2.2. Karakterisasi dan Morfologi Gandum
Karakterisasi merupakan salah satu cara untuk mengkategorikan atau mengidentifikasi tanaman sesuai dengan karakter ciri morfologi yang
muncultampak. Beberapa karater yang sering digunakan dalam penelitian karakterisasi adalah tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, jumlah malai untuk
tanaman gandum, berat biji perumpun, berat 1000 biji Budiarti, 2005 dan lain- lain. Suatu varietas gandum dapat dikategorikan unggul apabila memiliki karakter
yang baik. Untuk mengetahui hal itu perlu dilakukan pengamatan mengenai karakter-karakter morfologi dari tanaman gandum dengan mengkarakterisasi
tanaman gandum tersebut.
2.2.1. Akar
Akar merupakan organ vegetatif utama yang memasok air, mineral dan bahan-bahan penting lainnya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman Gardner et al, 1991. Pada tanaman gandum jumlah akar yang dibentuk berasosiasi dengan jumlah daun pada bagian lateral batang
Klepper et al, 1984 dalam The Biology of Triticum aestivum L. em Thell. Bread Wheat, 2008 . Kerusakan akar akan mempengaruhi pertumbuhan pucuk
Gardner et al, 1991. Tanaman gandum memiliki sistem perakaran serabut seperti padi, tetapi
akar gandum tidak tahan terhadap genangan air, karena dapat mengakibatkan kebusukan. Perkembangan nodus akar di bawah permukaan tanah bergantung
pada kedalaman biji saat penanaman Hajichristodoulou et al, 1977 dalam The Biology of Triticum aestivum L. em Thell. Bread Wheat, 2008. Tanaman
gandum dewasa memiliki dua tipe akar yang berbeda, yaitu akar seminal dan nodal. Akar seminal adalah akar yang tumbuh dan berkembang dari awal
perkembangan biji, sedangkan akar nodal adalah akar yang tumbuh pada waktu tertentu saat terjadi pertumbuhan kuncup anakan Kirby, 2002.
2.2.2. Batang
Gandum termasuk dalam kelompok tanaman calmus, yaitu memiliki batang yang tidak keras, beruas-ruas, dan berongga Gembong, 2003. Tanaman gandum
dewasa memiliki batang utama yang menyokong daun-daun gandum yang tumbuh pada sisi berlawanan berselang-selingGambar 2 dan berulang pada setiap ruas
yang disebut phytomer. Pada phytomer terdapat nadus, internodus, dan kuncup yang berada pada ketiak daun Kirby, 2002. Pada saat berbunga, empat sampai
lima ruas batang tanaman gandum bagian atas akan mengalami pemanjangan secara vertikal memisahkan daun-daun sebelah atas Gardner et al, 1991.
Pemanjangan ruas batang dimulai ketika sebagian besar lemma terinisiasi pembentukan stamen benang sari pada saat perkembangan spikelet, yang mana
berkaitan erat dengan pembentukan bagian ujung dari spikelet. Pemanjangan ruas batang terjadi bersamaan dengan pertumbuhan daun, pucuk dan bunga Patrick,
1972 dalam The Biology of Triticum aestivum L. em Thell. Bread Wheat, 2008.
Gambar 1. Struktur batang dan daun tanaman gandum Sumber: The biology of Triticum aestivum L. em Thell.bread wheat
Departement of Healt and Ageing Office of the Gene Technology Regulator, Australian Government.
Pada gandum musim semi bagian internodus yang ke empat merupakan bagian pertama yang mengalami pemanjangan, walaupun internodus yang berada
di bagian bawah batang tetap pendek Kirby dan Appleyard, 1981 dalam The Biology of Triticum aestivum L. em Thell. Bread Wheat, 2008. Pertumbuhan
batang sangat dipengaruhi oleh cahaya, karena cahaya dapat mempengaruhi kerja auksin yang berperan pada pertumbuhan batang Gardner et al, 1991.
2.2.3. Daun