4.4.8. Status Gizi Anak Balita BBU Berdasarkan Tingkat Konsumsi Protein Keluarga
Pada Tabel 4.19, tingkat konsumsi protein keluarga sebagian besar pada
kategori defisit dan kurang, namun masih ditemukan status gizi anak balita yang normal .
Tabel 4.20. Distribusi Status Gizi Anak Balita BBU Berdasarkan Tingkat Konsumsi Protein Keluarga di Desa Tertinggal Kecamatan
Kabupaten Toba Samosir Tahun 2010
Tingkat Konsumsi Protein Keluarga
Status gizi BBU n
Sgt Kurang
Kurang Normal
n n
n Defisit
4 19,1
8 30,1
9 42,8
21 100,0
Kurang
0,0 7
28,0 18
72,0 25 100,0
Sedang
0,0 0,0
5 100,0 5 100,0
Total 4
7,8 15
29,4 32
62,8 51 100,0
Terdapat 25 keluarga dengan tingkat konsumsi protein kurang tidak ditemukan adanya status gizi yang sangat kurang, sebagian besar status gizi anak
balitanya normal 72,0, dan status gizi kurang ada sebanyak 28,0. 5 keluarga dengan tingkat konsumsi sedang status gizi anak balita dalam keluarga dalam
kategori normal.
4.4.9. Status Gizi Anak Balita TBU Berdasarkan Tingkat Konsumsi Protein Keluarga
Hasil penelitian antara tingkat konsumsi protein dengan status gizi anak balita
TBU didapatkan hasil sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.21. Distribusi Status Gizi Anak Balita TBU Tingkat Konsumsi Protein Keluarga Berdasarkan di Desa Tertinggal Kecamatan Kabupaten
Toba Samosir Tahun 2010
Tingkat Konsumsi Protein Keluarga
Status gizi TBU n
Sgt pendek Pendek
Normal n
N n
Defisit
3 14,3
10 47,6
8 30,1
21 100,0
Kurang
5 20,0
6 24,0
14 56,0
25 100,0
Sedang
0,0 0,0
5 100,0 5 100,0
Total 8
15,7 16
37,4 27
52,9 51 100,0
Dari hasil tabulasi silang antara tingkat kecukupan konsumsi protein dengan status gizi dapat dilihat bahwa, dari 25 keluarga dengan tingkat konsumsi protein
yang kurang akan tetapi sebagian besar status gizi anak anak balitanya normal 56,0, 24,0 status gizinya pendek, dan sangat pendek 20,0. Dari 5 keluarga
dengan tingkat konsumsi sedang status gizi anak balitanya dalam kategori normal.
4.4.10. Status Gizi Anak Balita BBTB Berdasarkan Tingkat Konsumsi Protein Keluarga