Indah Agustina Manurung : Pengaruh Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik, 2009.
USU Repository © 2009
44 biasanya jauh lebih rendah untuk perusahaankecil atau baru daripada
perusahaan besar dan milik publik.
d. Kemungkinan pendapatan diramalkan.
Rasio pembayaran dividen perusahaan hingga suatu titik tergantung pada kemungkinan diramalkannya laba perusahaan sepanjang waktu. Jika
pendapatan berfluktuasi jelas, manajemen tak dapat bergantung pada dana internal untuk memenuhi kebutuhan di masa depan. Jika laba tak dihasilkan,
perusahaan bisa menahan jumlah yang lebih besar untuk memastikan bahwa uang tersedia saat dibutuhkan. Sebaliknya, perusahaan dengan tren
pendapatan yang stabil biasanya akanmembayar bagian yang besar dari pendapatannya dalam bentuk dividen. Perusahaan ini tak terlalu memerlukan
ketersediaan laba untuk memenuhi kebutuhan modal di masa depan.
e. Kontrol kepemilikan
Untuk banyak perusahaan besar, kontrol melalui pemilikan saham biasa bukan masalah. Tapi, bagi banyak perusahaan kecil dan menengah,
mempertahankan kontrol suara merupakan prioritas utama. Jika pemegang saham sekarang tak bisa berpartisipasi dalam penawaran baru, menerbitkan
saham baru tak menarik, dalam arti bahwa kontrol pemegang saham yang sekarang tak berarti. Pemilik mungkin lebih suka manajemen mendanai
investasi baru dengan utang dan melalui laba daripada melalui penerbitan saham biasa baru. Pertumbuhan perusahaan ini karenanya dibatasi dengan
jumlah modal utang yang tersedia dan oleh kemampuan perusahaan menghasilkan laba.
f. Inflasi.
Dalam periode inflasi, idealnya setelah aset tetap rusak dan usang, dana yang dihasilkan dari depresi digunakan untuk mendanai penggantian. Karena harga
peralatan pengganti terus naik, dana depresiasi tak cukup. Ini membutuhkan retens laba yang lebih besar, yang berarti bahwa dividen harus terpengaruh
secara tak menguntungkan.
Tampubolon 2005:186 menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen adalah sebagai berikut:
1 tingkat pertumbuhan korporasi company grow rate,
2 keterikatan dalam rapat restrictive convenant,
3 profitability,
4 stabilitas laba earning stability,
5 kontrol perbaikan maintenance control,
6 memahami pengungkit keuangan degrre of financial leverage,
7 kemampuan untuk kondisi eksternal ability to finance externally,
8 keadaan tak terduga uncertainity,
9 ukuran dan umur korporasi age and size.
Indah Agustina Manurung : Pengaruh Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik, 2009.
USU Repository © 2009
45
6. Indikator Kebijakan Dividen