Analisis Teknikal URAIAN TEORITIS

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 analisis fundamental saja dapat terjadi kesalahan investasi akibat kurangnya informasi.

F. Analisis Teknikal

Analisis teknikal adalah metode peramalan pergerakan harga saham berdasarkan pada studi terhadap harga saham historis, indeks saham individu dan volume. Teknisi menggunakan chart untuk mendeteksi pola pasar. Analisis teknikal kerapkali sangat kontras dengan analisis fundamental. Beberapa investor menggunakan salah satu di antara keduanya, bahkan ada juga yang menggunakan kombinasi dari keduanya McDowell, 2008:281. Penggunaan analisis teknikal lebih populer dibandingkan dengan analisis fundamental, karena analisis teknikal dapat dipelajari dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya, dasar analisis fundamental membutuhkan lebih banyak waktu untuk dipelajari. Sementara, dasar analisis teknikal dapat dipelajari hanya dalam beberapa jam saja Smith, 1985:119. Terdapat beberapa asumsi, baik yang mendukung dan yang meragukan analisis teknikal, yaitu Murphy 1999 dan Luca 2000 dalam Dedhy dan Liliana, 2007:5: 1. Asumsi yang Mendukung Analisis Teknikal a. Market Price Discounts Everything Pengguna analisis ini percaya bahwa semua peristiwa bisa berpengaruh terhadap harga saham. Peristiwa tersebut akan tercermin pada harga sahamnya. Hal ini terjadi karena harga pasar saham tersebut secara alami ditentukan oleh permintaan dan penawaran investor. Jika mayoritas Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 investor memiliki persepsi yang buruk terhadap suatu saham dalam suatu waktu, maka harga saham akan turun, begitu pula sebaliknya. Sebagai konsekuensinya, analisis teknikal tidak akan memperhatikan alasan mengapa harga naik atau turun, tetapi hanya mempelajari perubahan harga pada pasar saja. Kondisi ini dinyatakan dengan ungkapan lama di Wall Street, yaitu ”sell on good news”. b. Price Moves in Trend Harga saham akan bergerak dalam suatu tren. Prinsip dasar dalam penggunaan analisis teknikal adalah jangan pernah mengambil keputusan transaksi yang melawan tren harga. Pengguna analisis teknikal percaya bahwa semua informasi tercermin pada harga pasar saham, sehingga tren tersebut menunjukkan sikap para investor pasar atas suatu saham. Tren turun menunjukkan mayoritas investor pasar mengharapkan saham tersebut turun, begitu pula sebaliknya. Semakin banyak pelaku pasar yang menginginkan saham tertentu di mana keinginan ini dipicu oleh berbagai informasi, baik informasi finansial maupun non-finansial, permintaan akan naik dan mengakibatkan harga saham yang juga akan naik. Tren merupakan pencerminan dari keinginan pasar, jadi pahami tren yang ada dan ikuti ke arah mana tren tersebut akan bergerak. c. History Repeats Itself Data historis dapat digunakan untuk memprediksi harga saham di masa mendatang. Hal ini diyakini oleh pengguna analisis teknikal mengingat adanya faktor psikologis para investor yang secara umum bersifat konstan. Dalam bursa saham, hal ini bisa dilihat ketika terjadi peledakan bom di Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 suatu tempat yang strategis dan penting, misalnya di gedung World Trade Centre di Amerika Serikat, maka harga saham akan turun secara drastis. Penurunan ini sebenarnya terjadi karena adanya kepanikan investor yang berlebihan panic selling, sehingga investor menjual saham tanpa banyak pertimbangan. Namun setelah beberapa waktu, investor sadar bahwa harga sudah turun terlalu rendah, maka investor mulai membeli saham kembali dan harga akan kembali ke dalam kondisi normal. 2. Asumsi yang Meragukan Analisis Teknikal a. A Self Fulfilling Prophecy Adanya faktor persepsi, interpretasi, egoisme, dan self confidence yang berbeda-beda dari setiap investor, maka setiap investor akan berbeda dalam menentukan kapan timing yang tepat dalam bertransaksi. b. Can The Past be Used to Predict The Future Maksud dari pertanyaan tersebut adalah bisa diumpamakan dengan tidak mungkin menyetir mobil ke arah depan dengan menggunakan kaca spion sebagai petunjuk arah, sama halnya juga tidak mungkin memprediksi pergerakan harga di masa mendatang dengan menggunakan data historis. Untuk membantah maksud dari pertanyaan tersebut, John J. Murphy dalam bukunya membandingkan data harga saham dengan data statistik yang berdasarkan pada data historis. Jadi, jika analisis teknikal dinyatakan tidak valid karena menggunakan data historis, sama halnya dengan semua analisis yang menggunakan data statistik yang berdasarkan pada data historis, termasuk analisis fundamental. Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 c. The Random Walk Theory Konsep dasar dari teori ini adalah percaya bahwa harga saham bergerak secara acak random dan tidak dipengaruhi oleh informasi masa lalu. Konsep dasar dari pendukung teori ini menyatakan bahwa analisis fundamental dan analisis teknikal tidak dapat memprediksi harga saham di masa mendatang. Teori ini mulai banyak yang meragukannya, karena pergerakan secara acak belum tentu tidak menunjukkan adanya pola, melainkan hanya menggambarkan ketidakmampuan untuk membaca pola tersebut. Bantahan lain menurut Dr. Alexander Elder adalah bahwa harga tidak bergerak secara acak karena investor mempunyai ingatan tentang pergerakan harga sebelumnya yang tentunya akan mempengaruhi pengambilan keputusan untuk membeli ataupun menjual. d. Efficient Market Hypothesis Jika konsep ini digunakan sebagai dasar, maka analisis teknikal tidak akan memperoleh capital gain. Alasannya adalah karena pendukung hipotesis ini percaya bahwa harga saham dipengaruhi oleh semua informasi, baik yang terpublikasikan dan yang tidak terpublikasikan.

G. Metode Moving Average Convergence Divergence MACD 1. Metode dan Formulasi MACD

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap Harga Saham Sektor Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 70 62

Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap Harga Saham Sektor Perbankan Dan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 31 103

Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 25 94

Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 7 82

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental Dan Teknikal Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

PENDAHULUAN Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental Dan Teknikal Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 6

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental Dan Teknikal Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 14

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA INDUSTRI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 41

Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA SUB SEKTOR KIMIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) -

0 1 103