Tahap Improve Pemecahan Masalah

6.2. Pemecahan Masalah

Metode DMAIC pada pendekatan Lean Six Sigma yang digunakan pada pemecahan masalah adalah tahap Improve dan Control. Berikut penjelasan mengenai tahap Improve dan Control dapat dilihat pada bawah ini

6.2.1. Tahap Improve

6.2.1.1. People

Jenis pemborosan waste yang termasuk dalam area pemborosan ini adalah transportasi atau kegiatan pemindahan yang sebenarnya tidak diperlukan dan operator yang menunggu atau hanya mengamati mesin yang sedang bekerja. Secara khusus, pendekatan yang dilakukan untuk mengurangi pemborosan ini adalah penerapan manejemen tempat kerja dan metode 5S SeiriSort,SeitonStabilize, SeisoShine, SeiketsuStandardize, dan ShitsukeSustain.

6.2.1.2. Work Place Management

Pendekatan untuk perbaikan tempat kerja bertujuan untuk mengurangi waktu yang diperlukan dalam melakukan suatu kegiatan proses kerja. Hal ini juga dapat mengurangi kegiatan yang tidak bernilai tambah non value addedtimeseperti pemindahan yang terlalu banyak dengan mengoptimalkan daerah kerja dan tenaga. Prinsip-prinsip yang dipakai untuk perubahan tempat kerja dapat berupa penggunaan operator yang dapat melakukan lebih dari satu pekerjaan, penggunaan peralatan pemindahan yang sederhana dan tidak mahal dan penetapan standar operasi yang sudah ditentukan oleh perusahaan. Universitas Sumatera Utara

6.2.1.3. Metode 5 S Kaizen

Pendekatan perbaikan dengan metode 5S merupakan suatu program untuk meningkatkan kenyamanan tempat kerja, proses dan produk dengan melibatkan operator yang bekerja selama proses produksi berlangsung. Metode 5S merupakan dasar perbaikan berkelanjutan kaizen yang terdiri dari serangkaian aktifitas untuk menghilangkan pemborosan yang menyebabkan kesalahan, kecacatan dan kecelakaan di tempat kerja. 1. Seiri Pemilahan Seiri Sort adalah kegiatan pemilahan, penyingkiran, dan penyimpanan barang-barang yang diperlukan atau tidak diperlukan untuk kegiatan produksi di tempat kerja. Tempat kerja yang tidak teratur dan kurang nyaman akibat adanya sisa-sisa produksi yang diletakkan berantakan pada sekitar area mesin dapat menjadi salah satu penyebab timbulnya kelalaian dan mengurangi konsentrasi operator Usulan perbaikan untuk bagian ini adalah sebagai berikut: a. Pada lantai produksi minuman teh botol, barang-barang yang diidentifikasi sebagai barang yang tidak diperlukan lagibarang sisa hasil produksi yang berupa, tutup botol yang rusak, kemasan yang sedikit rusak dan minyak dari mesin-mesin yang digunakan. Produk-produk barang reject yang tidak dapat dilakukan perbaikan dipisahkan dalam satu area dan dipilah sesuai dengan jenisnya. Barang reject ini dapat dimanfaatkan dengan cara dijual kembali. Tindakan yang dapat dilakukan untuk barang-barang yang tidak diperlukan tersebut adalah memisahkan barang tersebut dalam suatu area, kemudian dievaluasi kembali dengan pertimbangan jika barang ditetapkan tidak diperlukan maka dapat dibuang atau dijual, dan sebaliknya jika barang ditetapkan akan diperlukan maka dapat disimpan sementara dan digunakan kembali pada proses produksi yang memerlukan barang tersebut. Universitas Sumatera Utara 2. Seiton Stabilize Seiton Stabilize merupakan kegiatan pengaturan dan pemberian tanda untuk barang- barang yang diperlukan dan penempatan barang tersebut pada lokasi yang tetap dan mudah dijangkau untuk mendukung kegiatan produksi. Usulan perbaikan untuk lantai produksi, barang-barang yang masih diperlukan dan harus diatur peletakannya, yaitu : a. Alat kebersihan seperti sapu dan kuas digantung di area mesin, Peralatan yang digunakan selama proses produksi, seperti mata pahat, dan kunci-kunci untuk penyetelan mesin diletakkan di area meja peralatan mesin untuk alat-alat setting mesin. 3. Seiso Shine Seiso Shine adalah kegiatan yang menekankan pada pemisahan, pembersihan tempat kerja dari debu dan yang lainnya dengan tujuan untuk menjaga kebersihan tempat kerja dan keselamatan kerja. Dalam menjalankan program ini, setiap bagian tidak dibedakan dan semua operator di perusahaan wajib melaksanakannya. Kegiatan yang wajib dilakukan oleh semua operator adalah menyapu lantai, membersihkan tempat-tempat peralatan dan area sekitar mesin, serta melaporkan kondisi yang tidak aman. Program ini dapat berjalan dengan baik dan lancar apabila perusahaan dapat membuat suatu jadwal kebersihan secara berkala untuk setiap pekerja yang bekerja di perusahaan tersebut. 4. Seiketsu Standarize Seiketsu Standarize adalah kegiatan untuk melaksanakan tugas-tugas seperti sort, stabilize, shine diimplementasikan dan dijalankan secara konsisten. Perusahaan perlu membuat suatu persetujuan 5S yang disepakati secara bersama oleh semua operator sehingga persetujuan tersebut menjadi suatu aturan yang sah, yang wajib dipatuhi oleh Universitas Sumatera Utara setiap operator. Perusahaan juga dapat menyusun suatu jadwal piket pembersihan pabrik setiap periode dengan peraturan yang sudah disepakati. 5. Shitsuke Sustain Shitsuke sustain merupakan suatu disiplin diri mengenai 5S, sehingga setiap operator memandangnya sebagai suatu budaya perusahaan yang harus dilaksanakan secara kontinu untuk dijadikan sebagai dasar perbaikan secara terus-menerus continuous improvement. Pihak perusahaan dan para operator dapat melakukan diskusi untuk setiap periode waktu yang ditetapkan.

6.2.1.4. Information

Penyampaian informasi tidak pada waktu dan pada orang yang tepat juga dapat dikatakan sebagai suatu pemborosan seperti komunikasi kepada pihak supplier yang merupakan bagian proses bisnis perusahaan itu sendiri. Cara penyampaian informasi yang tidak tepat mengakibatkan seringnya keterlambatan bahan baku yang dikirimkan oleh pihak supplier sehingga menyebabkan proses produksi tertunda. Usulan perbaikan yang diberikan adalah menjaga dan meningkatkan komunikasi antara pihak perusahaan dengan supplier dengan baik sehingga bahan baku yang diperoleh tepat pada waktunya serta memiliki kualitas baik. Usulan perbaikan yang diberikan adalah menjaga dan meningkatkan komunikasi antara pihak perusahaan dengan supplier dengan baik sehingga bahan baku yang diperoleh tidak bervariasi dan berkualitas baik.

6.2.2. Tahap Control

Dokumen yang terkait

Pengendalian Kualitas Untuk Mereduksi Kecacatan Produk Dan Meningkatkan Kecepatan Produksi Dengan Pendekatan Metode Lean Six Sigma Pada Pt. Bamindo Agrapersada

7 79 171

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigmadi PT. Prabu Jaya

2 56 240

Pengurangan Waste Pakan Ternak dengan Pendekatan Lean Six Sigma dan Metode Weighted Product untuk Meningkatkan Kualitas Produk pada PT Charoen Pokphand

0 12 60

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi Dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma Pada Bagian Produksi Di PT.XYZ

0 0 23

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi Dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma Pada Bagian Produksi Di PT.XYZ

0 0 1

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi Dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma Pada Bagian Produksi Di PT.XYZ

0 0 6

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi Dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma Pada Bagian Produksi Di PT.XYZ

0 0 6

Pengurangan Waste Untuk Meningkatkan Kecepatan Produksi Dan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Pendekatan Lean Six Sigma Pada Bagian Produksi Di PT.XYZ

0 0 1

PENGURANGAN WASTE PAKAN TERNAK DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DAN METODE WEIGHTED PRODUCT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK

0 0 17

Pengendalian Kualitas Untuk Mereduksi Kecacatan Produk Dan Meningkatkan Kecepatan Produksi Dengan Pendekatan Metode Lean Six Sigma Pada Pt. Bamindo Agrapersada

1 0 21