Pengujian Asumsi Klasik Hipotesis Pertama

Perencanaan anggaran dengan nilai rata-rata sebesar 34,41 menunjukkan adanya peran perencanaan anggaran sebagai salah satu penentu kinerja manajerial SKPD Kabupaten Aceh Utara. Pengawasan anggaran dengan nilai rata-rata sebesar 35,75 menunjukkan adanya pengawasan anggaran yang cukup di Kabupaten Aceh Utara. Sedangkan untuk variabel partisipasi anggaran dengan nilai 34,41 menunjukkan partisipasi anggaran di Kabupaten Aceh Utara sudah berlangsung cukup baik dalam menunjang kinerja manajerial para penyusun anggaran.

5.4. Uji Asumsi Klasik

Pengujian statistik dengan analisis regresi dapat dilakukan dengan pertimbangan tidak adanya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik. Asumsi- asumsi klasik tersebut antara lain:

5.4.1. Pengujian Asumsi Klasik Hipotesis Pertama

5.4.1.1. Pengujian normalitas Menurut Ghozali 2007 Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yaitu distribusi data dengan bentuk lonceng bell Shaped. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal. Normalitas dapat diketahui dari kurva Normal P-Plot atau Histogram. Universitas Sumatera Utara Sumber: Lampiran 10 Gambar 5.1. Pengujian Normalitas Data Hipotesis Pertama Sumber: Lampiran 10 Gambar 5.2. Pengujian Normalitas Data Hipotesis Pertama Universitas Sumatera Utara Model Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics Beta Tolerance VIF 1 Constant 7.472 .000 Perencanaan -.320 -2.310 .026 .248 4.032 Pengawasan -.328 -2.366 .023 .391 2.559 a. Dependent Variable: KM 5.4.1.2. Pengujian multikolonieritas Uji multikolonieritas digunakan untuk menguji apakah ada korelasi antara variabel independen. Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya multikolonieritas dengan menggunakan VIF dan nilai Tolerance. Jika nilai VIF di bawah 5, maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi gejala multikolonieritas dalam model penelitian. Jika nilai Tolerance di atas 0,1 maka tidak terdapat gejala multikolonieritas. Hasil pengujian multikolonieritas dapat disajikan pada Tabel 5.8. Tabel 5.8. Hasil Uji Multikolonieritas Hipotesis Pertama Sumber: Lampiran 11 Berdasarkan pengujian pada Tabel 5.8, di atas, karena nilai VIF semua variabel memiliki nilai lebih kecil daripada 5 dan nilai Tolerance lebih besar dari 0,1, maka dapat disimpulkan tidak terjadi gejala multikolonieritas antar variabel independen. 5.4.1.3. Uji heteroskedastisitas Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Universitas Sumatera Utara Scatterplot antara SRESID dan ZPRED di mana dasar analisisnya adalah: 1 jika titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur, bergelombang, melebar kemudian menyempit maka terjadi heteroskedastisitas, dan 2 jika tidak ada pola yang jelas titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Sumber: Lampiran 12 Gambar 5.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Pertama Dari grafik Scatterplot penelitian ini terlihat titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi kinerja manajerial berdasarkan masukan variabel independennya perencanaan anggaran dan pengawasan anggaran. Universitas Sumatera Utara

5.4.2. Pengujian Asumsi Klasik Hipotesis Kedua

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perencanaan Dan Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada SKPD Kabupaten Langkat Dengan Pengawasan Anggaran Sebagai Variabel Moderating

1 60 118

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS ANGGARAN KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS ANGGARAN KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey Pada

0 1 14

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survei Pada Rumah Sakit Di Kabupaten Klaten).

0 0 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD: DESENTRALISASI SEBAGAI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial SKPD: Desentralisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi pada Sekretariat Daerah Kabupat

0 1 16

PENDAHULUAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial SKPD: Desentralisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi pada Sekretariat Daerah Kabupaten Karanganyar).

0 2 10

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD: DESENTRALISASI SEBAGAI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial SKPD: Desentralisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi pada Sekretariat Daerah Kabupat

0 0 15

Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating.

0 0 25

Pengaruh Perencanaan Dan Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Pada SKPD Kabupaten Langkat Dengan Pengawasan Anggaran Sebagai Variabel Moderating

0 0 14

Skripsi Pengaruh Kinerja Manajerial Sebagai Variabel Moderating Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dengan Senjangan Anggaran

0 0 15

Pengaruh Kinerja Manajerial Sebagai Variabel Moderating Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dengan Senjangan Anggaran - Unika Repository

0 0 9