Daun Bunga Karakterisasi dan Morfologi Gandum

Gambar 1. Struktur batang dan daun tanaman gandum Sumber: The biology of Triticum aestivum L. em Thell.bread wheat Departement of Healt and Ageing Office of the Gene Technology Regulator, Australian Government. Pada gandum musim semi bagian internodus yang ke empat merupakan bagian pertama yang mengalami pemanjangan, walaupun internodus yang berada di bagian bawah batang tetap pendek Kirby dan Appleyard, 1981 dalam The Biology of Triticum aestivum L. em Thell. Bread Wheat, 2008. Pertumbuhan batang sangat dipengaruhi oleh cahaya, karena cahaya dapat mempengaruhi kerja auksin yang berperan pada pertumbuhan batang Gardner et al, 1991.

2.2.3. Daun

Gandum memiliki bentuk daun linearis dan termasuk jenis daun tidak lengkap, karena hanya terdiri dari upih dan helai daun, tidak memiliki tangkai daun. Hal ini sesuai dengan pernyatan Wiyono 1980 yang menyatakan bahwa, setiap daun gandum terdiri dari tangkai pelepah upih daun, helai daun dan ligula dengan dua pasang daun telinga yang terletak pada dasar helai daun. Struktur daun gandum terdiri dari pelepah upih dan helai daun yang terbentuk dari jaringan meristem yang terpisah. Permukaan daunnya rata, sempit, dengan panjang sekitar 20-38 cm dan lebar sekitar 1,3 cm Duke, 1983. Bagian dasar helai daun yang berhubungan bersambungan dengan upih daun merupakan suatu struktur yang disebut dengan ligule dan auricle. Daun gandum dibentuk pada salah satu sisi batang gandum dan tersusun secara berselang-seling di setiap sisinya Setter dan carlton, 2002 dalam The Biology of Triticum aestivum L. em Thell. Bread Wheat, 2008. Helai daun lamina, pelepah atau tangkai dan ruas batang berasal dari jaringan meristem interkalar Gardner et al, 1991. Pada gandum musim semi, pertambahan panjang daun dimulai dari dasar daun sampai satu atau dua daun sebelum daun bendera Kirby, 2002 dalam The Biology of Triticum aestivum L. em Thell. Bread Wheat, 2008. Karakteristik jumlah daun untuk gandum berkisar antara 7 sampai 9 Gardner et al, 1991. Temperatur memiliki pengaruh besar terhadap penampakan bentuk dan perluasan daun. Suhu udara minimum yang dibutuhkan untuk peluasan daun kira- kira 0 o C, suhu optimumnya 28 o C, dan suhu maksimumnya 38 o C Kirby, 1983 dalam The Biology of Triticum aestivum L. em Thell. Bread Wheat, 2008.

2.2.4. Bunga

Bunga adalah organ yang terbentuk di awal fase generatif tanaman gandum. Terbentuknya bunga menandakan telah berakhirnya fase vegetatif tanaman gandum. Pembentukan primordia bunga terjadi atau dimulai karena adanya induksi pembungaan, yaitu suatu proses perubahan fisiologis internal yang mengakibatkan perubahan pola pertumbuhan yang berbeda secara morfologis Mangoendidjojo, 2003. Beberapa faktor lingkungan yang dapat menginduksi pembungaan adalah intensitas cahaya dan suhu. Intensitas cahaya penyinaran dapat mempengaruhi proses pembentukan bunga. Menurut Mangoendidjojo 2003, organ daun yang mendapatkan panjang penyinaran cukup sesuai akan mengakibatkan pembentukan senyawa florigen, yaitu senyawa tertentu yang merupakan prasyarat terjadinya rangkaian proses sebelum menjadi organ bunga. Selain intensitas cahaya, suhu juga memiliki peranan yang penting dalam menginisiasi pembentukan bunga. Gandum termasuk jenis tanaman yang membutuhkan suhu rendah dingin sebelum berbunga, yang dikenal dengan istilah vernalisasi. Gardner et al 1991 menyatakan bahawa gandum merupakan tanaman yang membutuhkan vernalisasi periode dingin agar dapat berbunga. Vernalisasi biasanya efektif antara 2-10 o C. Respon terhadap suhu dingin ini bersifat kuantitatif mutlak, artinya pembungaan akan terjadi atau pembungaan tidak akan terjadi. Gandum memiliki bunga yang berbentuk malai. Malai merupakan bagian yang terdapat diujung batang. Malai tanaman gandum tersusun atas dua baris spikelet. Setiap spikelet berisi florets bungan kecilbakal bunga yang tersusun secara berlawanan pada tangkai bunga pusat seperti susunan daun pada batang utama Setter dan carlton, 2000 dalam The Biology of Triticum aestivum L. em Thell. Bread Wheat, 2008. Setiap spikelet memiliki 2-5 bunga gandum Duke, 1983. Floret gandum mempunyai stamen yang kecil dan menghasilkan sedikit serbuk sari 1000-3800 serbuk sari per bulir anther, 450,000 serbuk sari per tanaman, dibandingkan dengan tanaman sereal lainnya. Floret pada spikelet tertutupi oleh lemma dan pelea yang tersusun dari karpel ovari dan stigma dan tiga stamen dan anther Setter dan carlton, 2000 dalam The Biology of Triticum aestivum L. em Thell. Bread Wheat, 2008. Sebagian besar gandum bersifat kleistogami, dimana polen akan terpencar sebelum bunga terbuka. Penyerbukan bunga terjadi secara sendiri, namun dapat juga terjadi penyerbukan silang walaupun sangat kecil kemungkinannya. Umumnya, bunga gandum mengurangi nektar untuk mengurangi serbuan serangga Eastham dan Sweet, 2002 dalam Biology of Triticum aestivum L. em Thell. Bread Wheat, 2008, karena serangga dapat mengakibatkan terjadinya penyerbukan silang Glover, 2002 dalam Biology of Triticum aestivum L. em Thell. Bread Wheat, 2008. Lamanya waktu yang dibutuhkan tanaman gandum untuk berbunga tergantung dari letak geografisnya. Berdasarkan hasil studi yang dilakukan Sandras dan Monzon 2006 dalam Biology of Triticum aestivum L. em Thell. Bread Wheat 2008 pada bulan Mei periode 1990-2000 di Narrabri, waktu yang dibutuhkan tanaman gandum dari mulai tanam sampai berbunga kira-kira 105-120 hari dan dari waktu berbunga sampai matang membutuhkan waktu 35-45 hari.

2.2.5. Biji