 198 204 34 15 41616 6936 1156 40392 6732 39204 4 206 220 32 15 48400 7040 1024 45320 6592 42436 5 210 228 29 15 51984 6612 841 47880 6090 44100 6 199 200 33 15 40000 6600 1089 39800 6567 39601 7 187 186 38 15 34596 7068 1444 34782 7106 34969 8 193 181 40 15 32761 7240 1600 34933 7720 37249 Jumlah 1556 1556 254 306406 49630 8314 304376 49537 303484 Universitas Sumatera Utara 79 Dari tabel didapat hasil perhitungan sebagai berikut : ∑x 1 = 1556 ∑x 2 = 254 ∑y = 1536 ∑x 1 .x 1 = 306406 ∑x 1 .x 2 = 49630 ∑x 2. x 2 = 8314 ∑x 1 .y = 301236 ∑y.y = 49097 ∑x 2 .y = 296804 Persamaan untuk nilai b dan b 1 : 8b + 1556b 1 = 1536 1556b + 306406b 1 = 301236 Persamaan untuk nilai b dan b 2 : 8b + 254b 2 = 261 254b +8314b 2 = 296804 Untuk mendapatkan nilai b0, b1 dan b2 dapat menggunakan persamaan : = ∗ 2 − ∗ ∗ 2 − 2 1 = ∗ ∗ − ∗ � 2 − � 2 Dengan memasukkan nilai kedalaman rumus tersebut diperoleh hasil : Dari persamaan diatas didapat : b = 63,64 Universitas Sumatera Utara 80 b 1 = 0.659 Dari persamaan diatas juga didapat : b = 150,1 b 2 = 1.318 Kemudian dimasukkan ke dalam persamaan awal : Y = 0,659X 1 + 63,64 Y = 1,318X 2 + 150,1 Sehingga diperoleh : Emp sepeda motor MC = 0.659 Emp kendaraan berat HV = 1.318 Sebaran data antara kedua variabel tersebut : Gambar 4.25 Diagram pencar antara light vehicle dan motorcycle Light vehicle Kend15’ Motorcycle Kend15’ Universitas Sumatera Utara 81 Gambar 4.26 Diagram pencar antara light vehicle dan heavy vehicle Hasil perhitungan nilai emp seluruh lokasi pengamatan disajikan pada tabel 4.6 Tabel 4.6 Rekapitulasi nilai emp menggunakan analisis regresi linier sumber : hasil perhitungan

IV.4.2 Koefisien Korelasi

Nilai koefisien korelasi dihitung dengan persamaan : = ∗ − 2 − 2 . 2 − 2 Metode Lokasi Pengamatan Pagi Siang Sore Pagi Siang Sore Pendekat Utara Jl.Jamin Ginting 0,46 0,13 0,10 0,53 2,90 0,67 Arah Simp.Selayang Regresi Pendekat Selatan Linier Jl.Jamin Ginting 0,42 0,67 0,65 1,25 0,58 1,78 Arah Simp.Tuntungan Pendekat Barat 0,47 0,27 0,50 3,33 2,89 0,57 Jl.Bunga Lau Ekivalensi Mobil Penumpang Heavy Vehicle Motorcycle Light vehicle Kend15’ Heavy vehicle Kend15’ Universitas Sumatera Utara 82 Contoh perhitungan koefisien korelasi antara light vehicle dengan motorcycle dengan menggunakan data dari Jl. Jamin Ginting jam puncak pagi : = ∗ − 2 − 2 . 2 − 2 = 8 ∗ 304376 − 1556 1556 8 ∗ 306406 − 1556 2 ∗ 8 ∗ 303484 − 1556 2 = 0,974 Nilai r terletak diantara - 1≤ r ≤ +1, ini berarti terdapat pengaruh negative antara variabel bebas yaitu jika variable x1 yang besar berpasangan dengan y yang kecil, ataupun sebaliknya. Untuk perhitungan koefisien korelasi pada lokasi lainnya dapat dilihat pada lampiran dan hasil perhitungan dicantumkan dalam tabel 4.7 : Tabel 4.7 Nilai Koefisien Korelasi sumber : hasil perhitungan Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa pada puncak pagi ada hubungan antara light vehicle LV dengan motorcycle MC pada lokasi 1,2 dan lokasi 3 begitu juga tidak terdapat hubungan antara light vehicle LV dengan heavy vehicle HV pada lokasi ketiga-nya. Pada jam puncak siang tidak ada hubungan antara light vehicle LV dengan motorcycle MC pada lokasi 1,2 dan lokasi 3 Lokasi Pengamatan MC HV MC HV MC HV Pendekat Utara Jl.Jamin Ginting 0,974 0,292 0,170 0,604 0,185 -0,185 Arah Simp.Selayang Pendekat Selatan Jl.Jamin Ginting 0,692 0,716 -0,355 -0,14 0,707 0,434 Arah Simp.Tuntungan Pendekat Barat 0,945 -0,279 0,265 0,519 0,746 -0,018 Jl.Bunga Lau Koefisien Korelasi Puncak Pagi Puncak Siang Koefisien Korelasi Puncak Sore Koefisien Korelasi Universitas Sumatera Utara 83 begitu juga tidak terdapat hubungan antara light vehicle LV dengan heavy vehicle HV pada lokasi ketiga-nya. Pada Puncak sore tidak ada hubungan antara light vehicle LV dengan motorcycle MC pada lokasi 1 tetapi pada lokasi 2 dan 3 terdapat hubungan light vehicle LV dengan motorcycle MC begitu juga begitu juga tidak terdapat hubungan antara light vehicle LV dengan heavy vehicle HV pada lokasi ketiga-nya.

IV.4.3 Uji Koefisien Korelasi

Untuk melihat keberartian koefisien korelasi dilakukan dengan uji t tstudent dengan persamaan : ℎ� � = − 2 1 − 2 Contoh perhitungan dengan menggunakan data Jl. Jamin Ginting pada puncak pagi : ℎ� � = 0,974 8 − 2 1 − 0,974 2 ℎ� � = 10,53 Nilai t hitungan dibandingkan dengan nilai t tabel 1 - α 2dk dari tabel t student. Diperoleh nilai : t0.0256 = ±2.447 Nilai uji t hitungan lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel 1 - α 2dk, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara light vehicle LV dengan motorcycle MC di Jl. Jamin Ginting pada puncak pagi. Untuk perhitungan lokasi lainnya dapat dilihat pada lampiran dan hasilnya disajikan dalam tabel 4.8, tabel 4.9 dan tabel 4.10. Universitas Sumatera Utara 84 Tabel 4.8 Nilai uji keberartian koefisien korelasi pada jam puncak pagi sumber : hasil perhitungan Tabel 4.9 Nilai uji keberartian koefisien korelasi pada jam puncak siang sumber : hasil perhitungan Tabel 4.10 Nilai uji keberartian koefisien korelasi pada jam puncak sore Lokasi Pengamatan MC HV t tabel 1-α2dk t tabel 1-α2dk Pendekat Utara Jl.Jamin Ginting 10,53 0,747 2,477 -2,477 Arah Simp.Selayang Pendekat Selatan Jl.Jamin Ginting 2,348 2,512 2,477 -2,477 Arah Simp.Tuntungan Pendekat Barat 7,077 -0,711 2,477 -2,477 Jl.Bunga Lau t hitungan t tabel Lokasi Pengamatan MC HV t tabel 1-α2dk t tabel 1-α2dk Pendekat Utara Jl.Jamin Ginting 0,422 1,856 2,477 -2,477 Arah Simp.Selayang Pendekat Selatan Jl.Jamin Ginting -0,930 -0,346 2,477 -2,477 Arah Simp.Tuntungan Pendekat Barat 0,673 1,487 2,477 -2,477 Jl.Bunga Lau t hitungan t tabel Lokasi Pengamatan MC HV t tabel 1-α2dk t tabel 1-α2dk Pendekat Utara Jl.Jamin Ginting 0,461 -0,461 2,477 -2,477 Arah Simp.Selayang Pendekat Selatan Jl.Jamin Ginting 2,448 1,413 2,477 -2,477 Arah Simp.Tuntungan Pendekat Barat 0,571 -0,044 2,477 -2,477 Jl.Bunga Lau t hitungan t tabel Universitas Sumatera Utara 85

IV.4.4 Uji Regresi Linier

Persamaan regresi linier yang terbentuk diuji dengan uji F untuk memastikan apakah persamaannya bias diterima atau tidak. � = ∗ − 2 − ∗ − − 2 − 2 � = 0,46 ∗ 304376 − 1556 1556 8 303484 − 0,46 ∗ 304376 − 1556 1556 8 − 1556 2 8 8 − 2 � = 38,95 Nilai F diatas dibandingkan dengan nilai F 1- α1,n-2 dari tabel distribusi F. Diperoleh nilai : F 951,6 = 5.99 Nilai F hitungan dibandingkan dengan nilai F tabel. Jika nilai F hitungan nilai F tabel, maka dapat disimpulkan persamaan regresi tersebut dapat diterima. Perhitungan nilai F untuk pendekat lain dapat dilihat dalam tabel 4.11, 4.12 dan 4.13. Tabel 4.11 Nilai uji F pada puncak pagi sumber : hasil perhitungan Lokasi Pengamatan MC HV F 1-α 1, n-2 ̵F 1-α 1, n-2 Pendekat Utara Jl.Jamin Ginting 107,88 0,55 5,99 -5,99 Arah Simp.Selayang Pendekat Selatan Jl.Jamin Ginting 5,46 6,27 5,99 -5,99 Arah Simp.Tuntungan Pendekat Barat 48,08 -0,43 5,99 -5,99 Jl.Bunga Lau F hitungan F tabel Universitas Sumatera Utara 86 Tabel 4.12 Nilai uji F pada puncak siang sumber : hasil perhitungan Tabel 4.13 Nilai uji F pada puncak sore sumber : hasil perhitungan Persamaan regresi linier yang mempunyai nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel maka persamaan regresi linier tersebut memenuhi syarat, namun persamaan regresi linier yang mempunyai nilai F hitung lebih kecil dari F tabel maka persamaan regresi linier tersebut tidak memenuhi syarat.

IV.5 Perhitungan Nilai EMP

Dokumen yang terkait

ANALISIS LALU LINTAS SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL (STUDI KASUS PADA PERTIGAAN JALAN AHMAD YANI, ANALISIS LALU LINTAS SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL (STUDI KASUS PADA PERTIGAAN JALAN AHMAD YANI, KUPANG – NUSA TENGGARA TIMUR).

0 2 14

PENDAHULUAN ANALISIS LALU LINTAS SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL (STUDI KASUS PADA PERTIGAAN JALAN AHMAD YANI, KUPANG – NUSA TENGGARA TIMUR).

0 4 8

TUDI KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL MANAHAN ATAS DASAR OBSERVASI EKUIVALENSI MOBIL PENUMPANG

2 7 106

STUDI KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL PASAR NANGKA ATAS DASAR OBSERVASI EKUIVALENSI MOBIL PENUMPANG

4 20 110

Kinerja Simpang Bersinyal dan Tak Bersinyal (Studi Kasus Simpang Bersinyal Gendengan dan Simpang Tak Bersinyal Jalan Dokter Moewardi – Jalan Kalitan, Surakarta).

0 0 5

Evaluasi Kinerja Simpang Tak Bersinyal Simpang Tiga Jalan Diponegoro - Jalan Bima Kabupaten Klaten.

0 1 4

Kinerja Simpang Bersinyal dan Tak Bersinyal (Studi Kasus Simpang Bersinyal Gendengan dan Simpang Tak Bersinyal Jalan Dokter Moewardi – Jalan Kalitan, Surakarta)

1 10 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Penentuan Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Simpang Tiga Tak Bersinyal Atas Dasar Kinerja Arus Lalu Lintas (Studi Kasus : Simpang Jalan Jamin Ginting Menuju Jalan Bunga Lau)

1 3 43

BAB I PENDAHULUAN - Penentuan Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Simpang Tiga Tak Bersinyal Atas Dasar Kinerja Arus Lalu Lintas (Studi Kasus : Simpang Jalan Jamin Ginting Menuju Jalan Bunga Lau)

0 2 7

Penentuan Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Simpang Tiga Tak Bersinyal Atas Dasar Kinerja Arus Lalu Lintas (Studi Kasus : Simpang Jalan Jamin Ginting Menuju Jalan Bunga Lau)

0 1 21