58
menjatuhkan talak kepada orang lain. Bukan berarti orang perempuan yang tidak berhak menjatuhkan talak untuk dirinya sendiri itu dilarang untuk melaksanakan
pelimpahan kekuasaan talak ini, justru dia diperbolehkan melakukan perwakilan dalam masalah ini.
D. Pandangan Fuqaha terhadap Ikrar Talak yang diwakilkan kepada perempuan
Talak itu sendiri sebenarnya merupakan sesuatu yang diperbolehkan untuk diwakilkan karena telah memenuhi dua unsur syarat sebagai muwakal fih.
Pertama talak dimiliki oleh pihak yang memberikan kuasa yaitu suami yang berhak menjatuhkan talak kepada istrinya. Kedua talak ini memungkinkan untuk
dikuasakan kepada orang lain sebagai wakil dari yang memberi kuasa, ini disebabkan talak bukan ibadah yang harus dilakukan orang secara pribadi.
Wakalah dalam talak ini dianggap sah sebagaimana disahkan juga wakalah lain dalam muamalah seperti jual-beli, hibah, dan sebagainya.
17
Namun disisi lain Abu Muhammad membantah keras adanya wakalah dalam masalah talak, dia berpendapat bahwa tidak diperbolehkannya seorang
melakukan perbuatan seseorang sehingga ada keterangan dari Al-Quran ataupun Hadits dari Rasulullah SAW yang memperbolehkan perbuatan tersebut.
18
17
Syifaul Qulub, Ikrar Talak Menurut Hukum Islam, Artikel di akses pada tanggal 21 Juli 2010
18
Ibid
59
Lebih dalam Abu Muhammad menjelaskan tidak ada satu ayat Al-Qur’an ataupun hadits yang menerangkan tentang talak yang diwakilkan, maka hal ini
adalah batal. Dasar hukum yang dipakai yaitu mukhatab dalam talak adalah para suami, bukan yang lainnya. Maka tidak diperbolehkan seseorang menggantikan
posisi suami-suami tersebut, baik dalam akad wakalah atau akad yang lainnya. Dia juga mengatakan tidak pernah dijumpainya pada ulama terdahulu yang
membolehkan mewakilkan talak.
19
Sepanjang sejarah Islam, tidak ada ahli hukum sepakat satu sama lainnya. Jika Ibn Taimiyah berpikir talak tiga dengan sekali ucapan tidak diperbolehkan,
ahli hukum Islam yang lain memperbolehkannya. Jika para ahli hukum Syi’ah membolehkan kawin mut’ah maka umat Islam Sunni tidak membolehkannya.
Perbedaan-perbedaan ini telah dijelaskan dalam berbagai buku-buku Islam. Begitu juga dalam permasalahan ini banyak perbedaan di kalangan para ahli
hukum Islam fuqaha’.
20
Terlepas dari perbedaan pendapat yang tidak memperbolehkan adanya wakalah dalam talak. Tidak sedikit pula yang memperbolehkan wakalah tersebut
karena dengan mengambil syarat yang ada pada muwakal fih, talak sudah memenuhi syarat tersebut baik mengenai dimiliki oleh pemberi kuasa ataupun
layak untuk dikuasakan. Seperti halnya nikah yang bisa diwakilkan, maka talak juga bisa untuk diwakilkan. Karena pernah diriwayatkan peristiwa talak Fatimah
19
Ibid
20
Ibid
60
binti Qais yang menjatuhkan talak kepadanya seorang wakil dari suaminya. Membahas tentang pihak yang memberi kuasa dan yang diberi kuasa, Syafi’iyah
memberikan keterangan syarat wakil yang diberi kuasa. Sebagaimana disyaratkan untuk orang yang memberikan kuasa yaitu dengan melihat sisi
dimana ia berhak melakukan untuk dirinya sendiri sesuatu yang ingin ia wakilkan kepada orang lain. Syarat itu juga berlaku pada wakil yang diberikan kuasa yaitu
dia termasuk orang yang berhak melakukan untuk dirinya sendiri sesuatu yang ingin diwakilkan kepadanya dari orang lain.
Talak yang diwakilkan kepada istri sesungguhnya tidak termasuk mewakilkan kecuali suami mengatakan kepada wakil tersebut dengan jelas.
Karena talak kepada istri itu wakil harus mengetahui dengan tawkil yang khusus dengan berkata: “aku wakilkan kepadamu untuk menjatuhkan talak kepada
istriku fulanah” atau memberikan isyarat kepadanya seperti berkata: “aku wakilkan kepadamu untuk menjatuhkan talak kepada istriku ini” Tidak berbeda
dengan keterangan sebelumnya, Hanabilah mengatakan bahwa siapa yang dianggap sah talaknya, maka sah pula mewakilkannya kepada orang lain.
Adapun jika suami itu memilih perempuan untuk diberi kuasa untuk bertindak sebagai wakil dalam menjatuhkan talak, pemberian kuasa dianggap sah.
Sedangkan golongan Malikiyah mengatakan suami yang memberikan kuasa kepada seseorang untuk menjatuhkan talak kepada istrinya itu diperbolehkan,
baik itu adalah istrinya sendiri ataupun orang lain. Walaupun begitu, suami masih mempunyai hak untuk mencegah wakil untuk menjatuhkan talak.
61
Dengan adanya pendapat seperti ini maka talak yang dijatuhkan sah baik dijatuhkan kepada orang lain begitu juga dijatuhkan untuk dirinya sendiri.
Berbeda dengan pendapat yang lainnya, golongan Hanafiyah yang mengartikan tawkil dalam talak adalah pemberian kuasa dari seorang suami kepada orang lain
untuk bertindak atas nama dia dalam menjatuhkan talak kepada istrinya. Pelimpahan kuasa itu bisa diberikan kepada istrinya sendiri atau orang lain.
Namun pelimpahan kuasa itu tidak dapat diberikan kepada perempuan selain istrinya sendiri, karena perempuan hanya dapat menjatuhkan talak pada dirinya
sendiri bukan kepada orang lain Maka dengan ini perempuan tidak dapat menjadi kuasa sebagai wakil
yang melaksanakan sesuatu untuk orang lain, melainkan dia hanya bisa menjatuhkan talak hanya untuk dirinya sendiri. Sesuai dengan kandungan dalam
surat Al-Ahzab ayat 28-29 Allah SWT Berfirman :
.
28 29
Artinya : Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu: Jika kamu sekalian mengingini kehidupan dunia dan perhiasannya, Maka Marilah
supaya kuberikan kepadamu mutah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. dan jika kamu sekalian menghendaki keredhaan
Allah dan Rasulnya-Nya serta kesenangan di negeri akhirat, Maka Sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik
diantaramu pahala yang besar. QS. Al-Ahzab :28-29
62
BAB IV PANDANGAN MAJELIS HAKIM PENGADILAN AGAMA DEPOK
TERHADAP IKRAR TALAK YANG DIWAKILKAN KEPADA ADVOKAT PEREMPUAN
A. Proses Persidangan Ikrar Talak di Pengadilan Agama Depok
Persidangan Pengadilan Agama Depok yang memeriksa perkara perdata agama tingkat pertama dilaksanakan di ruang sidang yang
dipergunakan untuk keperluan itu dengan : 1. Menyebutkan Identitas pemohon dan menyebutkan identitas kuasa hukum
apabila termohon memberikan surat kuasa kepadanya. 2. Menyebutkan identitas termohon
Dalam persidangan tersebut dipimpin atau terdiri dari : Ketua Majelis, Hakim Anggota, dan Panitera Pengganti.
1
Setelah persidangan dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis, lalu kedua pihak berperkara dipanggil masuk keruang sidang.
Kemudian Ketua Majelis beruasaha mendamaikan pemohon dan termohon agar rukun kembali, namun tidak berhasil karena pemohon tetap ingin
menceraikan termohon. Kemudian Ketua Majelis membacakan putusan terkait permohonan cerai talak.
2
Setelah amar putusan dibacakan, oleh Ketua Majelis kembali menanyakan kepada pemohon dan termohon atau kepada kuasa hukum
1
Berita Acara Ikrar Talak Pengadilan Agama Depok, Nomor 226Pdt.G2008PA, Dpk
2
Ibid