5.5. Pengujian Hipotesis
5.5.1. Pengujian Hipotesis Pertama
Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik dan diperoleh kesimpulan bahwa model telah dapat digunakan untuk dilakukan pengujian analisis regresi berganda,
maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis yang diuji adalah perencanaan anggaran dan pengawasan anggaran berpengaruh terhadap
kinerja manajerial. Model untuk hipotesis pertama:
Y = â + â
1
X
1
+ â
2
X
2
+ e Keterangan:
Y = Kinerja manajerial
X
1
= Perencanaan anggaran X
2
= Pengawasan anggaran â
= Konstanta â
1,
â
2,
= Koefisien regresi e
= error term Ringkasan hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada Tabel 5.10 berikut ini,
Tabel 5.10. Pengujian Hipotesis Model Pertama
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
103.550 13.859
7.472 .000
Perencanaan .581
.251 .320
2.310 .026
.248 4.032 Pengawasan
.875 .370
.328 2.366
.023 .391 2.559
a. Dependent Variable: KM
Sumber: Lampiran 16
R = 0,513
F = 7,333
Adjusted R = 0,228
Sig. F = 0,002
Universitas Sumatera Utara
Nilai R pada intinya untuk mengukur seberapa besar hubungan anatara independen sebesar 0,513. Hal ini menunjukkan bahwa variabel perencanaan dan
pengawasan anggaran mempunyai hubungan hubungan yang cukup kuat dengan kinerja manajerial.
Sedangkan nilai R atau nilai koefisien determinasi pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai adalah di antara nol dan satu. Nilai R yang kecil berarti kemampuan variabel-
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Secara umum R untuk data silang crossection relatif rendah karena adanya variasi
yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu time series biasanya mempunyai koefisien determinasi yang tinggi.
Jika independen variabel lebih dari satu, maka baiknya untuk melihat kemampua variabel memprediksi variabel dependen, dalam penelitian ini nilai yang
digunakan adalah nilai adjusted R 0,228 mempunyai arti bahwa variabel dependen
mampu dijelaskan oleh variabel independen sebesar 28,8 perubahan dalam kinerja manajerial mampu dijelaskan variabel perencanaan dan pengawasan anggaran sisanya
sebesar 71,2 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.
Dari uji ANOVA atau F test, didapat F hitung sebesar 7,333 dengan tingkat singkat signifikan 0,002
. Karena signifikan 0,002 lebih kecil dari 0,05, maka hasil
dari model regresi menunjukkan bahwa ada pengaruh perencanaan dan pengawasan anggaran terhadap kinerja manajerial terhadap kinerja manajerial. Dari uraian
Universitas Sumatera Utara
tersebut maka dapat diambil kesimpulan ada pengaruh perencanaan dan pengawasan anggaran terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan hasil uji hipotesis dilakukan Tabel
5.10 maka dapat dilihat bahwa koefisien dari variabel perencanaan dan pengawsan anggaran menunjukkan angka positif berarti bahwa hubungan antara variabel
perencanaan dan pengawasan anggaran dengan kinerja manajerial adalah berpengaruh positif yaitu semakin tinggi variabel perencanaan dan pengawasan
anggaran, maka semakin tinggi kinerja mereka.
5.5.2. Pengujian Hipotesis Kedua