40
3. Penasihat Hukum insidental. Pengacara insidental diberikan izin oleh ketua
pengadilan. Mereka terdiri dari siapa saja, apakah sarjana hukum atau tidak, pegawai negeri atau bukan, yang sudah dewasa atau memenuhi syarat untuk
melakukan perbuatan hukum dapat menjadi seorang kuasa.
C. Berakhirnya Kuasa Wakalah
Mengenai berakhirnya akad wakalah, dalam hal ini terdapat suatu ibarah yang diungkapkan dalam kitab kifayatu al-akhyar fii halli ghayati al-ikhtishar
yang berbunyi :
Š
36
“Wakalah adalah akad yang jaiz boleh muwakil dan wakil boleh membubarkan wakalah tersebut kapan saja dikehendaki. Akad wakalah itu bubar dengan
matinya salah seorang dari muwakil dan wakil”
Ulama fikih menyatakan bahwa akad wakalah dianggap berakhir apabila terdapat hal-hal sebagai berikut :
1. Wakil diberhentikan oleh orang yang mewakilkannya. Dalam hal ini, ulama madzhab Hanafi mengemukakan beberapa syarat dalam memberhentikan
wakil tersebut, pertama wakil mengetahui bahwa tugasnya dicabut, baik secara lisan maupun tulisan. Kedua, dalam perwakilan itu tidak tersangkut hak
orang lain, seperti perwakilan dalam menjual harta yang digadaikan untuk
36
Al-Imam Taqiyuddin Abi Bakri Ibn Muhammad Al-Husaini, Kifayatu al-akhyar fii halli ghayati al-ikhtishar. h. 285
41
membayar untuk utang orang yang diwakilkan. Dalam kasus seperti ini, orang yang mewakilkan tidak boleh mencabut wakilnya.
2. Orang yang mewakilkan melakukan suatu tindakan hukum terhadap objek yang telah diwakilkan.
3. Tujuan yang ingin dicapai dari perwakilan telah tercapai. Artinya, wakil telah menjalankan tugasnya dengan baik dan karenanya secara otomatis masa
perwakilannya telah habis. 4. Salah satu pihak wakil atau yang mewakilkan berubah status menjadi orang
yang tidak cakap bertindak hukum, seperti gila, atau dikenakan status dibawah pengampuan
5. Salah satu pihak wakil atau yang mewakilkan meninggal dunia 6. Orang yang mewakilkan itu, menurut madzhab hanafi, keluar dari agama
Islam murtad. Dalam kasus seperti ini perwakilan menjadi gugur dengan sendirinya karena tindakan orang murtad tidak bisa dilaksanakan.
7. Wakil murtad. Menurut ulama madzhab Maliki, perwakilan yang demikian batal. Akan tetapi menurut madzhab Hanafi, Syafi’i, Hanbali, perwakilan
tidak batal. 8. Wakil mengumumkan pengunduran dirinya sebagai wakil dan diketahui oleh
orang yang mewakilkan 9. Kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri perwakilan.
37
37
Abd. ‘Azim bin Badawi al-khalafi, al-Wajiz, h. 1915
42
D. Peran Advokat di Pengadilan Agama