Analisis Process Cycle Efficiency Analisis Process Lead Time dan Process Velocity

6.1.2. Analisis Process Cycle Efficiency

Process cycle efficiency merupakan perhitungan bagaimana waktu dan energi dihabiskan dalam keseluruhan proses. Nilai persentase process cycle efficiency untuk proses produksi minuman teh botol adalah 73,71. Persentase diperoleh dari hasil perbandingan value- added-time dan total lead time. Value- added-time pada proses produksi minuman teh botol yaitu sebesar 54,285 menit, sedangkan total lead time sebesar 73,642 menit. Berdasarkan Michael L. George Pada konsep Lean, hal yang sangat penting adalah bagaimana suatu perusahaan mengidentifikasi pemborosan yang terjadi selama proses produksi berlangsung, serta bagaimana upaya untuk mengurangi pemborosan tersebut dengan mengembangkan metode atau proses produksi yang tepat sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Proses continuous manufacturing dengan nilai PCE ≥ 30 dapat dikategorikan sudah memasuki konsep Lean. Dengan demikian, proses produksi minuman teh botol sudah memasuki konsep Lean. Namun, perbaikan secara terus-menerus continuous improvement pada perusahaan harus tetap dilakukan sehingga diperoleh proses produksi yang semakin optimal.

6.1.3. Analisis Process Lead Time dan Process Velocity

Proses leadtime yang dibutuhkan untuk menyelesaikan jumlah permintaan produk pada bulan April 2013 dari awal hingga akhir adalah 19 hari. Nilai process lead time ini lebih kecil dibandingkan dengan jumlah hari kerja pada bulan April, yaitu sebanyak 26 hari kerja. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat menyelesaikan permintaan pelanggan pada bulan April. Hasil perhitungan process velocity menunjukkan kecepatan proses yang diperlukan untuk menyelesaikan produk pada bulan April, yaitu sebesar 0,8424 proseshari atau sebesar 0,0351 prosesjam. Kecepatan proses pada produksi minuman teh botol ini perlu ditingkatkan Universitas Sumatera Utara secara terus menerus untuk mengurangi biaya produksi. Salah satu cara untuk mengurangi kecepatan proses adalah dengan mengurangi pemborosan-pemborosan yang terjadi selama proses produksi berlangsung.

6.1.4. Analisis Time Traps

Dokumen yang terkait

Pengendalian Kualitas Untuk Mereduksi Kecacatan Produk Dan Meningkatkan Kecepatan Produksi Dengan Pendekatan Metode Lean Six Sigma Pada Pt. Bamindo Agrapersada

7 79 171

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigmadi PT. Prabu Jaya

2 56 240

Pengurangan Waste Pakan Ternak dengan Pendekatan Lean Six Sigma dan Metode Weighted Product untuk Meningkatkan Kualitas Produk pada PT Charoen Pokphand

0 12 60

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi Dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma Pada Bagian Produksi Di PT.XYZ

0 0 23

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi Dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma Pada Bagian Produksi Di PT.XYZ

0 0 1

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi Dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma Pada Bagian Produksi Di PT.XYZ

0 0 6

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi Dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma Pada Bagian Produksi Di PT.XYZ

0 0 6

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi Dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma Pada Bagian Produksi Di PT.XYZ

0 0 1

PENGURANGAN WASTE PAKAN TERNAK DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DAN METODE WEIGHTED PRODUCT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK

0 0 17

Pengendalian Kualitas Untuk Mereduksi Kecacatan Produk Dan Meningkatkan Kecepatan Produksi Dengan Pendekatan Metode Lean Six Sigma Pada Pt. Bamindo Agrapersada

1 0 21