konsumsi energi kurang terdapat 43,7 anak balita dengan status gizi normal, 25,0 status gizi anak balita kurang,dan 6,3 sangat kurang.
Tabel 4.17. Distribusi Status Gizi Anak Balita BBU Berdasarkan Tingkat Konsumsi Energi Keluarga di Desa Tertinggal Kecamatan
Kabupaten Toba Samosir Tahun 2010
Tingkat Konsumsi Energi Keluarga
Status gizi BBU n
Sgt Kurang
Kurang Normal
n n
N Defisit
2 28,6
3 42,8
2 28,6
7 100,0
Kurang
2 6,3
8 25,0
14 43,7
24 100,0
Sedang
0,0 4
20,0 16
80,0 20 100,0
Total 4
7,8 15
29,5 32
52,7 51 100,0
Terdapat 7 keluarga dengan konsumsi energi yang defisit, 42,8 diantaranya status gizi anak balitanya kurang, dan sisanya 28,6 status gizi anak balitanya sangat
kurang.
4.4.6. Status Gizi Anak Balita TBU Berdasarkan Tingkat Konsumsi Energi Keluarga
Tinggi badan menurut umur merupakan gambaran konsumsi zat gizi pada
masa lampau. Dari penelitian ini dapat diketahui hubungan status gizi TBU berdasarkan tingkat konsumsi energi keluarga. Dari Tabel 4.17 sebagian besar anak
balita mempunyai status gizi yang normal 52,9, walaupun secara rata-rata konsumsi energi keluarga lebih banyak pada tingkat konsumsi energinya kurang dan
defisit.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.18. Distribusi Status Gizi Anak Balita TBU Berdasarkan Tingkat Konsumsi Energi Keluarga di Desa Tertinggal Kecamatan
Kabupaten Toba Samosir Tahun 2010
Tingkat Konsumsi Energi Keluarga
Status gizi TBU n
Sgt Pendek Pendek
Normal n
n n
Defisit
1 15,4
3 42,8
3 42,8
7 100,0
Kurang
5 20,9
8 33,3
11 45,8
24 100,0
Sedang
2 10,0
5 25,0
13 65,0
20 100,0
Total 8
15,7 16
31,4 27
52,9 51 100,0
Dari 24 keluarga dengan tingkat konsumsi energi kurang, namun terdapat 45,8 anak balita dengan status gizi normal, 33,3 status gizi anak balita pendek,
dan 20,5 sangat pendek. Terdapat 7 keluarga dengan konsumsi energi yang defisit, namun masih ditemukan 42,8 diantaranya status gizi anak balitanya normal, dan
sisanya 15,4 status gizi anak balitanya sangat pendek. Dari 20 keluarga berasal dari tingkat konsumsi energi sedang terdapat 10,0 anak balitanya sangat pendek, 25,0
dalam status gizi pendek.
4.4.7. Status Gizi Anak Balita BBTB Berdasarkan Tingkat Konsumsi Energi Keluarga
Gambaran status gizi BBTB berdasarkan konsumsi energi keluarga . Dari
Tabel 4.18, sebagian besar anak balita mempunyai status gizi yang normal 68,7, walaupun secara rata-rata konsumsi energi keluarga lebih banyak pada tingkat
Universitas Sumatera Utara
konsumsi energinya kurang dan defisit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.18.
Tabel 4.19. Distribusi Status Gizi Anak Balita BBTB Berdasarkan Tingkat Konsumsi Energi Keluarga di Desa Tertinggal Kecamatan
Kabupaten Toba Samosir Tahun 2010
Tingkat Konsumsi Energi Keluarga
Status gizi BBTB n
Sgt Kurus Kurus
Normal n
n n
Defisit
3 42,9
0,0 4
57,1 7 100,0
Kurang
6 25,0
2 8,3
16 66,7
24 100,0
Sedang
3 25,0
2 10,0
15 75,0
20 100,0
Total 12
23,5 4
7,8 35
68,7 51 100,0
Dari 24 keluarga dengan tingkat konsumsi energi kurang, namun terdapat 66,7 anak balita dengan status gizi normal, 8,3 status gizi anak balita kurus, dan
25,0 sangat kurus. Terdapat 7 keluarga dengan konsumsi energi yang defisit, namun masih ditemukan 51,7 diantaranya status gizi anak balitanya normal, dan
sisanya 42,9 status gizi anak balitanya sangat kurus.
Universitas Sumatera Utara
4.4.8. Status Gizi Anak Balita BBU Berdasarkan Tingkat Konsumsi Protein Keluarga