Analisis Faktor Analisis rasio keuangan dalam memperidiksi peringkat obligasi

105 Tabel 4.8 Anti-image Matrices CACL CAICL CCL LTDTE TLTA TLTE NITA Anti-image Covariance CACL .416 -.183 -.124 -.025 .057 .004 -.068 CAICL -.183 .426 -.137 .033 .012 -.023 .003 CCL -.124 -.137 .413 -.020 .080 .008 -.103 LTDTE -.025 .033 -.020 .160 -.044 -.122 .079 TLTA .057 .012 .080 -.044 .288 -.065 -.033 TLTE .004 -.023 .008 -.122 -.065 .156 -.050 NITA -.068 .003 -.103 .079 -.033 -.050 .817 Anti-image Correlation CACL .817 a -.434 -.298 -.098 .165 .014 -.116 CAICL -.434 .822 a -.327 .128 .034 -.091 .005 CCL -.298 -.327 .848 a -.077 .233 .030 -.178 LTDTE -.098 .128 -.077 .719 a -.207 -.769 .219 TLTA .165 .034 .233 -.207 .900 a -.305 -.069 TLTE .014 -.091 .030 -.769 -.305 .715 a -.139 NITA -.116 .005 -.178 .219 -.069 -.139 .799 a a. Measures of Sampling AdequacyMSA Sumber: Output SPSS, 2011 Angka MSA yang terdapat dalam tabel Anti-Image Matrice pada Anti-Image Correlation, pada angka korelasi yang bertanda “a” dari arah kiri atas ke kanan bawah. Nilai MSA yang didapat dari masing-masing variabel ialah: 1 MSA rasio CACL sebesar 0,817 0,5 2 MSA rasio CAICL sebesar 0,822 0,5 3 MSA rasio CCL sebesar 0,848 0,5 4 MSA rasio LTDTE sebesar 0,719 0,5 5 MSA rasio TLTA sebesar 0,900 0,5 106 6 MSA rasio TLTE sebesar 0,715 0,5 7 MSA rasio NITA sebesar 0,799 0,5 Karena sudah tidak terdapat variabel yang memiliki nilai MSA dibawah 0,5, maka semua variabel sudah bisa dianalisis lebih lanjut. b Ekstraksi Faktor Tabel 4.9 Sumber: Output SPSS, 2011 Pada tampilan component matrix menyediakan informasi indikator mana yang masuk pada faktor pertama atau faktor kedua dan seterusnya. Dari component matrix di atas, dapat diketahui bahwa dari 7 variabel, terbentuk sebanyak 2 faktor. Tabel tersebut dapat menunjukkan distribusi kedelapan variabel tersebut pada tiga faktor yang terbentuk. Proses penentuan variabel mana akan masuk ke faktor Component Matrix a Component 1 2 CACL .728 .493 CAICL .740 .444 CCL .774 .400 LTDTE -.790 .539 TLTA -.859 .304 TLTE -.777 .573 NITA .444 .306 Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 2 components extracted. 107 yang mana akan dilakukan dengan melakukan perbandingan besar korelasi pada setiap baris.

1. Variabel CACL

 Korelasi antara variabel CACL dengan faktor 1 adalah +0,728 kuat karena di atas 0,5  Korelasi antara variabel CACL dengan faktor 2 adalah +0,493 lemah karena di bawah 0,5 Karena angka factor loading terbesar ada pada component nomor 1, maka variabel CACL bisa dimasukkan sebagai komponen faktor 1.

2. Variabel CAICL

 Korelasi antara variabel CAICL dengan faktor 1 adalah +0,740 kuat karena di atas 0,5  Korelasi antara variabel CAICL dengan faktor 2 adalah +0,444 lemah karena di bawah 0,5

3. Variabel CCL

 Korelasi antara variabel CCL dengan faktor 1 adalah -0,774 kuat karena di atas dari 0,5  Korelasi antara variabel CCL dengan faktor 2 adalah +0,400 lemah karena di atas 0,5

4. Variabel LTDTE

 Korelasi antara variabel LTDTE dengan faktor 1 adalah -0,790 kuat karena di atas 0,5 108  Korelasi antara variabel LTDTE dengan faktor 2 adalah +0,539 kuat karena di atas 0,5

5. Variabel TLTA

 Korelasi antara variabel TLTA dengan faktor 1 adalah -0,859 kuat karena di atas 0,5.  Korelasi antara variabel TLTA dengan faktor 2 adalah +0,304 lemah karena di bawah 0,5. Karena angka factor loading terbesar ada pada component nomor 1, maka variabel TLTA bisa dimasukkan sebagai komponen faktor 1.

6. Variabel TLTE

 Korelasi antara variabel TLTE dengan faktor 1 adalah - 0,777kuat karena di atas 0,5  Korelasi antara variabel TLTE dengan faktor 2 adalah +0,573 kuat karena diatas 0,5

7. Variabel NITA

 Korelasi antara variabel NITA dengan faktor 1 adalah +0,444 lemah karena di bawah 0,5  Korelasi antara variabel NITA dengan faktor 2 adalah +0,309 lemah karena di bawah 0,5 Pada variabel LTDTE, korelasi antara variabel tersebut dengan faktor 1 adalah 0,790 cukup kuat, sedangkan korelasinya dengan faktor 2 juga cukup kuat 0,539. Begitu juga dengan variabel TLTE, 109 dan NITA. Karena tidak ada korelasi yang berbeda dengan jelas, seperti pada variabel LTDTE, TLTE, dan NITA, maka sulit untuk memutuskan akan dimasukkan ke faktor mana variabel-variabel terebut. Oleh karena itu, diperlukan proses rotasi, agar variabel dapat terdistribusi lebih jelas. c Rotasi Faktor Sumber: Output SPSS, 2011 Component Matrix hasil proses rotasi Rotated Component Matrix memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata. Tabel 4.10 Rotated Component Matrix a Component 1 2 CACL -.169 .863 CAICL -.212 .837 CCL -.266 .829 LTDTE .941 -.175 TLTA .823 -.390 TLTE .955 -.142 NITA -.099 .530 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 3 iterations. 110 Terlihat bahwa sekarang factor loading yang dulunya kecil semakin diperkecil, dan faktor yang besar semakin diperbesar. 1. Variabel CACL : variabel ini masuk faktor 2, karena factor