Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pasar modal menyediakan fasilitas untuk menyalurkan dana dari pihak yang mempunyai dana investor kepada pihak yang membutuhkan dana emiten dan
pasar modal memungkinkan investor melakukan berbagai pilihan investasi. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya, yang
dilakukan pada saat ini dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan Tandelilin, 2001:1. Investor yang membeli saham suatu perusahaan,
berarti investor membeli prospek perusahaan. Jika prospek perusahaan membaik, maka harga saham perusahaan biasanya akan meningkat, hal ini menyebabkan
perusahaan mampu memenuhi kewajibannya dalam membayar dividen. Investor yang memiliki saham suatu perusahaan, berarti investor memiliki andil dalam
kepemilikan suatu perusahaan dan investor mempunyai hak dalam pembagian dividen. Dipandang dari segi ketidakpastian, maka penghasilan dividen investor
menjadi tidak pasti pula, hal ini disebabkan oleh pembayaran dividen sangat dipengaruhi oleh prospek perusahaan yang tidak pasti.
Dua unsur yang terkait pada setiap dana yang diinvestasikan adalah resiko risk dan hasil return. Dua unsur tersebut memiliki hubungan yang positif.
Umumnya, semakin tinggi resiko maka semakin besar hasil yang diperoleh, sebaliknya semakin rendah resiko maka semakin kecil hasil yang diperoleh.
Investor yang membeli sejumlah saham pada saat ini, tentu saja mengharapkan akan memperoleh keuntungan dari dividen dan kenaikan harga saham yang
Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
dimilikinya, hal ini sebagai imbalan atas waktu dan resiko yang terkait dengan investasi tersebut.
Investasi yang aman membutuhkan analisis yang cermat, teliti dan didukung oleh data yang lengkap dan akurat, sehingga dapat meminimalkan resiko. Investor
tentu saja mengharapkan agar dana yang diinvestasikan menghasilkan keuntungan yang maksimal. Umumnya, terdapat banyak teknik analisis dalam menilai suatu
investasi saham, tapi yang paling populer adalah analisis fundamental dan analisis teknikal Anoraga dan Pakarti, 2006:108.
Analisis fundamental menggunakan data ekonomi dan berita dalam menganalisis pasar modal. Dalam menganalisis suatu saham, fundamentalis akan
melihat pada laporan keuangan, nilai, pendapatan, kewajiban, manajemen, operasional, persaingan dan data relatif lainnya McDowell, 2008:270. Kelebihan
analisis fundamental adalah dapat mendukung keputusan investor dalam melakukan investasi jangka panjang. Sedangkan kelemahan analisis fundamental
adalah dalam mempelajari dan melakukan analisis diperlukan waktu yang relatif lama, hasil analisis yang cenderung subyektif karena didasarkan pada asumsi dan
hasil analisis yang kurang akurat jika digunakan di pasar bentuk efisiensi lemah weak form market efficiency.
Analisis teknikal adalah metode peramalan pergerakan harga saham berdasarkan pada studi terhadap harga saham historis, indeks saham individu dan
volume. Teknisi menggunakan chart untuk mendeteksi pola pasar McDowell, 2008:281. Kelebihan analisis teknikal adalah dapat dipelajari dalam waktu yang
relatif singkat Smith, 1985:119. Sedangkan kelemahan analisis teknikal adalah diperlukannya data historis yang banyak untuk mendapatkan hasil analisis yang
Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
akurat dan meminimalkan resiko kesalahan investasi. Namun, hal tersebut hanya sebuah pilihan yang tidak harus dilakukan, karena analisis teknikal juga dapat
dilakukan menggunakan data historis yang sedikit. Tabel 1.1 berikut ini menampilkan data laba bersih dan rata-rata harga saham
perusahaan industri dasar dan kimia, yang diwakili oleh 10 emiten, yaitu:
Tabel 1.1 Laba Bersih dan Rata-Rata Harga Saham
Perusahaan Industri Dasar dan Kimia yang Diwakili 10 Emiten
No. Emiten Laba Bersih Rp
Rata-Rata Harga Saham Rp 2005
2006 2007
2005 2006
2007 1.
AKKU 1.485.000.000
120.000.000 -38.000.000
96,25 48,75
63,25 2.
AMFG 212.553.000.000
-17.220.000.000 153.134.000.000
2.800 2.931,25
2.795,833 3.
APLI -4.346.000.000
66.000.000 19.409.000.000
30,417 31,25
58,25 4.
ARNA 35.419.000.000
28.254.000.000 43.433.000.000
289,583 282,5
315 5.
BRNA 3.322.000.000
-5.447.000.000 10.380.000.000
1.268,333 899,167
935 6.
BRPT 686.842.000.000
7.191.000.000 44.533.000.000
691,667 492,5
1.925,417 7.
BTON 1.750.000.000
818.000.000 8.784.000.000
206,667 185,417
194,083 8.
BUDI 2.281.000.000
20.678.000.000 46.177.000.000
107,917 115
282,833 9.
CPIN 41.156.000.000
157.057.000.000 185.448.000.000
364,167 407,083
921,667 10. CTBN
73.759.000.000 211.228.000.000
219.513.000.000 8.125
11.708,333 23.300
Sumber: www.idx.co.id Maret, 2009 Diolah
Peneliti mengasumsikan variabel fundamental diwakili oleh laba bersih. Secara sederhana, investor yang berbasis fundamental akan melihat pada kondisi
perusahaan, salah satunya adalah laba bersih, sebelum memutuskan untuk membeli suatu saham. Namun, tidak selamanya nilai laba bersih akan
mencerminkan harga saham perusahaan tersebut. Berdasarkan Tabel 1.1, pada saham AKKU nilai laba bersih 2006-2007
mengalami penurunan kerugian, sedangkan rata-rata harga saham 2006-2007 mengalami kenaikan. Pada saham AMFG nilai laba bersih 2005-2006 mengalami
penurunan kerugian, sedangkan rata-rata harga saham 2005-2006 mengalami kenaikan. Setelah melihat kondisi tersebut, maka dalam melakukan analisis
Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
investasi secara fundamental, sebaiknya investor juga melakukan analisis investasi secara teknikal. Mengkombinasikan kedua jenis analisis investasi ini
akan lebih memberikan hasil analisis investasi yang lebih baik. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan tersebut, peneliti
tertarik untuk melakukan suatu penelitian tentang variabel teknikal perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Peneliti
ingin mengetahui apakah variabel teknikal mempunyai pengaruh terhadap pergerakan harga saham perusahaan. Peneliti juga ingin mengetahui apakah
analisis teknikal dapat memprediksi harga saham di masa depan. Maka,
dilakukanlah penelitian yang berjudul “Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
B. Perumusan Masalah