Volume Perdagangan Indeks Saham

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009

C. Volume Perdagangan

Volume perdagangan adalah jumlah saham atau surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal selama periode yang telah ditentukan. Volume perdagangan merupakan salah satu variabel dari harga, karena volume perdagangan menggambarkan jumlah aktifitas perdagangan. Menggunakan volume perdagangan bersama dengan harga memungkinkan investor mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi di pasar modal McDowell, 2008:119. Terdapat beberapa prinsip dalam penafsiran volume perdagangan, yaitu Dow dalam Pring, 2002:40: 1. Prinsip yang paling utama adalah bahwa volume perdagangan sejalan dengan tren. Aktifitas perdagangan akan meningkat pada saat pasar sedang uptrend dan aktifitas perdagangan akan menurun pada saat pasar sedang downtrend. Hal ini berarti bahwa volume perdagangan dapat digunakan untuk memprediksi tren pasar saat ini. 2. Aktifitas pembeli dan penjual di pasar modal sangat mempengaruhi harga saham. Misalnya jika seorang penjual bereaksi terhadap suatu berita buruk kemudian menjual sahamnya, maka hal ini akan mendorong harga saham turun. 3. Harga yang meningkat dan volume perdagangan yang menurun adalah kondisi tidak normal dan mengindikasikan bahwa tren yang terjadi tidak kuat dan akan mengalami perubahan. Aktifitas seperti ini biasanya merupakan tren menurun bearish dan merupakan salah satu hal yang harus diperhitungkan. Hal yang harus diperhitungkan adalah bahwa volume perdagangan mengukur antusiasme pembeli dan penjual. Pasar Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 yang sedang uptrend dengan volume perdagangan yang rendah dapat disebabkan oleh kurangnya para penjual dibandingkan dengan antusiasme pembeli. Cepat atau lambat hal ini akan mendorong pasar mencapai harga yang membuat penjual bersedia menjual saham.

D. Indeks Saham

Untuk memberikan informasi lengkap tentang kondisi bursa saham kepada investor dan publik, Bursa Efek Indonesia telah menyebarkan informasi tentang pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik. Indeks saham merupakan salah satu indikator pergerakan harga saham. Salah satu fungsi indeks adalah sebagai indikator tren pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi tren pasar ketika sedang aktif maupun sedang lesu Darmadji dan Fakhruddin, 2006:167. Terdapat 6 jenis indeks saham di Bursa Efek Indonesia, yaitu www.vibiznews.com, 14 September 2008: 1. Indeks Harga Saham Individu IHSI Indeks Harga Saham Individu IHSI atau indeks saham individu adalah indeks masing-masing harga pasar saham terhadap harga dasar saham. 2. Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Indeks Harga Saham Gabungan IHSG diperkenalkan tanggal 1 April 1983. IHSG mencakup seluruh pergerakan harga saham dari berbagai jenis saham, baik saham biasa maupun saham preferen, yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 3. Indeks Sektoral Indeks sektoral diperkenalkan tanggal 2 Januari 1996. Indeks sektoral merupakan bagian dari IHSG. Semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia diklasifikasikan dalam 9 sektor berdasarkan klasifikasi industri. Klasifikasi ini ditetapkan oleh Jakarta Stock Exchange Industrial Classification JASICA. 4. Indeks LQ45 Indeks LQ45 diperkenalkan tanggal 13 Juli 1994. Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham yang dipilih setelah melalui seleksi beberapa kriteria tertentu, sehingga indeks ini terdiri dari saham yang mempunyai kriteria likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar tinggi. Untuk menjamin kewajaran dalam seleksi saham, maka Bursa Efek Indonesia memiliki Komite Penasehat. Komite Penasehat ini terdiri dari kalangan praktisi, akademisi dan profesional independen di bidang pasar modal. 5. Indeks Syariah Jakarta Islamic Index Indeks syariah Jakarta Islamic Index diperkenalkan tanggal 1 Januari 1995. Indeks syariah diluncurkan pertama kali oleh Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan Dewan Pengawas Syariah PT Danareksa Investment Management. Kriteria indeks syariah didasarkan pada syariah Islam. Indeks syariah terdiri dari 30 saham. 6. Indeks Papan Utama Main Board Index dan Indeks Papan Pengembangan Development Board Index Peraturan baru di bidang sistem pencatatan indeks di Bursa Efek Indonesia diperkenalkan tanggal 13 Juli 2000, yaitu sistem pencatatan indeks 2 papan. Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Sistem pencatatan indeks 2 papan bertujuan mendorong bursa saham supaya lebih aktif dan juga untuk memulihkan kepercayaan publik kepada pasar modal melalui penyusunan pengelolaan perusahaan yang baik good corporate governance. Papan utama terdiri dari perusahaan besar dengan kriteria kinerja track record yang baik. Sedangkan papan pengembangan terdiri dari perusahaan yang belum memenuhi kriteria dalam papan utama, tetapi perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik. Selain itu, papan pengembangan juga terdiri dari perusahaan yang mengalami restrukturisasi dan pemulihan performa. Dalam rangka memberikan informasi lengkap tentang indikator untuk mengawasi saham yang masuk dalam kategori setiap papan, maka tanggal 8 April 2002 Bursa Efek Indonesia memperkenalkan 2 indeks baru, yaitu indeks papan utama dan indeks papan pengembangan. Kedua indeks tersebut menggunakan metode perhitungan yang sama seperti indeks lainnya yaitu menggunakan pembobotan berdasarkan komposisi kapitalisasi pasar. Tanggal dasar untuk perhitungan kedua indeks tersebut adalah tanggal 28 Desember 2001 dengan nilai dasar 100. Pada tanggal tersebut, 24 saham tercatat di papan utama dan 287 saham tercatat di papan pengembangan. Komposisi kapitalisasi pasar untuk kedua indeks tersebut adalah 62 untuk perusahaan kategori papan utama dan 38 untuk perusahaan kategori papan pengembangan.

E. Analisis Fundamental

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap Harga Saham Sektor Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 70 62

Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap Harga Saham Sektor Perbankan Dan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 31 103

Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 25 94

Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 7 82

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental Dan Teknikal Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

PENDAHULUAN Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental Dan Teknikal Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 6

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental Dan Teknikal Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 14

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA INDUSTRI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 41

Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA SUB SEKTOR KIMIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) -

0 1 103