Analisis Time Traps Analisis Diagram Pareto Analisis Diagram Five Why dan Diagram Sebab Akibat

secara terus menerus untuk mengurangi biaya produksi. Salah satu cara untuk mengurangi kecepatan proses adalah dengan mengurangi pemborosan-pemborosan yang terjadi selama proses produksi berlangsung.

6.1.4. Analisis Time Traps

Time traps merupakan perangkap waktu yang terjadi di dalam proses produksi yang disebabkan oleh adanya waktu menunggu yang cukup lama sehingga memperpanjang waktu siklus pada proses produksi. Proses kerja yang menimbulkan time traps adalah proses kerja yang memiliki workstation turn over time WTT terpanjang. Berdasarkan hasil perhitungan, proses kerja pembuatan minuman teh botol yang menimbulkan time traps dengan WTT terpanjang adalah proses pemeriksaan yaitu sebesar 1856,94463 menit.

6.1.5. Analisis Diagram Pareto

Diagaram pareto merupakan suatu alat untuk menganalisis danmenentukan kecacatan mana yang paling dominan sehingga kecacatan tersebutakan diperbaiki terlebih dahulu. Pada tahap pemeriksaan ini ada tiga jenis atributkecacatan yaitu warna minuman, kotoran dalam air minuman dan ukuran volume air dalam botol minuman yang tidak pas. Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka atribut kecacatan yang harus dianalisis lebih lanjut adalah : 1. Warna dengan persentase kecacatan 35,64 2. Kotoran dengan persentase kecacatan 34,65 dan persentase kumulatifnya adalah 64,36. Dengan demikian kecacatan yang memilik persentase kumulatif dibawah 80 akan dilakukan permbahasan yang kemudian nantinya akan dberikan usulan perbaikan dalam menganalisis manusia, lingkungan kerja, mesinperalatan, metode kerja, dan bahan baku Universitas Sumatera Utara

6.1.6. Analisis Diagram Five Why dan Diagram Sebab Akibat

Diagram Five Why merupakan suatu diagram yang digunakan untuk mengungkapkan akar dari permasalahan agar dapat diperbaiki dengan tepat dengan bertanya sebanyak lima kali mengapa ketika suatu ketidaksesuaian terjadi pada proses. Diagram sebab akibat digunakan untuk menyelidiki akibat-akibat yang buruk dari suatu masalah untuk dicari solusinya atau akibat-akibat yang baik untuk dipelajari penyebab-penyebabnya karena setiap akibat selalu terdiri dari banyak penyebabnya. Prinsip yang digunakan dalam membuat diagram sebab akibat ini adalah prinsip brainstorming. Berdasarkan data atribut kecacatan yang diperoleh, ketiga atribut kecacatan pada tahap inspeksi perlu dianalisis lebih lanjut yaitu warna minuman, kotoran dalam air teh dalam botol minuman dan volume air dalam botol. Analisis yang dilakukan meliputi aspek manusia, aspek metode kerja, aspek lingkungan kerja, aspek mesinperalatan, dan aspek material atau bahan baku. Dari diagram sebab akibat yang telah dibuat maka dapat dilakukan analisa sebagai berikut 1. Manusia. a. Kurang Bertanggung Jawab Operator tidak berfokus terhadap tugas yang sedang dikerjakan pada saat proses produksi berlangsung, hal ini dikarenakan operator yang terlalu sering meninggalkan pekerjaan dan terlalu lma waktu istirahatnya sehingga membuat konsentrasi operator tidak terlalu focus dengan pekerjaannya b. Kurang Teliti Ketidaktelitian operator atau tenaga kerja dapat mengakibatkan cacat pada produk minuman teh botol. Ketidaktelitian dalam hal pemeriksaan sepanjang alur proses. Sehingga terjadi kelalaian inspeksi yang mengakibatkan ditemukanya produk cacat pada akhir proses, dengan presentase kecacatan pada proses inspeksi rata-rat mencapai 30- Universitas Sumatera Utara 36. Hal ini dikarenakan terjadinya kelelahan fisik dan mental kaena sering melakukan pekerjaan yang sama. Dengan demikian, dibutuhkan shift kerja bagi operator dan istirahat yang cukup sehingga tidak terjadi kembali kesalahan yang disebabkan operator human error. 2. Mesin Kurangnya perawatan pada mesin yang digunakan pada proses produksi minuman teh botol, terutama pada mesin Pencucian botol hal ini dikarenakan kecacatan yang paling sering terjadi pada saat proses produksi berada pada proses ini, terutama pada botol-botol bekas yang diambil dari konsumen-konsumen dengan kadar kebersihan botol berbeda-beda, sehingga setelah proses pencucian botol dilakukan pemeriksaan pada botol-botol minuman yang telah dicuci 3. Material Jenis material yang digunakan tergolong dalam jenis material yang berkualitas tinggi atau tidak. Hal ini dapat mempengaruhi hasil produk minuman teh botol. Seperti contoh, salah satu material yang paling berpengaruh besar pada pembuatan produk minuman teh botol ini adalah gula pasir putih yang berkualitas tinggi 4. Metode Kerja Prosedur kerja yang tepat dibutuhkan agar para pekerja dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Oleh karena itu, prosedur kerja harus disediakan sehingga kerja operator sesuai dengan prosedur atau tahapan-tahapan proses yang telah ditetapkan. Penguasaan teknologi mesin yang kurang tepat karena pada dasarnya operator yang ditempatkan tidak mempunyai dasar keteknikan khususnya. Universitas Sumatera Utara 5. Lingkungan Kerja a. Temperatur, Kebisingan dan Getaran Keadaaan ruang produksi yang cukup panas dan tingkat kebisingan yang cukup tinggi mengakibatkan ketidaknyamanan dalam bekerja. Hal ini menyebabkan menurunnya produktivitas dari tenaga kerja. Sehingga mereka tidak konsentrasi dalam bekerja yang berdampak pada kualitas produk yang dihasilkan. Hal ini dapat diatasi dengan cara menambahkan ventilasi udara di lantai produksi serta menggunakan ear plug bagi operator untuk mengatasi kebisingan. b. Penataan yang Kurang Baik Penataan peralatan yang kurang tepat dan kurang rapi menyebabkan kurang efisiennya dalam pergerakan tenaga kerja. Peralatan yang terlalu jauh tempatnya, peralatan yang berantakan dalam penyusunanya, dan lain-lain merupakan hal yang kurang efisien dalam proses produksi di lantai produksi. Contohnya penataan krat yang masih bnyak tidak teratur di setiap sudut lantai produksi

6.1.7. Analisis Perhitungan Tingkat Sigma

Dokumen yang terkait

Pengendalian Kualitas Untuk Mereduksi Kecacatan Produk Dan Meningkatkan Kecepatan Produksi Dengan Pendekatan Metode Lean Six Sigma Pada Pt. Bamindo Agrapersada

7 79 171

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigmadi PT. Prabu Jaya

2 56 240

Pengurangan Waste Pakan Ternak dengan Pendekatan Lean Six Sigma dan Metode Weighted Product untuk Meningkatkan Kualitas Produk pada PT Charoen Pokphand

0 12 60

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi Dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma Pada Bagian Produksi Di PT.XYZ

0 0 23

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi Dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma Pada Bagian Produksi Di PT.XYZ

0 0 1

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi Dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma Pada Bagian Produksi Di PT.XYZ

0 0 6

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi Dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma Pada Bagian Produksi Di PT.XYZ

0 0 6

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi Dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma Pada Bagian Produksi Di PT.XYZ

0 0 1

PENGURANGAN WASTE PAKAN TERNAK DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DAN METODE WEIGHTED PRODUCT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK

0 0 17

Pengendalian Kualitas Untuk Mereduksi Kecacatan Produk Dan Meningkatkan Kecepatan Produksi Dengan Pendekatan Metode Lean Six Sigma Pada Pt. Bamindo Agrapersada

1 0 21