Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Naftali 2006 melakukan penelitian dengan judul ”Studi Empiris Mengenai Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Harga Saham Perusahaan go public yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Variabel teknikal yang digunakan adalah harga saham penutupan 1, 2, 3, 4 dan 5 hari transaksi sebelumnya sebagai X
1
, X
2
, X
3
, X
4
dan X
5
, volume perdagangan 1, 2, 3, 4 dan 5 hari transaksi sebelumnya sebagai X
6
, X
7
, X
8
, X
9
dan X
10
dan indeks saham individu 1, 2, 3, 4 dan 5 hari transaksi sebelumnya sebagai X
11
, X
12
, X
13
, X
14
dan X
15
. Hasil akhir penelitian dirumuskan dalam 2 persamaan yang terdiri dari persamaan I yaitu Y = 1,017X
1
- 0,054X
2
+ 0,024X
3
+ 0,012X
5
dan persamaan III yaitu Y = 0,222X
15
. Persamaan I menunjukkan bahwa variabel harga saham penutupan 1 X
1
, 2 X
2
, 3 X
3
dan 5 X
5
hari transaksi sebelumnya dibuktikan berpengaruh terhadap harga saham Y. Persamaan III menunjukkan bahwa indeks saham individu 5 X
15
hari transaksi sebelumnya dibuktikan berpengaruh terhadap harga saham Y. Persamaan I
mempunyai nilai Adjusted R Square = 1,000 = 100. Persamaan III mempunyai nilai Adjusted R Square = 0,049 = 4,9. Hal tersebut menunjukkan bahwa
persamaan I sangat baik dalam memprediksi pergerakan harga saham Y. Nasution 2006 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor
Fundamental dan Teknikal Terhadap Harga Saham Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Faktor teknikal yang digunakan adalah volume
perdagangan dan indeks harga saham individu. Hasil akhir penelitian menunjukkan bahwa faktor teknikal secara simultan berpengaruh signifikan
Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
terhadap harga saham, sedangkan faktor teknikal secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
B. Harga Saham
Harga saham tidak dapat diramalkan secara pasti. Harga saham di pasar modal sangat ditentukan oleh kekuatan permintaan demand dan penawaran supply.
Semakin banyak investor yang membeli saham, maka harga saham tersebut akan tinggi.
Harga saham di dalam perdagangan dan investasi adalah harga yang mengacu pada harga saham terkini dalam perdagangan saham. Indikator harga saham
menggambarkan banyak hal tentang apa yang sebenarnya pada saat ini sedang terjadi di antara pembeli dan penjual. Indikator harga saham bukan hanya
menggambarkan harga pasar, tetapi juga menggambarkan siapa yang saat ini sedang memegang kendali di pasar modal. Informasi terbaru yang masuk ke pasar
modal akan menyebabkan investor membeli atau menjual saham. Hal ini akan menyebabkan terjadinya pergerakan harga. Dengan membandingkan harga saham
saat ini dengan harga saham masa lalu, dapat disimpulkan bahwa informasi tersebut memberi dampak positif atau negatif terhadap harga saham di pasar
modal McDowell, 2008:115. Harga saham dapat berubah naik atau turun dalam hitungan yang sangat cepat.
Harga saham tersebut dapat berubah hanya dalam hitungan menit, bahkan dalam hitungan detik. Kondisi tersebut sangat mungkin terjadi, karena hal ini disebabkan
oleh banyaknya pesanan investor yang diproses oleh floor trader ke dalam Jakarta Automated Trading System JATS. Di lantai gedung Bursa Efek
Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Indonesia terdapat lebih dari 400 terminal komputer, di mana floor trader memproses pesanan yang diterima dari investor.
Istilah harga saham yang tertera pada monitor untuk memantau perdagangan saham, yaitu Darmadji dan Fakhruddin, 2006:131:
1. Previous Price. Previous price menunjukkan harga saham saat penutupan pada hari sebelumnya.
2. Open atau Opening Price. Open atau opening price menunjukkan harga saham saat pembukaan sesi I perdagangan pada jam 09:30 WIB pagi.
3. High atau Highest Price. High atau highest price menunjukkan harga tertinggi atas suatu saham yang terjadi sepanjang perdagangan pada hari
tersebut. 4. Low atau Lowest Price. Low atau lowest price menunjukkan harga
terendah atas suatu saham yang terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut.
5. Last Price. Last price menunjukkan harga terakhir yang terjadi atas suatu saham.
6. Change. Change menunjukkan selisih antara harga saham pembukaan dengan harga saham terakhir yang terjadi.
7. Close atau Closing Price. Close atau closing price menunjukkan harga saham saat penutupan sesi II perdagangan pada jam 16:00 WIB sore.
Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
C. Volume Perdagangan