Indah Agustina Manurung : Pengaruh Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik, 2009.
USU Repository © 2009
87
b. Uji Multikolinearitas
Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas
adalah dengan melihat besaran korelasi antar variabel independen dan besarnya tingkat kolinearitas yang masih dapat ditolerir, yaitu: Tolerance 0.10 dan
Variance Inflation Factor VIF 10. Berikut disajikan tabel hasil pengujian:
Tabel 4.5 Coefficients untuk DPR = fSQRT_EPS, SQRT_OCF
Coeffic ients
a
.68 5 1.4 59
.68 5 1.4 59
SQRT_ EPS SQRT_ OCF
Mo del 1
To leran ce VIF
Co lline arity Stati stics
De pend ent Varia ble: SQRT_DPR a.
Sumber: Data yang diolah penulis, 2009.
Tabel 4.6 Cofficients Correlations untuk DPR = fSQREPS, SQROCF
Coefficient Correlations
a
1.000 -.561
-.561 1.000
.000 .000
.000 .000
SQRT_OCF SQRT_EPS
SQRT_OCF SQRT_EPS
Correlations Covariances
Model 1
SQRT_OCF SQRT_EPS
Dependent Vari able: SQRT_DPR a.
Sumber: Data yang diolah penulis, 20
09
. Melihat hasil besaran korelasi antar variabel independen tampak bahwa
variabel laba bersih mempunyai korelasi sebesar -0.561 atau sekitar 56,1. Hal ini menunjukkan tidak adanya korelasi yang tinggi 0,90 diantara variabel
independen. Hasil dari coefficient correlations tersebut menunjukkan tidak ada korelasi yang tinggi umumnya diatas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi
Indah Agustina Manurung : Pengaruh Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik, 2009.
USU Repository © 2009
88 tidak adanya multikolinearitas. Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan
variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0.10 yaitu 0.585 yang berarti tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan VIF
juga menunjukkan hal yang sama dimana variabel independen memiliki nilai VIF kurang dari 10 yaitu 1,459. Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model ini.
c. Uji Heteroskedastisitas
Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat plot grafik yang dihasilkan dari pengolahan data dengan
menggunakan program SPSS. Dasar pengambilan keputusannya adalah: 1
jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang terartur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, 2
jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi
homoskedastisitas. Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi
heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas dengan mengamati penyebaran titik-titik pada gambar.
Indah Agustina Manurung : Pengaruh Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik, 2009.
USU Repository © 2009
89
Regression Standardized Predicted Value
4 2
-2
R egressi
on S
tudent iz
ed R
esi dual
4
2
-2
Scatterplot Dependent Variable: SQRT_DPR
Gambar 4.3. Scatterplot-Dependent variable:SQRDPR Sumber: Data yang diolah penulis, 2009.
Dari grafik scatterplot terlihat bahwa ttik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
d. Uji Autokorelasi