Maka dapat disimpulkan bahwa partisipasi anggaran bukan merupakan variabel moderasi sehingga tidak akan memperkuat hubungan antara perencanaan dan
pengawasan anggaran terhadap kinerja manajerial kepala badan atau dinas SKPD Kabupaten Aceh Utara.
5.6. Hasil Analisis Data
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama dapat disimpulkan bahwa perencanaan dan pengawasan anggaran berpengaruh secara signifikan baik secara
parsial maupun simultan terhadap kinerja manajerial kepala badan atau dinas SKPD Kabupaten Aceh Utara. Hasil pengujian hipotesis kedua dari model pertama dan
model kedua dapat dijelaskan bahwa partisipasi anggaran bukan sebagai variabel moderasi antara variabel perencanaan dan pengawasan anggaran terhadap kinerja
manajerial.
5.6.1. Pengaruh Perencanaan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial perencanaan anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Hal ini dapat
diketahui dari nilai signifikan, di mana nilai signifikan variabel perencanaan anggaran terhadap kinerja manajerial lebih kecil dari nilai 0,05. Hasil penelitian ini
mendukung penelitian Nurlaila 2008 yang melakukan penelitian pengaruh perencanaan dan pengawasan anggaran terhadap kinerja manajerial pada SKPD
Kabupaten Aceh Barat. Nurlaila 2008 membuktikan secara parsial perencanaan
Universitas Sumatera Utara
anggaran berpengaruh signifikan namun kurang berdampak langsung terhadap peningkatan kinerja manajerial aparat pemerintahan Kabupaten Aceh Barat.
Deskripsi statistik menunjukkan bahwa nilai rata-rata kinerja manajerial SKPD sebesar 52,27 yang menunjukkan bahwa kinerja manajerial SKPD
di Kabupaten Aceh Utara cukup tinggi. Hasil penelitian tingkat pendidikan responden cukup tinggi, hal ini dapat diketahui bahwa terdapat 24 orang atau 55 dari
responden mempunyai tingkat pendidikan S1 dan 20 orang atau 45 responden mempunyai tingkat pendidikan S2.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dijelaskan, perencanaan yang baik dalam organisasi manjerial menyusun perencanaan untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Davis 2003, dalam setiap perencanaan akan terlihat fungsi perencanaan yang menentukan diantaranya rencana strategis, perencanaan taktis, perencanaan
operasional, dan perencanaan darurat. Keterlibatan kepala SKPD dalam melakukan perencanaan anggaran akan meningkatkan kinerja manajerial. Hal ini didasarkan
ketika tujuan atau standar yang dirancang dalam perencanaan, maka pegawai akan menginternalisasi perencanaan yang telah ditetapkan.
5.6.2. Pengaruh Pengawasan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengawasan anggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Hal ini dapat diketahui dari nilai
signifikan variabel pengawasan anggaran terhadap kinerja manajerial lebih kecil dari nilai a 0,05. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Nurlaila 2008 dengan judul pengaruh perencanaan dan pengawasan
Universitas Sumatera Utara
anggaran terhadap kinerja manajerial pada SKPD Kabupaten Aceh Barat. Nurlaila 2008 menyatakan bahwa pengawasan anggaran memberikan pengaruh yang
signifikan dan dominan dalam membentuk kinerja manajerial. Data deskripsi statistik menunjukkan bahwa nilai rata-rata pengawasan
anggaran 35,75 menunjukkan bahwa pengawasan anggaran masih rendah. Hal ini menunjukkan masih kurangnya pengawasan anggaran yang dilakukan oleh kepala
badan atau dinas SKPD Kabupaten Aceh Utara. Pengawasan yang dapat dilakukan oleh kepada SKPD dapat berupa monitoring dan evaluasi. Dalam hal ini hendaknya
kepala SKPD mengukur kinerja dibandingkan dengan tujuan dan standar yang ditetapkan. Pengawasan dapat dilakukan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat
dilaksanakan sesuai dengan rencana. Apabila terdapat penyimpangan-penyimpangan maka perlu tindakan segera mungkin sehingga pelaksanaan pekerjaan atau proses
manajemen dapat berjalan sesuai dengan rencana semula. Menurut Harujitu 2001 pengawasan terhadap anggaran sangatlah diperlukan
oleh pimpinan agar anggaran yang telah dialokasikan untuk berbagai kegiatan dapat lebih efisien dengan hasil yang maksimal. Lebih lanjut Hunsen 2001 menjelaskan
pengawasan adalah proses penetapan standar, menerima umpan balik dari kinerja aktual dan melakukan tindakan perbaikan ketika kinerja actual bergeser secara
signifikan dari kinerja yang direncanakan. Agar pengawasan anggaran dapat efektif mencapai tujuannya, maka pengawasan tidak hanya dilakukan pada saat akhir
manajemen saja, akan tetapi berada pada setiap tingkatan proses manajemen.
Universitas Sumatera Utara
5.6.3. Partisipasi
