Jenis-jenis Pengawasan Landasan Teori

Lebih lanjut Silalahi 2002 mendefinisikan pengawasan merupakan suatu dari fungsi manajemen dasar dan petunjuk untuk menentukan keberhasilan manajemen untuk mencapai tujuan dengan dan melalui orang lain. Pengawasan dilakukan oleh setiap manajer dalam tiap tingkat manajemen dari puncak hingga yang paling bawah. Pengawasan dilakukan agar setiap kegiatan organisasional untuk mencapai tujuan yang dilakukan sesuai dengan rencana dan cara-cara yang ditetapkan sebelumnya. Dari berbagai pendapat di atas, maka pengawasan yang dihubungkan dengan pengawasan anggaran dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dalam merencanakan, memonitoring, dan mengevaluasi penggunaan anggaran agar efektif dan efisien pada setiap Satuan Kerja Pemerintah Daerah SKPD untuk dapat mendeteksi sedini mungkin kekurangan dan melakukan koreksi perbaikan.

2.1.4. Jenis-jenis Pengawasan

Pengawasan dapat digolongkan dalam beberapa jenis menurut tingkat pengawasan yang dilakukan. Beberapa ahli telah mengklasifikasi pengawasan menurut versi masing-masing. Manulang 1993: 176 mengatakan ada empat macam dasar penggolongan jenis pengawasan yang dilakukan oleh atasan dalam menilai hasil kerja bawahan apakah terjadi penyimpangan dari standar yang telah ditetapkan. Keempat jenis pengawasan tersebut adalah: 1. Waktu pengawasan Tindakan dilaksanakan berdasarkan waktu, pengawasan dapat berbeda-beda kedalam ciri-ciri yaitu: Universitas Sumatera Utara Pengawasan preventif, yaitu suatu tindakan pengawasan yang dilakukan sebelum terjadinya penyelewengan, atau kesalahan. Jadi diadakan tindakan pencegahan agar jangan terjadi kesalahan-kesalahan di kemudian hari. Sedangkan pengawasan represif adalah suatu tindakan pengawasan yang dilakukan setelah pekerjaan itu dilakukan. Wujud nyata dari tindakan itu adalah memperbaiki setiap kesalahan hasil temuan dalam pengawasan tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan mengukur hasil temuan dengan rencana yang ditetapkan. Dengan demikian dapat dikatakan pengawasan preventif bersifat perbaikan. 2. Objek pengawasan Tindakan pengawasan dibedakan sesuai subjek pengawasan itu sendiri oleh karea itu subjek pengawasan dapat dibedakan atas pengawasan intern dan ekstern. 3. Subjek pengawasan Tindakan pengawasan dibedakan sesuai subjek pengawasan itu sendiri, oleh karena itu subjek pengawasan dapat dibedakan atas pengawasan intern dan ekstern. 4. Cara mengumpulkan fakta untuk tindakan pengawasan Cara ini dapat digolongkan ke dalam empat golongan besar yaitu: a. Personal observation yaitu suatu tindakan pengawasan yang dilakukan aparat pengawasan itu sendiri dengan cara melakukan observasi lapangan mengamati proses pelaksana tugas di lapangan oleh personil itu sendiri. b. Control by exception yaitu suatu tindakan untuk melakukan kontrol terhadap kegiatan pengawasan. Universitas Sumatera Utara c. Written report yaitu suatu tindakan pengawasan yang dilakukan pada akhir pekerjaan pengawasan dengan cara membuat laporan tertulis terhadap hasil pengawasan. d. Oral report yaitu suatu tindakan personil pengawasan baik secara formal maupun informal selalu melaporkan hasil kegiatannya secara lisan sebagai laporan awal. Menurut Yohannes 2006 ada tiga jenis dasar pengawasan, yaitu: 1. Pengawasan pendahuluan Pengawasan pendahuluan atau sering disebut steering controls dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan dari standar atau tujuan kegiatan tertentu yang diselesaikan. Jadi pendekatan pengawasan ini lebih efektif dengan mendeteksi masalah dan mengambil tindakan yang diperlukan sebelum suatu masalah terjadi. 2. Pengawasan concurrent Pengawasan ini sering disebut pengawasan yang tidak dilakukan dalam suatu kegiatan berlangsung. Tipe pengawasan ini merupakan proses dimana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui dulu atau syarat tertentu yang harus dilanjuti atau menjadi semacam peralatan double check yang lebih menjamin ketepatan pelaksanaan suatu kegiatan. 3. Pengawasan umpan balik Pengawasan umpan balik juga dikenal sebagai alat pengukur untuk mengetahui hasil dari suatu kegiatan yang diselesaikan, sebab-sebab penyimpangan dari Universitas Sumatera Utara rencana atau standar ditentukan dan penemuan-penemuan diterapkan untuk kegiatan-kegiatan serupa di masa yang akan datang. Ketiga jenis pengawasan tersebut sangat berguna diterapkan dalam berbagai aspek manajemen, baik pada perusahaan maupun pemerintah sebagai pedoman melakukan koreksi dari kesalahan-kesalahan dalam penggunaan anggaran. Masing- masing fungsi pengawasan dapat menjadi dasar pertimbangan dalam mengambil langkah antisipasi masalah dalam hal penggunaan anggaran.

2.1.5. Partisipasi Anggaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perencanaan Dan Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada SKPD Kabupaten Langkat Dengan Pengawasan Anggaran Sebagai Variabel Moderating

1 60 118

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS ANGGARAN KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS ANGGARAN KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey Pada

0 1 14

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survei Pada Rumah Sakit Di Kabupaten Klaten).

0 0 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD: DESENTRALISASI SEBAGAI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial SKPD: Desentralisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi pada Sekretariat Daerah Kabupat

0 1 16

PENDAHULUAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial SKPD: Desentralisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi pada Sekretariat Daerah Kabupaten Karanganyar).

0 2 10

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD: DESENTRALISASI SEBAGAI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial SKPD: Desentralisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi pada Sekretariat Daerah Kabupat

0 0 15

Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating.

0 0 25

Pengaruh Perencanaan Dan Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada SKPD Kabupaten Langkat Dengan Pengawasan Anggaran Sebagai Variabel Moderating

0 0 14

Skripsi Pengaruh Kinerja Manajerial Sebagai Variabel Moderating Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dengan Senjangan Anggaran

0 0 15

Pengaruh Kinerja Manajerial Sebagai Variabel Moderating Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dengan Senjangan Anggaran - Unika Repository

0 0 9