Persiapan lahan Penanaman dan Pemeliharaan Pengamatan variabel

3.3.1. Persiapan lahan

Beberapa tahapan dalam persiapan lahan antara lain: a. Tanah yang akan ditanami gandum dibersihkan terlebih dahulu dari gulma-gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. b. Tanah diolah dengan menggunakan cangkul supaya tanah menjadi gembur, sehingga memudahkan akar dalam penyerapan unsur hara c. Dibuat bedengan sebanyak 30 buah yang terbagi menjadi 3 blok dengan tinggi masing-masing bedengan 30 cm dan panjang 5 x 1 meter. d. Setiap bedengan dipisahkan oleh parit yang berfungsi sebagai aliran air. e. Bedengan dibiarkan selama beberapa hari agar terjadi aerasi yang baik pada tanah. f. Pada setiap bedengan dibuat lubang sebanyak 5 baris, dengan jarak antar lubang 20 x 10 cm.

3.3.2. Penanaman dan Pemeliharaan

Setelah tanah gembur, baru dilakukan penanaman. Setiap lubang ditanami 3 biji gandum. Penaman dilakukan secara acak pada setiap blok. Agar tanaman tumbuh dengan baik, dilakukan penyulaman dan penyiangan pada minggu ke empat setelah tanam. Hal ini dilakukan untuk menghindari pertumbuhan gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan gandum. Selanjutnya penyiangan dilakukan sesuai kebutuhan. Untuk membantu dalam mencukupi kebutuhan nutrisi bagi tanaman, dilakukan pemupukan. Pemupukan dilakukan 4 minggu setelah tanam dan saat memasuki fase pembungaan memasuki fase generatif. Pupuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah pupuk urea 100 kgha, TSP 60 kgha dan HCl 60kgha.

3.3.3. Pengamatan variabel

Pada penelitian ini jumlah sampel yang diamati sebanyak 5 tanaman yang di ambil secara acak pada tiap-tiap genotipe gandum untuk semua variabel pengamatan. Beberapa variabel yang diamati pada penelitian ini meliputi: a. Tinggi tanaman Pengukuran tinggi tanaman dimulai pada minggu ke tiga setelah tanam. Pengukuran dilakukan setiap minggu. Tinggi tanaman diukur dari pangkal batang sampai dengan pucuk daun tertinggi. Pengukuran dihentikan setelah 50 tanaman per bedengan telah berbunga. b. Daun Pengukuran daun dilakukan setelah tanaman dipanen, dengan mengukur panjang dan lebar daun pada daun bendera dan menghitung jumlah daun. c. Waktu berbunga Waktu berbunga adalah waktu hari dimana 50 tanaman pada tiap bedengan berbunga. d. Waktu panen Waktu panen adalah waktu hari dimana 50 malai tanaman pada setiap bedengan telah masak biji sudah kering dan menguning. e. Malai Pengukuran panjang malai dilakukan setelah tanaman dipanen. Pengukuran dimulai dari pangkal malai spikelet pertama sampai ke ujung malai dan dihitung jumlah spikelet yang ada pada setiap malai. f. Biji Biji gandum yang ada di dalam spikelet pada setiap malai, dikeluarkan dan dihitung. Jumlah biji yang didapat dikali seratus dan dibagi jumlah spikelet pada setiap malai dikali tiga, sehingga bisa diketahui persentase biji yang hampa dan diamati juga bentuk dan warna biji. g. Jumlah anakan Setiap tanaman sampel pada setiap bedengangenotipe yang memiliki anakan dihitung. Anakan terbagi menjadi dua, anakan produktif dan anakan tidak produktif. Anakan produktif adalah anakan yang menghasilkan biji pada saat dipanen, sedangkan anakan tidak produktif adalah anakan yang belum menghasilkan biji pada saat panen. h. Berat biji per rumpun Setiap biji yang terdapat dalam spikelet pada rumpun yang sama dikeluarkan dan ditimbang sebagai berat biji perumpun. i. Berat 1000 biji Pengukuran berat 1000 biji dilakukan dengan mengambil sampel biji dari setiap genotipe pada masing-masing ulangan blok.

3.4. Analisis Data